Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam di Provinsi Maluku Utara, meskipun wilayah tersebut dikenal dengan keindahan alamnya.
"Di balik keindahan Maluku Utara terdapat potensi risiko bencana yang cukup tinggi," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan pemaparan Gubernur Maluku Utara pada rapat koordinasi penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Kota Ternate, Senin (30/6), diketahui bahwa sepanjang semester pertama 2025 terjadi 76 kejadian bencana hidrometeorologi basah pada 48 kecamatan.
Bencana tersebut antara lain banjir dan banjir bandang sebanyak 32 kejadian, tanah longsor 11 kejadian, cuaca ekstrem delapan kejadian, abrasi tiga kejadian, erupsi gunung api dua kejadian, angin puting beliung lima kejadian, dan banjir rob satu kejadian.
Pendangkalan aliran sungai yang diperparah dengan sistem drainase di Maluku Utara yang belum memadai menjadi pemicu utama banjir. Dalam hal ini, kata dia, Kabupaten Halmahera Selatan tercatat sebagai wilayah paling sering terdampa, dengan total 19 kejadian bencana.
Atas kondisi tersebut, Suharyanto menekankan pentingnya masa tanggap darurat yang tidak terlalu lama agar pemerintah daerah dapat segera melanjutkan ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Kalau air sudah surut, pemerintah harus cepat berpikir rakyat saya mau di kemanakan ini? Apakah masih aman tinggal di sana atau perlu relokasi?" ujarnya.
Belajar dari banjir bandang yang melanda Kota Ternate pada 2024, Suharyanto juga mengingatkan perlunya perbaikan infrastruktur di hulu sungai penyebab banjir untuk mencegah kejadian serupa.
Selain itu BNPB turut mewaspadai potensi erupsi lima gunung api aktif di Maluku Utara yakni Gunung Gamalama, Gunung Ibu, Gamkonora, Dukono, dan Gunung Kie Besi, yang tiga diantaranya saat ini berstatus Waspada.
"Kapan mereka erupsi tidak dapat dipastikan. Jangan tunggu korban baru bertindak. Harus selalu siap siaga," ujar Suharyanto.