logo2

ugm-logo

Kemensos Salurkan Bantuan dan Kirim Tagana ke Lokasi banjir di Bima

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) membantu penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah bantuan logistik telah dikirimkan untuk warga terdampak.

“Bantuan telah dikirimkan dari gudang logistik Kemensos di Dinsos NTB dan Sentra Paramita Mataram," kata Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Masryani Mansyur dalam rilis resmi Kemensos pada Selasa, 4 Februari 2025.

Bantuan tersebut berupa 350 paket makanan siap saji, 440 paket makanan anak, 40 paket family kit, 90 paket kidsware, 280 lembar selimut, 240 lembar kasur, 20 paket peralatan dapur, 200 lembar tenda gulung, dan 7 unit tenda keluarga. 

Selain itu, Kemensos mengerahkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk melakukan asesmen cepat serta membantu proses evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Sebagian besar pengungsi masih bertahan di rumah kerabatnya. 

Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat pada Minggu 2 Februari 2025 hingga menyebabkan banjir dan longsor di Desa Nangawera dan Desa Nunggi Kecamatan Wera. Berdasarkan data sementara yang dihimpun, banjir menghanyutkan tujuh rumah dan menyebabkan padamnya listrik di area kejadian. Sejumlah fasilitas seperti jembatan dan jalan di beberapa desa dilaporkan rusak akibat kejadian tersebut. 

Akibat bencana ini sebanyak 36 kepala keluarga terdampak. Sebanyak delapan orang menjadi korban, dengan dua orang ditemukan meninggal dan enam korban lainnya dilaporkan hilang. Hingga kini tim gabungan terus menyisir area terdampak untuk melakukan pencarian terhadap korban hilang. 

Pemkab Bima tetapkan status darurat bencana banjir

Bima, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat resmi menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir bandang dan longsor melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi.

"Bupati sudah menetapkan status siaga tanggal bencana terhitung dari 4 sampai 17 Februari mendatang," ungkap Kabag Prokopim Kabupaten Bima Syuriadin yang diwawancara ANTARA di lokasi banjir, Selasa.

Menurutnya, keputusan ini diambil untuk mempercepat penanganan dan distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak.

"Status ini untuk memastikan proses rekonstruksi dan penanganan pasca-banjir dan longsor yang terjadi di dua kecamatan tersebut," jelasnya.

Syuriadin menegaskan, penetapan status tanggap darurat itu mengacu berbagai indikator, seperti bencana banjir dan tanah longsor beruntun yang terjadi di Kabupaten Bima pada tanggal 19, 20, 23 Desember lalu dan awal Februari ini.

Pemkab Bima, lanjut Syuriadin, akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

Ia juga mengimbau kepada seluruh warga Bima untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin puting beliung, hingga tanah longsor.

"Segera laporkan langsung ke BPBD, kantor camat, kantor desa, dan Babinsa, Bhabinkamtibmas apabila ada kejadian bencana di wilayah masing-masing," katanya.

Sebelumnya banjir bandang yang terjadi pada hari Minggu (2/2), menyebabkan beberapa rumah di Kecamatan Wera terhanyut, bahkan banjir bandang membuat dua desa di kecamatan itu terisolir.

Banjir itu menghanyutkan 8 orang diantaranya satu orang lansia, dua orang ibu muda beserta tiga anaknya dan seorang ibu.

Banjir juga menghilangkan puluhan traktor tangan, dan merendam puluhan hektare lahan persawahan beserta tanaman padi yang baru ditanam beberapa sebelumnya.

Pencarian terhadap korban lainnya saat masih terus dilakukan warga setempat bersama tim penyelamat, dibantu oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima.

More Articles ...