logo2

ugm-logo

Banjir Bandang Bima, Tiga Meninggal, Lima Masih Hilang

Bima, flashlombok.com – Bencana banjir bandang yang  melanda wilayah Kecamatan Wera, Kabupaten Bima pada Minggu malam (2/2/2025), mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Hujan deras yang disertai dengan material longsor dari pegunungan menyebabkan terendamnya pemukiman warga.

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi menjelaskan, tiga korban jiwa ditemukan meninggal dunia, atas nama Hermawati (40) asal Desa Wora, Aisah (5) dari Desa Nangawera, dan Burhan (50) warga Desa Nunggi.  ‘’Hingga pukul 18.00 WITA, total ada tiga korban jiwa yang sudah ditemukan,” kata Hariyadi, Senin (3/2/2025).

Ditambahkan, berdasarkan data yang diterima, masih ada lima warga Dusun Karuwu Desa Nangawera yang hilang. Pihaknya telah mengerahkan tim rescue dari Pos SAR Bima sejak kemarin malam untuk melakukan upaya pencarian bersama TNI, Polri, BPBD Bima, Polair Kota Bima, PMI, Tagana, TSBK Kota Bima, Potensi 204 Bima, relawan, Aparatur Desa, masyarakat setempat, dan pihak terkait lainnya.

“Pencarian dilakukan dengan menyisir aliran sungai hingga ke muara dengan menggunakan perahu karet,” jelasnya seraya menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. (ro1/sar03).

Mitigasi Bencana, Inilah Cara Cegah Banjir di Jember

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sejumlah wilayah di Jember disorot. Pasalnya, di wilayah tersebut menjadi langganan banjir tiap tahunnya. Anggota DPRD Jawa Timur Hermin berharap pemerintah berupaya semaksimal mungkin terlebih melakukan mitigasi bencana terhadap sejumlah daerah di Jember yang rawan bencana terlebih bencana banjir.

Sekedar diketahui,Hujan deras yang mengguyur Jember hingga malam memicu luapan air yang merendam permukiman warga dan menyebabkan kemacetan di sejumlah jalan. Tercatat dari data BPBD Jember diketahui kalau sebanyak 479 kepala keluarga (KK) atau 1.297 jiwa terdampak banjir yang melanda empat kecamatan di wilayah tersebut.

Empat kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, Rambipuji, dan Bangsalsari.” Ini merupakan jadi langganan di Jember. Kami berharap ke depan perlu diminimalisir agar kejadian serupa bisa ditekan, “jelas politisi Gerindra ini, senin (20/1/2025).

Hermin mengatakan banjir yang terjadi di Jember yang merupakan bencana
langganan disebabkan karena penyempitan drainase akibat material tanah, sampah, dan bangunan, menjadi penyebab utama meluapnya air di sejumlah lokasi yang menjadi langganan banjir. “Terutama di wilayah kota juga,” sambungnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, dirinya juga berharap agar Pemprov melalui BPBD Jawa Timur untuk menggelontorkan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak dari bencana banjir tersebut.” Warga terdampak butuh bantuan. Perlu gercep untuk memberikan bantuan untuk mereka,” tandasnya.

BMKG Juanda menyampaikan curah hujan tinggi di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember, saat ini disebabkan oleh adanya beberapa fenomena gelombang atmosfer yang melintasi Jawa Timur seperti Kelvin, Equatorial Rossby, dan La Nina. Suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat dan angin monsunal yaitu Monsun Asia baratan turut mendukung pertumbuhan awan konvektif selama musim hujan. BMKG mengimbau untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar. (setya)

More Articles ...