logo2

ugm-logo

Banjir dan Longsor Tewaskan Ratusan Orang di Nepal

KBRN, Jakarta: Nepal menutup sekolah selama tiga hari setelah hujan deras yang memicu banjir dan longsor di seluruh wilayah. Menurut laporan pejabat setempat, Minggu (29/9/2024), banjir tersebut menewaskan 170 orang dan menyebabkan puluhan lainnya hilang.

Melansir dari Dawn, banjir ini menyebabkan aktivitas dan lalu lintas di Lembah Kathmandu terhenti selama akhir pekan. Penerbangan domestik di dalam dan luar Kathmandu mulai kembali beroperasi pada Minggu pagi setelah sebelumnya 150 penerbangan dibatalkan.

Kementerian Dalam Negeri Nepal mengonfirmasi bahwa 170 orang tewas di berbagai wilayah, sementara 42 orang masih dinyatakan hilang. Di antara korban, 35 orang tewas dalam tiga kendaraan yang tertimbun longsor di sebuah jalan raya di selatan Kathmandu.

Rekaman TV menunjukkan petugas penyelamat menggunakan peralatan sederhana untuk menggali lumpur. Mereka mengevakuasi 16 jenazah penumpang dari dua bus yang tersapu longsor di rute utama menuju Kathmandu.

Curah hujan di beberapa bagian ibu kota mencapai hingga 322,2 mm (12,7 inci). Ini menyebabkan Sungai Bagmati naik 2,2 meter (7 kaki) di atas level bahaya, menurut pakar.

Namun, pada Minggu pagi, hujan mulai mereda di beberapa tempat, menurut ahli cuaca Govinda Jha. Penduduk mulai kembali ke rumah mereka yang dipenuhi lumpur untuk menilai kerusakan akibat banjir.

Pihak berwenang melaporkan gedung-gedung universitas dan sekolah yang rusak akibat hujan memerlukan perbaikan. "Kami telah meminta pihak terkait untuk menutup sekolah di daerah yang terdampak selama tiga hari," ujar juru bicara kementerian pendidikan, Lakshmi Bhattarai.  

Hujan Lebat Picu Banjir Bandang-Longsor Tewaskan 170 Orang di Nepal

Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir bandang dan tanah longsor akibat hujan lebat menyebabkan sebanyak 170 orang tewas di Nepal hingga Minggu (29/9). Selain ratusan korban tewas, 42 orang lainnya juga masih dalam pencarian.

Seluruh wilayah di ibu kota Kathmandu terendam banjir selama akhir pekan, di mana banjir bandang terjadi daerah aliran sungai hingga menyebabkan kerusakan parah di jalan raya yang menghubungkan kota tersebut dengan seluruh Nepal.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal, Rishi Ram Tiwari, mengatakan telah mengerahkan buldoser untuk membersihkan beberapa jalan raya yang tertutup puing-puing sisa banjir dan longsor.

"Lebih dari 3.000 orang telah diselamatkan," kata Rishi, dikutip AFP.Departemen Hidrologi dan Meteorologi Nepal mengatakan data awal dari stasiun di 14 distrik mengungkapkan bahwa hujan yang terjadi dalam 24 jam terakhir sampai memecahkan rekor. Sebuah stasiun cuaca di bandara Kathmandu mencatat 240 milimeter curah hujan, tertinggi sejak 2022.

Pada Sabtu (28/9), sungai Bagmati dan banyak anak sungai yang membelah Kathmandu meluap, menggenangi rumah-rumah dan kendaraan di sekitarnya. Warga sempat berjuang melewati genangan air setinggi dada orang dewasa untuk mencapai dataran tinggi.

Lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dengan helikopter dan perahu motor. Tim penyelamat juga menggunakan rakit untuk menarik korban ke tempat aman.

Hujan muson yang turun dari Juni hingga September menyebabkan ratusan orang tewas dan kehancuran di berbagai wilayah di Asia Selatan. Namun jumlah banjir dan tanah longsor yang lebih fatal terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Para ahli mengatakan perubahan iklim memperburuk frekuensi dan intensitas hujan.

More Articles ...