logo2

ugm-logo

Banjir di Thailand Meluas hingga Ke-4 Provinsi, 22 Orang Tewas

Bangkok, Beritasatu.com – Banjir di Thailand terus meluas hingga ke-4 provinsi. Genangan air tinggi melanda tiga provinsi di utara dan satu provinsi timur laut di Thailand pada hari Minggu (1/9/2024).

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand pada hari Minggu melaporkan banjir di Provinsi Chiang Rai, Phitsanulok, dan Sukhothai di Utara, serta di Provinsi Nong Khai di Timur Laut.

Menurut Chaiwat Chuntirapong, direktur jenderal departemen tersebut, banjir tersebut disebabkan oleh hujan yang terus-menerus dan berdampak pada 3.979 keluarga di 223 desa di empat provinsi.

Dilaporkan Bangkok Post, ketinggian banjir menurun di Chiang Rai, Sukhothai dan Nong Khai. Namun genangan air masih terus meningkat di Phitsanulok.

Sementara itu, pejabat departemen pencegahan dan mitigasi bencana di Provinsi utara Chiang Mai melaporkan adanya aliran air (limpasan) yang mengalir deras dari Gunung Doi Moncham. Limpasan itu membuat 7 desa di Distrik Mae Rim tergenang pada Sabtu (31/8/2024) malam. 

Warga di 7 desa tersebut dievakuasi dari tempat tinggal mereka. Banjir juga terjadi akibat aliran besar dari Sungai Ping.

Sejak 16 Agustus 2024, banjir dan limpasan telah memengaruhi 23 provinsi di Thailand, menewaskan 22 orang dan melukai 19 lainnya.

BRIN ungkap budaya siaga bencana ada di Indonesia sejak zaman nenek moyang

Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa menyebutkan budaya siaga bencana telah ada sejak zaman nenek moyang mendiami sejumlah wilayah di Nusantara.

Melalui gelar wicara yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, Nuraini mengungkapkan hal tersebut dibuktikan oleh adanya berbagai istilah lokal dalam menamai fenomena kebencanaan tertentu, seperti lindhu di Jawa yang berarti gempa bumi, atau oni di Mentawai, Sumatera Barat, yang berarti gelombang tsunami.

 

More Articles ...