JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan kawasan Karawang hingga Bekasi berpotensi menjadi daerah rawan gempa. Hal ini merujuk pada gempa bumi yang mengguncang wilayah Karawang–Bekasi pada Rabu (20/8/2025).
“Impact ke depannya, kawasan ini, Karawang-Bekasi akan terus menjadi daerah rawan gempa. Sesarnya tetap akan terus rilis gempa. Hanya periodisitasnya lama, bervariasi tiap segmen,” ujar Dwikorita kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2025).
Meski begitu, Dwikorita mengingatkan, gempa dangkal yang terjadi di kawasan padat penduduk seperti Karawang dan Bekasi dapat menimbulkan ancaman serius.
“Karena jalurnya dekat permukiman padat, maka ke depan patut diwaspadai. Gempa di zona permukiman, walaupun kecil, kalau dangkal bisa membahayakan,” jelas dia. Mengapa Gempa Kecil di Kota Bogor pada Kamis Malam Merusak Bangunan? Artikel Kompas.id Bukan Sesar Baribis Dwikorita juga menepis anggapan bahwa gempa tersebut dipicu oleh Sesar Baribis, sebagaimana ramai diberitakan di media sosial. Menurut dia, gempa dipicu oleh Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat atau West Java Back Arc Thrust, yang merupakan bagian dari segmen Citarum. “Penyebab gempa semalam itu West Java Back Arc Thrust yang disebabkan kompresi balik (back-thrusting) yang timbul akibat penunjaman lempeng samudera yang menekan ke bawah lempeng benua,” papar dia.
Selain itu, adanya penyesuaian kerak belakang busur setelah guncangan pertama turut memicu enam kali gempa susulan di sekitar wilayah Karawang–Bekasi. “Itu (enam gempa susulan) karena adanya penyesuaian kerak belakang busur. Kerak benua di belakang busur sering mengalami pengangkatan (uplift) dan lipatan karena gaya dorong dari subduksi. Penyesuaian ini dapat memicu gempa thrust,” terang Dwikorita. Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.40 WIB.
Episentrum gempa berada di koordinat 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman 10 kilometer. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melaporkan bahwa pascagempa utama M 4,9, terjadi enam gempa susulan. Rinciannya yaitu: M 2,1 pada pukul 20.16 WIB M 1,9 pada pukul 21.04 WIB M 2,3 pada pukul 21.47 WIB M 2,2 pada pukul 22.00 WIB M 3,9 pada pukul 22.39 WIB M 2,8 pada pukul 22.56 WIB