logo2

ugm-logo

Menko PMK Pimpin RTM Percepatan Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi dan Konflik Sosial di Flores Timur

JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno (kedua kanan) memberikan penjelasan  didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kedua kiri), Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk F Paulus (kiri) dan Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait (kanan) saat Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (20/11/2024).Rapat tersebut membahas langkah-langkah percepatan penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi dan konflik sosial di Flores Timur. Diskusi melibatkan berbagai pihak terkait untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan, mitigasi bencana, dan penyelesaian konflik, guna meminimalkan dampak terhadap masyarakat terdampak.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno memimpin Rapat didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian,Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk F Paulus dan Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait saat Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (20/11/2024). Rapat Tingkat Menteri tersebut membahas langkah-langkah percepatan penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi dan konflik sosial di Flores Timur.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno (kiri) berbincang dengan Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait (kanan) setelah memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (20/11/2024). Rapat Tingkat Menteri tersebut membahas langkah-langkah percepatan penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi dan konflik sosial di Flores Timur.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno memberikan penjelasan saat memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (20/11/2024). Rapat Tingkat Menteri tersebut membahas langkah-langkah percepatan penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi dan konflik sosial di Flores Timur.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno (kanan) memberikan penjelasan didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (tengah) dan Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk F Paulus (kiri) setelah Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (20/11/2024). Rapat Tingkat Menteri tersebut membahas langkah-langkah percepatan penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi dan konflik sosial di Flores Timur.

Mensos: Stok logistik korban erupsi Lewotobi cukup hingga dua pekan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan stok logistik berupa barang kebutuhan pokok bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang ada di pengungsian, cukup hingga dua pekan ke depan.

“Selain pemerintah saat ini juga ada banyak bantuan yang datang dari mana-mana,” kata dia dalam konferensi pers seusai rapat kordinasi percepatan penanganan bencana bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan dalam rapat koordinasi tersebut, Kementerian Sosial dan BNPB sepakat terus memonitor ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi para korban, sedangkan bila kebutuhan menipis akan dilakukan penambahan dari pusat.

Kementerian Sosial akan mengefektifkan sejumlah lumbung sosial di Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya untuk mencukupi kebutuhan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

“Berdasarkan pengalaman BNPB ketersediaan akan mulai menipis bulan depan, akan dilakukan penambahan saat itu,” katanya didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo dan Kepala BNPB Suharyanto.

Berdasarkan data BNPB, jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di posko pengungsian terpusat terus berkurang. Sampai dengan Selasa (19/11) tercatat pada tujuh posko pengungsian terpusat yang disediakan BNPB dengan Kementerian Sosial ada 12.673 jiwa dari sebelumnya 12.761 jiwa.

Para pengungsi tersebut sudah diarahkan petugas gabungan untuk mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga terdekat yang lebih nyaman mengingat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki yang sudah berangsur menurun.

Selain menerima bantuan dana tunggu hunian senilai Rp500 ribu untuk enam bulan, Saifullah juga menyebutkan, para ahli waris dari sembilan korban meninggal dunia mendapatkan dana senilai Rp 15 juta dan 60 lebih korban luka-luka mendapat dana bantuan senilai Rp5 juta, dan korban lainnya diberikan bantuan sosial.

More Articles ...