logo2

ugm-logo

Atasi Banjir di Tanggulangin Sidoarjo, DPUBMSDA Bakal Tambah Rumah Pompa dan Long Storage, Ini Lokasinya

SIDOARJO - Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo tengah berupaya untuk mengatasi masalah banjir tahunan di Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, Tanggulangin, Sidoarjo.

Rencanannya, Pemkab Sidoarjo bakal membangun rumah pompa berkapasitas besar dan long storage. Long storage akan dibangun di Sungai Kedungpeluk, Kecamatan Candi. Saat ini, Sungai Kedungpeluk sedang diperbaiki pintu air hingga plengsengannya. Ini untuk mengatasi banjir di Desa Banjarasri, Tanggulangin.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, mengatakan, solusi terhadap permasalahan banjir tahunan di Kedungbanteng, pihaknya akan menyiapkan pembangunan rumah pompa.

Menurutnya, rumah pompa berkapasitas besar bakal dibangun di wilayah Kedungpeluk, Candi. Sehingga, genangan air di Kedungbanteng dapat disedot dan diarahkan ke Sungai Kedungpeluk.  

"Rumah pompa akan dibangun dengan kapasitas 2.400 liter per detik, sehingga air cepat terkuras," ujarnya, Minggu (23/2).

Banjir yang menggenangi wilayah Kedungbanteng, nantinya dipompa dan dibuang di Sungai Kedungpeluk. Selain itu, air yang menggenang di wilayah Desa Kali Pecabean dan Kendal Pecabean, Candi juga dapat diarahkan ke sungai tersebut.

Untuk menampung kapasitas air yang besar, nantinya Sungai Kedungpeluk juga bakal dibangun long storage sepanjang tiga kilometer. Sekaligus untuk mempercepat penanganan area banjir.

Sementara itu, Kabid Ketahanan Drainase DPUBMSDA Sidoarjo Wahib Achmad menjelaskan, meski air pasang, pembuangan air dari Kedungbanteng masih bisa teratasi dengan adanya rumah pompa dan long storage.

Masih menurut Wahib, rencananya juga akan dipasang dam, sehingga air tidak meluber karena sudah dibendung dan pompa menyala. Kini, Sungai Kedungpeluk tengah dibersihkan dan disipakan untuk long storage.

"Pintu airnya juga diperbaiki dan mulai diplengseng sebagian," tuturnya.

17 Wilayah Pesisir Ini Berpotensi Banjir Rob pada 24 Februari-5 Maret

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir atau rob di 17 wilayah di Indonesia mulai 24 Februari hingga 5 Maret 2025.

"Situasi ini dipicu adanya fenomena bulan baru pada tanggal 28 Februari 2025 dan Perigee (fenomena astronomi saat bulan berada di titik terdekat terhadap bumi) pada 1 Maret 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum," demikian petikan pernyataan resmi BMKG di Jakarta, Minggu (23/2).

Adapun wilayah pesisir yang berpotensi terdampak antara lain di Pesisir Kepulauan Riau di Dabo Singkep pada 24-27 Februari, Karimun 26 Februari-3 Maret, Bintan 28 Februari-3 Maret, Tanjung Pinang 27 Februari-4 Maret.

Pesisir Sumatera Barat di Kota Padang, Padang Pariaman, Painan pada 28 Februari 2025. Kemudian, Pesisir Banten di Selat Sunda Utara pada 28 Februari, Pandeglang dan Lebak Selatan 27-28 Februari.

 

BMKG juga memperingatkan potensi yang sama di Pesisir Bangka Belitung Pangkalpinang, Bangka Barat, Bangka pada 26 Februari-2 Maret 2025.

Selanjutnya, Pesisir Jakarta di Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru, Muara Angke, Penjaringan pada 24-26 Februari 2025.

Peringatan yang sama juga ditujukan kepada masyarakat di sekitar Pesisir Jawa Barat, khususnya di Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu pada 24-26 Februari 2025.

Di Pesisir Jawa Tengah berada di Semarang, Demak, Pekalongan, Brebes, Tegal, Pemalang pada 24-26 Februari 2025, Pesisir Jawa Timur di Tanjung Perak, Krembangan, Kenjeran, Gresik, Lamongan pada 24-28 Februari 2025.

Berikutnya, di Pesisir Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Lombok dan Bima pada 28 Februari 2025, Pesisir Kalimantan Selatan di Kotabaru pada 26 Februari-6 Maret 2025, Pesisir Kalimantan Tengah di Sebuai, Keraya, Kubu, Kumai pada 24-28 Februari 2025.

Pesisir Sulawesi Utara di Likupang, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud pada 26 Februari-5 Maret 2025, Pesisir Maluku pada 28 Februari-6 Maret 2025, Pesisir Maluku Utara pada 26 Februari-4 Maret 2025.

Terakhir, di Pesisir Papua, Pesisir utara Jayapura, Kabupaten Sarmi pada 28 Februari - 4 Maret 2025, dan Pesisir Papua Selatan pada 27 Februari-7 Maret 2025.

BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di pesisir saat air laut pasang tinggi, mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman, serta memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG dan pemerintah setempat.

More Articles ...