Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu dan Pemkot Iwanuma Jepang membahas proyek perumusan pengembangan kota tangguh bencana berbasis komunitas di Ibu Kota Sulawesi Tengah itu.
"Kolaborasi ini sudah lama terjalin sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana gempa, tsunami dan likuefaksi melanda Kota Palu pada 28 September 2018," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palu Irmayanti Petalolo saat menerima kunjungan Wali Kota Iwanuma Junichi Sato San di Palu, Minggu.
Ia menjelaskan, salah satu agenda penting dalam kunjungan itu yakni kegiatan diseminasi terkait penyelesaian proyek perumusan komunitas tangguh di wilayah relokasi kelompok Kota Palu.
Proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama strategis, antara Pemerintah Kota Palu dan Pemerintah Jepang dalam meningkatkan ketahanan infrastruktur maupun sosial menghadapi ancaman bencana alam.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan masyarakat Kota Palu, khususnya di kawasan relokasi dan menjadi langkah nyata dalam membangun kota yang lebih tangguh serta siap menghadapi potensi bencana di masa depan.
"Palu salah satu darah di Sulawesi Tengah rawan bencana, maka perencanaan pembangunan harus berbasis bencana untuk keberlanjutan kota di masa depan guna memberikan keamanan terhadap penduduknya," ujarnya.
Dijadwalkan kunjungan Pemkot Iwanuma dan rombongan berlangsung selama tiga, 13-15 Juli 2025, yang mana proyek percepatan perumusan kota tangguh bencana berbasis komunitas dapat segera diselesaikan, untuk dimanfaatkan dalam pembangunan dan pengembangan Kota Palu.
Di kesempatan itu, Pemkot Palu menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada Wali Kota Iwanuma, berharap kunjungan ini dapat semakin mempererat hubungan baik yang telah terjalin antara kedua pemerintah.
"Kota Palu dan Jepang sama-sama memiliki karakter kebencanaan, maka perlu langkah konkret dalam melakukan langkah pencegahan cepat dan penangan yang tepat demi menekan ancaman korban jiwa maupun ketahanan kota dalam menghadapi risiko bencana," tutur Irmayanti.