logo2

ugm-logo

Banjir Rendam 6 Kabupaten di Kalimantan Tengah

Kalimatan Tengah: Sebanyak enam kabupaten terdampak banjir di Kalimantan Tengah, dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 15 sentimeter (cm) hingga 50 cm. Enam kabupaten itu yakni Kabupaten Barito Selatan, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Barito Utara, dan Murung Raya.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kota diminta segera melaporkan setiap kejadian bencana di wilayahnya ke Pusdalops PB Provinsi Kalteng ," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Alpius Patanan, Minggu, 9 Maret 2025. 

Alpius membeberkan, di Kabupaten Barito Selatan awal banjir terjadi pada 7 Januari hingga saat ini, di Kecamatan Dusun Hilir yaitu di Desa Mahajandau dan Desa Sungai Jaya. Warga yang terdampak sebanyak 825 KK/2.661 jiwa, kemudian fasilitas umum yang terdampak sebanyak delapan unit dengan ketinggian muka air 13 cm.

Selanjutnya, banjir di Kabupaten Gunung Mas sejak 4 Maret  2025 terjadi di Kecamatan Manuhing Raya, yaitu di Kelurahan Tehang meliputi Desa Luwuk Tukau, Desa Tumbang Oroi, Desa Tumbang Samui, Desa Putat Durei, Desa Tumbang Mantuhe. Warga yang terdampak sebanyak 433 KK/1.310 jiwa.

“Bangunan rumah yang terdampak sebanyak 286 unit dan fasilitas umum sebanyak satu unit.” ungkap dia.

Kemudian, banjir di Kabupaten Kapuas sejak 5 Maret 2025 ada satu kecamatan di Mantangai yakni di Desa Bukit Batu dengan tinggi muka air 50 cm. Selain itu, banjir juga melandar Kabupaten Katingan pada 3 Maret 2025, masyarakat yang terdampak 5.611 KK/12.962 jiwa, fasilitas umum sembilan unit, dan bangunan rumah yang terdampak sebanyak 2.526 unit dengan tinggi muka air 50 cm. 

Selanjutnya, banjir terjadi di Kecamatan Katingan Tengah yaitu Batu Badinding, Napu Sahur, Samba Katung, Samba Bakumpai, Samba Danum, Telok, Tumbang Lahang, Tewang Panjang, Rantau Asem, Tumbang Hangei, Tumbang Kalemei, Samba Kahayan, dan Petak Puti. 

“Kemudian di Kecamatan Pulau Malan Desa Tura, Tumbang Tanjung, Dahiyan Tunggal, Tumbang Banjang, Manduing Lama, Manduing Taheta, Buntut Bali, Kuluk Bali dan Tewang Derayu," beber dia.

Bireuen Diterjang Banjir, 2 Warga Hilang Terseret Arus

Aceh: Hujan deras yang mengguyur Kabupaten BireuenAceh, beberapa hari terakhir menyebabkan banjir luapan di empat kecamatan, yakni Juli, Peudada, Makmur, dan Pandrah. Akibatnya, dua warga dilaporkan hilang terseret arus banjir.

 "Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bireuen mengakibatkan aliran sungai meluap ke pemukiman warga di beberapa kecamatan," kata Staf Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (Pusdatin-BPBA), Haslinda Juwita, Minggu, 9 Maret 2025.
 Dia mengungkap bahwa di Kecamatan Juli, banjir merendam Desa Alue Rambong dan Suka Tani dengan ketinggian air mencapai 40 cm. Kemudian di desa Suka Tani, dua warga dilaporkan terseret arus banjir saat berkendara.
"Keduanya adalah Rina Fitri (11 tahun) yang ditemukan meninggal dunia, dan Mardiana (17 tahun) yang masih dalam pencarian," ujarnya.

Sementara itu, di Kecamatan Peudada, banjir merendam 70 unit rumah di Desa Meunasah Pulo, Meunasah Baroh, dan Hagu. Sebanyak 60 jiwa dari 35 kepala keluarga (KK) di Desa Meunasah Pulo dan 10 jiwa dari 4 KK di Desa Meunasah Baroh terdampak banjir.

Selanjutnya di Kecamatan Makmur, air menggenangi badan jalan dengan ketinggian 20 cm di Desa Blang Khutang. Sedangkan di Kecamatan Pandrah, banjir merendam Desa Pandrah Janeng.

"BPBD Kabupaten Bireuen telah melakukan upaya penanganan darurat, termasuk pencarian korban hilang, pendataan dampak banjir, dan pelaporan situasi. Kondisi terkini, air dilaporkan telah surut," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bireuen, Mukhlis, turut berduka atas musibah longsor dan banjir di KM 25 Bireuen Takengon. "Hujan deras menyebabkan dua remaja terseret arus, satu di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal . Pencarian korban lainnya masih berlangsung. Semoga keluarga diberi ketabahan dan semua yang terlibat diberi kelancaran," kata Mukhlis.

More Articles ...