logo2

ugm-logo

Puluhan Rumah Warga Wuluhan Jember Banjir, 300 Warga Terdampak

Jember - Puluhan rumah di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Jember, terendam banjir akibat hujan seharian yang mengguyur wilayah tersebut. Banjir terjadi akibat sabuk Gunung Manggar yang berada di wilayah itu tak mampu menampung debit air.

"Terjadi hujan lebat di Desa Kesilir yang mengakibatkan sabuk Gunung Manggar yang dialiri air tidak muat," jelas Camat Wuluhan Andri Purnomo, Sabtu (4/1/2025).

Puluhan rumah warga Desa Kesilir yang terendam banjir berada di dua Dusun, yakni Dusun Krajan dan Demangan. Ada sekitar 300 jiwa terdampak. Termasuk 10 balita dan 19 lansia.

Selain menggenangi rumah warga, luberan air dari sabuk gunung juga menggenangi area persawahan. Belum diketahui secara pasti luasan area persawahan yang terendam banjir. Warga telah mencoba menahan luberan air dengan alat seadanya.

"Air tersebut meluap ke sawah warga dan pemukiman warga, hingga luapan air tersebut masuk ke rumah warga. Yang terdampak di dua dusun," ujar Andri.

 Dia menambahkan, mMuspika dan pihak desa setempat saat ini tengah membantu warga. Sebab ketinggian air telah mencapai setinggi lutut orang dewasa.

"Tim BPBD Jember sudah meluncur ke lokasi untuk melakukan penanganan dan evakuasi jika memang diperlukan," katanya.

BPBD Aceh Utara Imbau Warga Waspadai Bencana Banjir Akhir Tahun

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara mengimbau warga untuk mewaspadai terjadinya bencana banjir pada akhir tahun 2024.

Imbauan ini disampaikan BPBD Aceh Utara karena adanya surat pemberitahuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Stasiun Sultan Iskandar Muda dan Surat Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).

“Pemkab Aceh Utara mengimbau kepada seluruh masyarakat agar siaga dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Utara, Asnawi, MSM melalui Kabid Pencegahan dan Kesiap-siagaan Bencana, Mulyadi kepada Serambinews.com, Minggu (1/12/2024).

Potensi bencana hidrometeorologi itu dapat meliputi hujan lebat disertai petir yang berdampak banjir, angin kencang, banjir roob, longsor, dan juga kebakaran.

Karena itu diharapkan kepada masyarakat agar terus memantau dan update informasi cuaca terkini.

Kemudian mengamankan barang-barang dan dokumen berharga pada tempat aman, kemudian melarang anak-anak dan keluarga keluar rumah bila tidak mendesak.

Selain itu, juga perlu mengamankan instalasi listrik bila terjadi kondisi membahayakan.

“Warga di pesisir, perlu mewaspadai potensi banjir ROB, dan angin kencang. Kemudian warga di daerah dataran tinggi harus waspada potensi tanah longsor,” ujar Mulyadi.

Karena itu diharapkan warga tidak menebang pohon sembarangan, kemudian tidak membakar sampah dan lahan sembarangan.

“Bijak dalam menggunakan pemantik api dan membuang puntung rokok pada tempat yang tepat,” kata Mulyadi.

Berdasarkan data yang diperoleh BPBD dari BMKG, Aceh Utara pada Desember 2024, memprediksi potensi terjadinya banjir yaitu, Kecamatan Baktiya, Baktiya Barat, Banda Baro, Cot Girek, Dewantara, dan Geureudong Pase.

Kemudian, Kuta Makmur, Langkahan, Lapang, Lhoksukon, Matangkuli, Meurah Mulia, Muara Batu, Nibong, Nisam, Nisam Antara, Paya Bakong, Pirak Timur, Samudera, Sawang, Seunuddon, Simpang Keuramat, Syamtalira Aron, Syamtalira Bayu, Tanah Jambo Aye, Tanah Luas, serta Tanah Pasir.(*) 

sumber: SerambiNews.com

More Articles ...