logo2

ugm-logo

Blog

Strategi BNPB Antisipasi Bencana Alam Saat KTT G20 Bali Berlangsung

Hal itu dilakukan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto dengan meninjau aktivitas tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Minggu (13/11/2022). Peninjauan dimulai pada aktivitas monitoring prakiraan cuaca di wilayah Provinsi Bali.

“Hal ini menjadi informasi peringatan dini yang kami bagikan kepada BPBD kota/kabupaten di Provinsi Bali untuk selanjutnya personel dapat mengimplementasikan langkah-langkah kesiapsiagaan di lapangan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).

Kemudian, Kepala BNPB turut menyimak proses koordinasi melalui radio komunikasi digital antara tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Bali dengan BPBD kota/kabupaten setempat.

“Radio komunikasi digital membantu proses pemantauan, pelaporan data kejadian bencana serta kebutuhan di lapangan agar dukungan bantuan dari provinsi dapat disalurkan dengan cepat ketika teridentifikasi kejadian bencana,” ujar Made Rentin.

Kepala BNPB dan rombongan juga diperlihatkan monitoring data peringatan dini gempa bumi yang terintegrasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Aktivitas monitoring kami lakukan secara intens, terlebih dalam menyambut puncak perhelatan G20,” ucap Made Rentin.

“Kami pastikan keamanan dan antisipasi potensi bencana alam dengan turut mengerahkan personel serta peralatan pendukung pada area sekitar venue kegiatan di Nusa Dua,” kata Made menambahkan.

 

Perkuat Literasi Kebencanaan, BNPB Gelar Talkshow Budaya Sadar Bencana di Radio Majene

MAJENE - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Bidang Komunikasi Kebencanaan, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan melakukan penguatan literasi, edukasi dan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat yang dikemas melalui Talkshow Radio Mammis 91.9 FM di Majene, Sulawesi Barat, Rabu (9/11).

Talkshow yang bertemakan 'Resiliensi Berkelanjutan' itu menghadirkan dua narasumber yakni Pranata Humas Ahli Madya Pusdatinkom BNPB Dra. Rita Rosita S dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Majene M. Ikhsan Welly. 

Dalam diskusi tersebut, Rita menyampaikan radio masih memiliki eksistensi hingga saat ini dalam penyampaian diseminasi informasi.

"Media radio memiliki eksistensi yang sampai saat ini masih dapat bertahan dan mampu bersaing dengan bertumbuhnya ragam media informasi yang lain serta mampu menjangkau lebih banyak masyarakat hingga ke penjuru daerah yang mungkin tidak dapat dicapai media lainnya," ujar Rita.

Sementara itu, Welly sebagai Tokoh Masyarakat menceritakan bagaimana upaya penanggulangan bencana yang dialaminya. Diharapkan cerita baik penanggulangan bencana tersebut dapat diadopsi oleh para pendengar sebagai upaya kongkrit dalam meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam kondisi darurat. 

Masyarakat juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dan menanyakan segala hal terkait kebencanaan melalui talkshow tersebut.

Disisi lain, pemilihan lokasi dalam kegiatan talkshow ini didasarkan pada hasil perhitungan Indeks Risiko Bencana Indonesia tahun 2021 yang menunjukan provinsi Sulawesi Barat menempati peringkat pertama dengan tingkat risiko paling tinggi. Sedangkan dalam tingkat Kabupaten/Kota, Majene masuk dalam peringkat dua dengan tingkat risiko tertinggi. Melihat kondisi ini, diperlukan penguatan literasi kebencanaan sehingga masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana mampu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan demi terwujudnya Resiliensi Berkelanjutan.

Sandiwara Radio

BNPB juga melakukan penguatan literasi dengan menyelenggarakan Budaya Sadar Bencana melalui Sandiwara Radio dengan judul “Ketika Alam Murka”.

Naskah sandiwara radio yang ditulis oleh Elsa Surya itu menceritakan kisah lika liku gejolak kehidupan yang tidak lepas dari filosofi amar ma'ruf nahi mungkar yakni perilaku kebaikan dan mencegah perilaku buruk.

Drama sebanyak 15 episode itu memiliki alur cerita dialog antar tokoh yang secara tidak langsung menjelaskan tentang bagaimana tanda-tanda fenomena alam yang dapat berpotensi bencana, baik bencana alam maupun covid 19. Pemutaran serial drama ini disiarkan melalui 41 Radio Kabupaten/Kota yang tersebar di Indonesia.

Penggunaan media radio sebagai corong diseminasi literasi kebencanaan dipilih mengingat radio memiliki segmen dan konsumen tersendiri di tengah masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergi antara BNPB, BPBD, media radio dan masyarakat ini sekaligus menjadi wujud implementasi dari optimalisasi unsur ‘pentaheliks’ dalam hal penanggulangan bencana.

Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Terjadi Tujuh Bencana di Kota Bogor Akibat Hujan Deras Kemarin, Ini Titik Terparahnya

POJOKSATU.id, BOGOR – Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan tujuh kejadian bencana di Kota Bogor, Minggu (13/11/2022).

Tidak ada korban jiwa atau luka-luka dari bencana bencana di Kota Bogor ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan bencana tersebut tersebar di beberapa kecamatan.

Bencana di Kota Bogor terdiri atas tanah longsor, banjir lintasan, atap rumah ambuk dan atap terbawa angin.

“Paling banyak tanah longsor 3 kejadian” kata Teo dalam keterangannya.

Tanah longsor terjadi di Kampung Kampung Manggis, Kampung Panaragan Kidul dan Kampung Keramat.

Lalu, ada dua banjir lintasan yang terjadi di Kampung Pahlawan dan Kampung Bulak Santri.

Selanjutnya, satu atap rumah warga terbawa angin di Kampung Pangkalan Batu, Kecamatan Bogor Barat. Di lokasi ini angin menyapu atap ruang tengah, kamar tidur dan ruang menjahit.

“Yang terdampak 2 KK dengan 6 jiwa,” ujar Teo.

Bencana di Kota Bogor terakhir, yakni atap rumah warga ambruk di Kampung Bubulak, Kecamatan Bogor Barat. “Jadi total kejadian hari ini tujuh kejadian,” kata Teo. (Ipe)

Kota Bogor Dilanda 7 Kejadian Bencana dalam Sehari

 REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada tujuh kejadian bencana alam yang melanda Kota Bogor pada Ahad (13/11/2022). Hal itu akibat Kota Bogor dilanda hujan deras dan angin kencang pada Ahad siang hingga sore. 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, menyebutkan kejadian bencana alam yang terjadi ialah tanah longsor, atap rumah terbawa angin, banjir lintasan, dan atap rumah ambruk. Dengan rincian tanah longsor di tiga titik, atap rumah terbawa angin satu titik, banjir lintasan dua titik, dan atap rumah ambruk satu titik.

“Jadi total kejadian Ahad (13/11) ada tujuh kejadian,” kata Theo dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).

Theo mengatakan, ketiga kejadian tanah longsor terjadi di Kecamatan Bogor Tengah. Dengan satu titik di Kelurahan Paledang dan dua titik di Kelurahan Panaragan.

Lebih lanjut, Theo menjelaskan, peristiwa atap rumah terbawa angin terjadi di Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Dimana satu atap rumah terbawa angin akibat hujan dengan intensitas deras dan disertai angin kencang yang terjadi diwilayah tersebut. “Kejadian ini menyebabkan terbawanya atap bangunan rumah milik Ibu Mimi Kaesih. Atap rumah milik pihak terdampak ini terbawa angin kencang pada bagian ruang kamar tidur, ruang tengah dan ruang tempat menjahit,” ujarnya.

Sementara itu, kata dia, kejadian banjir lintasan terjadi di Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat serta di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal. “Terakhir ada satu atap rumah ambruk di Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat,” ujarnya.

Antisipasi Potensi Bencana Alam, Kepala BNPB Tinjau Kesiapan BPBD Provinsi Bali Jelang KTT G20

DENPASAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto meninjau aktivitas tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali guna mengantisipasi potensi bencana alam jelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 di Nusa Dua pada 15 hingga 16 November mendatang.

Peninjauan dimulai pada aktivitas monitoring prakiraan cuaca di wilayah Provinsi Bali.

“Hal ini menjadi informasi peringatan dini yang kami bagikan kepada BPBD kota/kabupaten di Provinsi Bali untuk selanjutnya personel dapat mengimplementasikan langkah-langkah kesiapsiagaan di lapangan,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin di Kantor BPBD Provinsi Bali, Denpasar, Minggu (13/11).

Kemudian Kepala BNPB turut menyimak proses koordinasi melalui radio komunikasi digital antara tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Bali dengan BPBD kota/kabupaten setempat.

“Radio komunikasi digital membantu proses pemantauan, pelaporan data kejadian bencana serta kebutuhan di lapangan agar dukungan bantuan dari provinsi dapat disalurkan dengan cepat ketika teridentifikasi kejadian bencana” ungkap Made Rentin.

Kepala BNPB dan rombongan juga diperlihatkan monitoring data peringatan dini gempabumi yang terintegrasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Aktivitas monitoring kami lakukan secara intens, terlebih dalam menyambut puncak perhelatan G20,” tutur Made Rentin.

“Kami pastikan keamanan dan antisipasi potensi bencana alam dengan turut mengerahkan personel serta peralatan pendukung pada area sekitar venue kegiatan di Nusa Dua,” tambahnya.

Kepala BNPB kembali menegaskan strategi penanggulangan bencana, khususnya pada saat pra bencana.

“Perkuat kapasitas personel dan selalu cek kesiapan peralatan pendukung,” tegas Suharyanto.

“Kesiapan personel dan peralatan menjadi indikator kekuatan dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

Suharyanto turut menekankan kegiatan patroli rutin untuk melihat dan memonitor kondisi lapangan sehingga upaya pencegahan dan mitigasi dapat dilakukan sebelum terjadi bencana.

“Lakukan patroli secara rutin dan terus waspada, khususnya dalam mengantisipasi potensi bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca,” tegasnya.

BNPB bersama BPBD Provinsi Bali telah menyiapkan alat peringatan dini bencana alam berbasis jaringan GSM, radio digital untuk berkomunikasi, mobil serbaguna di Posko Pemantauan dan Pengendalian Protokol Kesehatan Penanganan COVID-19 G20 Indonesia yang terletak di Puja Mandala, Nusa Dua, Provinsi Bali. 

Kepala BNPB Kunjungi Posko PMK di Pelabuhan Benoa

Sebelumnya Kepala BNPB turut mengunjungi Posko Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pelabuhan Benoa, Kabupaten Badung. Kepala BNPB kembali mengingatkan untuk segenap petugas posko untuk terus perketat pengawasan dan perkuat strategi penanganan PMK di Provinsi Bali.

“Bali sudah sangat baik dalam pengendalian PMK, tetap pertahankan Bali sebagai area zero reported case,” ujar Suharyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan PMK Nasional.

Suharyanto menegaskan kembali upaya strategi penanganan PMK, khususnya biosecurity untuk tetap memastikan kandang hewan ternak steril dan bebas dari virus PMK.

“Cegah penularan dan terjangkitnya kembali hewan ternak melalui biosecurity secara ketat dan berkala, pastikan kandang selalu steril dan bebas dari virus PMK,” tegasnya.

BNPB mendukung kesuksesan puncak acara Presidensi G20 melalui berbagai upaya, meliputi antisipasi terjadinya bencana alam ketika kegiatan berlangsung, pengendalian kasus COVID-19 serta pencegahan penularan PMK sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Untuk Posko Pemantauan dan Pengendalian Protokol Kesehatan Penanganan COVID-19 G20 Indonesia terletak di dua lokasi, yaitu Puja Mandala dan Hotel Mercure Nusa Dua.

Sedangkan Posko biosecurity untuk pengendaian PMK terletak di Pelabuhan Gilimanuk, Padang Bai dan Benoa, Pelabuhan Ketapang, Lembar dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB