Tasikmalaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, masih siaga dan gencar melakukan edukasi kepada masyarakat menyusul bencana hidrometeorologi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, mengatakan intensitas hujan tinggi yang terjadi di daerahnya masih ada potensi bahaya.
"Kesiapsiagaan harus dilakukan terutama kepada masyarakat melalui edukasi dan mitigasi termasuk petugas gabungan mulai TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana, relawan tetap siaga menghadapi bencana. Karena, bencana hidrometeorologi di daerahnya masih ada potensi seperti banjir, longsor dan berbagai peralatan harus disiapkan," kata Nuraedidin dalam keterangan pers, Senin, 26 Mei 2025.
Dia mengatakan intensitas hujan tinggi yang terjadi di daerahnya secara geografis, geologis dan hidrologis memang memiliki perbukitan, tebing hingga kontur tanah labil sangat mudah terjadi bencana longsor dan pergerakan tanah.
Namun hujan deras di wilayahnya harus diwaspadai bersama dan memang di Kabupaten Tasikmalaya sendiri biasa berada di Kecamatan Sukaresik dan Cipatujah.
"Kami meminta agar masyarakat selalu waspada karena bahaya hidrometeologi dapat menyebabkan longsor, banjir, pohon tumbang dan pergerakan tanah mengingat Kabupaten Tasikmalaya di peringat ke 2 di Jawa Barat terkait bencana. Akan tetapi, bencana longsor yang sering terjadi berada di Kecamatan Salawu, Taraju, Culamega, Sodonghilir, Cineam, Cigalontang, Salopa, Cisayong, Sukahening, Gunungtanjung, Sukaraja, Karangjaya, Pageurageung, Parungponteng, Karangnunggal, Puspahiang dan Bojonggambir," ungkapnya.
Menurutnya banjir luapan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang yang merendam 937 rumah atau 1.171 Kepala Keluarga dengan 3.986 jiwa di Kampung Bojongsoban, Hegarsari, Cicalung dan Mekarsari, Desa Tanjungsari dan Desa Sukapancar, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukaresik, sudah terjadi puluhan kali.
"Banjir luapan aliran Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang di Kecamatan Sukaresik menyebabkan satu meninggal dan untuk kerugian sebesar Rp900 juta. Kami juga meminta agar masyarakat selalu waspada, karena potensi hujan masih akan terjadi di sejumlah daerah," ujarnya.