INTENSITAS bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, cenderung meningkat. Kurun delapan bulan terakhir atau selama periode Januari-Agustus terjadi 172 kali bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cianjur, Wangwang Kuswaya mengungkapkan kondisi geografis dan topografis Kabupaten Cianjur memungkinkan rawan berpotensinya bencana. Terutama bencana hidrometeorologi saat curah hujan tinggi.
"Terutama di wilayah utara dan selatan yang notabene kontur tanahnya sangat labil," katanya, Rabu (1/10).
Selama 8 bulan, bencana paling banyak didominasi tanah longsor. Pada periode itu terjadi sebanyak 93 kali tanah longsor.
Selanjutnya cuaca ekstrem 34 kejadian, banjir 34 kejadian, dan sisanya bencana lain-lain.
Akibat bencana, jumlah warga terdampak sebanyak 3.817 kepala keluarga atau 12.997 jiwa. Sementara sebanyak 191 jiwa harus mengungsi.
Terdapat 3.243 unit rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan. Kerusakan terdiri dari ringan, sedang, dan berat.
Wangwang mengimbau masyarakat mewaspadai berbagai potensi kemungkinan terjadinya bencana.
"Apalagi sekarang sudah memasuki cuaca ekstrem. Hujan deras disertai angin kencang," pungkasnya.