Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkap semua kabupaten dan kota di Provinsi Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan. Suharyanto mengatakan sudah ada 16 orang yang ditetapkan sebagai tersangka pembakaran hutan dan lahan.
"Satgas hukum sudah bergerak, sudah ada yang tersangka sampai 16 orang. Jadi selain pemadaman, operasi penegakan hukum juga dilaksanakan sehingga semuanya sejalan dan terpadu," ujar Suharyanto dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).
BNPB Kerahkan 5 Heli Water Bombing-Modifikasi Cuaca Atasi Karhutla di Riau
Suharyanto menyampaikan kebakaran hutan dan lahan paling besar berada di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kampar. Dia mengatakan ada 11 kasus yang masuk saat ini dalam perkembangan penyidikan.
"Paling besar Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kampar," ucap Suharyanto.
Dia mengimbau Pemerintah Provinsi Riau untuk segera menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan. BNPB akan menambah helikopter patroli menjadi dua unit dan helikopter waterbombing menjadi lima unit.
"Pemerintah Provinsi harus (menetapkan) tanggap darurat bencana, supaya pemerintah pusat dapat leluasa memberikan bantuan kepada pemerintah daerah," imbuhnya.
BNPB juga melanjutkan operasi modifikasi cuaca (OMC) sampai lima hari ke depan. Upaya terakhir yang dilakukan yakni menambah peralatan dan perlengkapan pemadaman bagi personel darat, seperti pompa, water tank portabel, alat bantu pernapasan, alat pelindung diri karhutla, dan motor karhutla, serta penambahan personel dari Korem 031/Wira Bima dan Polda Riau.
"Pasukan Korem dan Polda langsung bersama manggala agni melakukan pemadaman, perlengkapannya diperkuat dari kami," ujarnya.
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-8023206/kepala-bnpb-16-orang-jadi-tersangka-kasus-karhutla-di-riau
Riau Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla!
Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau meluas hingga mencapai sekitar 500 hektare. Provinsi Riau menetapkan status tanggap darurat.
"Per hari ini, saya Gubernur Riau telah menetapkan status tanggap darurat," kata Gubernur Riau Abdul Wahid dalam konferensi pers di kantornya, Pekanbaru, Riau, Selasa (22/7/2025).
Abdul Wahid menyampaikan sejumlah hal yang telah dilakukan oleh Pemprov Riau dan instansi terkait yakni melakukan monitoring dan ground checking titik hotspot, penambahan personel dan peralatan untuk melakukan pemadaman karhutla, dan penggunaan alat berat untuk membuat sekat-sekat bakar.
"Kemarin Pak Kapolda dan tim sudah turun ke Rokan Hilir dan Rokan Hulu, terakhir di Kampar, beliau bersama tim sudah turun," imbuhnya.
Selain itu, Pemprov Riau juga telah menggerakkan kendaraan operasional ke lokasi titik api. Dalam upaya pemadaman ini Pemprov Riau juga telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Selain itu, sejumlah embung di dekat titik api juga telah dilaksanakan.
"Kendala yang selama ini kita hadapi adalah lahan kering yang menyebabkan mudah terbakar, angin kencang yang cepat meluaskan api ke titik lain, dan perbukitan seperti di Rokan Hulu itu sangat susah dijangkau karena perbukitan, sehingga perlu water booming. Kemarin alat masih kekurangan," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, mengapresiasi Pemprov Riau atas penetapan status tanggap darurat bencana karhutla ini.
"Ini artinya bahwa seluruh instrumen dan komponen yang ada di Riau akan memperhatikan sungguh-sungguh upaya kita bersama untuk melakukan penanganan dan pencegahan karhutla," kata Hanif Faisol.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyampaikan selama Juli 2025 ini pihaknya telah menetapkan 29 tersangka atas karhutla yang terjadi di lahan seluas 213 hektare di 4 kota/kabupaten Provinsi Riau. Penindakan ini merupakan komitmen Polda Riau dalam melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Setelah satu minggu ke belakang kita ungkap dengan total 29 tersangka dan 213 hektare lahan hangus terbakar," kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan saat konferensi pers di Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Selasa (22/7).
Heert Heryawan menyampaikan penegakan hukum ini adalah bentuk keseriusan Polda Riau dan Forkopimda serta stakeholder lainnya dalam melindungi lingkungan hidup dan mencegah kerusakan ekosistem.
"Komitmen Polda Riau bersama Forkopimda, Pak Danrem dan Pak Danlanud, adalah terus melanjutkan upaya pelestarian lingkungan baik melalui pendekatan preventif, preemtif, edukatif, juga tidak lupa melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan," imbuhnya.
Dari 23 kasus tersebut, rinciannya, antara lain: 1 kasus ditangani Ditreskrimsus Polda Riau dengan 2 tersangka, 1 LP di Polres Indragiri Hilir dengan 1 tersangka, 5 LP Polres Rohil dengan 5 tersangka, 7 LP di Polres Rohul dengan 7 tersangka, 1 LP di Polres Pelalawan dengan 1 tersangka, 2 LP di Polres Kuansing dengan 3 tersangka.
Herry Heryawan menyampaikan pihaknya menaruh perhatian khusus terkait potensi karhutla di Kuantan Singingi (Kuansing), mengingat dalam waktu dekat akan ada puncak Festival Pacu Jalur, yang rencananya akan dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Kita perlu antisipasi di Kuansing, beberapa waktu ke depan kita akan melaksanakan event nasional dan insyaallah akan kedatangan Bapak Wakil Presiden, jangan sampai di bulan Agustus terjadi karhutla," jelasnya.
More Articles ...
- Kepala BNPB: Karhutla di Riau Diduga Ulah Manusia
- Status Tanggap Darurat Karhutla Ditetapkan, Wabup Bengkalis Tegaskan Komitmen Tanggulangi Kebakaran Lahan
- BNPB Pastikan Kebakaran Lahan di Riau Jauh dari Permukiman Warga
- Kabut Asap Kebakaran Hutan Sumatra Capai Wilayah Malaysia
- MPLS Jadi Sarana Edukasi Kewaspadaan Bencana Sejak Dini
- BPBD Penajam Diminta Tingkatkan Mitigasi Bencana dan Kesiapsiagaan
- Museum "Sisa Hartaku" Mengajak Wisatawan Belajar dari Bencana
- Simulasi penanggulangan bencana untuk tingkatkan kesiapsiagaan
- BPBD Bandung Ajukan Permintaan Peralatan Bencana Ke BNPB
- BNPB Diminta Rutin Selenggarakan Pelatihan Mitigasi Bencana
- Mitigasi Bencana Dikenalkan Sejak Dini Lewat MPLS Sekolah
- Mahasiswa Fakultas Teknik Kenalkan Teknologi Peringatan Dini dan Gelar Simulasi Evakuasi Bencana di Desa Rawan
- Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi di Musim Kemarau
- Jusuf Kalla: 6 Jam Pertama Penting Dalam Penanganan
- Jusuf Kalla: 6 Jam Pertama Penting Dalam Penanganan
- Kerugian akibat Bencana Alam di China Tembus Rp123 Triliun pada Semester I/2025
- Akademisi Imbau Semua Pihak Bersinergi Tanggulangi Bencana
- Mitigasi Banjir di Musim Kemarau: Sebelum, Saat, dan Sesudah Bencana
- BNPB: Enam Bencana Terjadi dalam 24 Jam Terakhir, Banjir hingga Karhutla
- Penanganan Bencana Harus Komprehensif
- Pemkot Palu dan Pemkot Iwanuma Jepang bahas kota tangguh bencana
- BNPB Catat Bencana Hidrometeorologi di Sejumlah Daerah
- BNPB laporkan bencana banjir dan karhutla pada beberapa hari terakhir
- Pemulihan Pasca Banjir Butuh Waktu Lama dan Biaya Besar
- Per Juli, 81 Bencana Terjadi di Bener Meriah
- Menyelaraskan Pembangunan Mengatasi Bencana Banjir Jakarta dan Sekitarnya
- Selama Bulan Juli 2025, BMKG Sebut Karhutla Masih Berpeluang Terjadi di Pantai Barat Aceh
- Waspada! Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Warga Diminta Jauhi Kawasan Rawan Bencana
- Pemprov NTB Dirikan Posko Tanggap Darurat Bencana di Kantor Gubernur
- BMKG Peringatkan Daerah-daerah Ini Akan Diguyur Hujan Lebat dan Potensi Bencana Selama 3 Hari ke Depan
- SETAHUN PASCAGEMPA, BATANG PERKUAT DENGAN BENTUK DESA TANGGUH BENCANA
- DPR: Perkuat Anggaran Basarnas Dan BMKG Segera
- Percepat Penanganan Banjir Jabodetabek, BNPB Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca
- BPBD Kota Batu Waspadai Bencana saat Kemarau Basah
- 33 Desa di Bogor Tergenang Banjir, Ratusan Warga Terdampak
- Longsor hingga Banjir Terjadi di 48 Titik di Bogor, 449 Warga Terdampak
- Ancaman Megathrust Sesar Lembang, Bagaimana Mitigasi Bencana Gempa di Bandung?
- Sistem Peringatan Dini yang Tertinggal Perparah Dampak Bencana di Sulsel
- Gunung Berapi Shinmoedake Meletus Jelang Bencana Besar yang Diramalkan Baba Vanga Jepang
- Pemkab Sinjai Perpanjang Status Darurat Bencana Hidrometeorologi
- 48 Titik Bencana Terjadi di Bogor, 3 Orang Tewas dan 1 Hilang
- Cegah Bencana, Pemprov Jawa Barat Segera Lakukan Perubahan Tata Ruang di Puncak
- Kisah Fahmi, Pahlawan Kecil Simbol Kemanusiaan di Tengah Bencana Banjir Bandang Pohuwato
- 84 Tewas dalam Bencana dan Kecelakaan di Kolombia, Pakistan, dan Sudan
- Bencana Hidrometeorologi Ancam Wilayah Maluku, Waspada
- Penanganan Bencana di Pandeglang Terkendala Minimnya Peralatan
- UGM Kembangkan Sistem Informasi Bencana di Ponsel
- BNPB: Waspada potensi bencana di balik keindahan Maluku Utara
- Komunitas Gajah Kecil Kunjungi BMKG, Kenalkan Edukasi Mitigasi Bencana Sejak Dini
- Pemprov Maluku Utara Percepat Penanganan Dampak Bencana Alam
- Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometrologi
- Antisipasi longsor susulan, BNPB dirikan pos komando bencana di Ambon
- Temui Kepala BNPB RI, Gubernur Al Haris Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana di Provinsi Jambi
- Guru Besar UBL: Indonesia Etalase Bencana, Butuh Kolaborasi Ilmu dan Teknologi
- Banjir Afrika Selatan Tewaskan 49 Orang, Salah Satu Bencana Cuaca Terburuk!
- Bencana Kebakaran Meningkat di Aceh Tenggara, Bupati: Pembakar Hutan Dihukum Penjara 15 Tahun Salinan
- BNPB paparkan pentingnya tata kelola bencana profesional dan inklusif
- UNP Jadi Tuan Rumah Talkshow Bencana Geologi BNPB
- Australia Dukung Program Penanggulangan Bencana di Sumbawa
- Pemkot Palu: Pemda terbantu kegiatan rehab rekon pemulihan bencana
- BPBD Bali Terapkan PFA untuk Semua Korban Bencana
- Bencana Alam Sepanjang Libur Idul Adha 1446 H/2025
- Demi Bantu Pengungsi, Komnas HAM Usul Aktifkan Status Bencana Sosial di Papua
- Siap Siaga Ajak Relawan Bencana di Jatim Cara Menyusun Produk Komunikasi
- Bencana Banjir di Kaltim Juga Disebabkan Eksploitasi SDA Tanpa Pengawasan
- Bencana Dahsyat Hantam Tetangga RI, Pemukiman Berubah Bak Laut
- Negara Kepulauan dengan Wilayah Pesisir Rawan Bencana Alam
- Alih Fungsi Lahan di Dataran Tinggi Lembang Masif, Bencana Alam Makin Mengancam
- Mencegah Sebelum Terlambat: Kolaborasi Penanggulangan Bencana
- BPBD Sumenep Ingatkan Tiga Ancaman Bencana Alam
- Banjir di Malinau Mulai Surut, Status Tanggap Darurat Bencana Berakhir Besok, Selasa 27 Mei 2025
- Bagaimana Cara Anthrax Ditularkan dari Hewan ke Manusia?
- Jelang Iduladha, Kementan Siapkan Vaksinasi untuk Tangani Antraks di Gunung Kidul
- Trenggalek Darurat Bencana, Banjir & Longsor Renggut Nyawa 7 Warga
- Kolaborasi Pentahelix Pilar Ketangguhan Bencana di Indonesia
- Pembangunan rumah rusak berat akibat gempa Bengkulu di mulai
- Pemkot Bengkulu Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa
- BPBD Siaga Banjir dan Longsor di Tasikmalaya
- Tiga Titik di Kecamatan Sukaraja, Tasikmalaya Dilanda Longsor
- Update Gempa Bengkulu: Sedikitnya Dua Ratusan Rumah Rusak, Bantuan Sudah Tiba
- Peduli Bencana, IMIPA SULTRA Bantu Korban Banjir Jayawijaya
- Cegah Bencana Hidrometeorologi, Pemprov Sumsel Dorong Gerakan Tanam Pohon
- Menuju Indonesia Tangguh Bencana: Mengurai Risiko Hidrometeorologi dalam Bayang-Bayang Krisis Iklim Global
- BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Akibat Kemarau Basah
- BNPB: Bencana hidrometeorologi dominasi Indonesia 24 jam terakhir
- Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Dominasi Wilayah Indonesia, Ini Dampaknya
- Pemkot Tangerang Akhiri Status Siaga Bencana Hidrometeorologi
- BPBD Mataram imbau warga mitigasi bencana hadapi anomali cuaca
- Banjarbaru siaga bencana karhutla, BPBD imbau masyarakat waspada
- Cuaca Ekstrem Tolitoli, Warga Diminta Siaga Bencana
- Dukung Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, BMKG Lakukan Pengembangan Radar Cuaca Non-polarimetrik
- BNPB ingatkan kesiapsiagaan hadapi potensi bencana hidrometeorologi di Bogor
- Pemkot Tangerang Kembali Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 14 Mei 2025
- Antisipasi Dini Bencana, BPBD Kukar Imbau Mitigasi Struktur dan Non Struktur
- Banjir Rob Menjadi Musibah Langganan Setiap Tahun Bagi Warga Pesisir
- Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Kampung Lambing, Kaltim
- Banjir Melanda Barito Utara Kalteng, Ini Data Kecamatan yang Terdampak
- Banjir Bandang di Panjang Bandar Lampung, 3 Orang Meninggal
- Kuliah Tamu FSRD ITB: Mitigasi Bencana di Bandung dengan Pendekatan Desain
- Bencana Hidrometeorologi Masih Mendominasi, BNPB Imbau Masyarakat Waspada