logo2

ugm-logo

Blog

Titik Banjir Pagi Ini: 21 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir

Jakarta - BPBD DKI Jakarta memperbarui data titik genangan yang ada di wilayah Jakarta. BPBD mencatat saat ini ada 21 RT yang masih terendam banjir karena intensitas hujan kemarin.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 27 RT dan 2 Ruas Jalan, saat ini menjadi 21 RT atau 0.068% dari 30.772 RT dan 2 ruas jalan tergenang," bunyi keterangan BPBD DKI yang diterima, Jumat (5/1/2024).

Jakarta Barat terdapat 6 RT yang terdiri dari:

- Kelurahan Rawa Buaya
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Alirah PHB Mookevart

- Kelurahan Kamal
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi

- Kelurahan Tegal Alur
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 20 s.d 30 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi
Pengungsi: 26 Jiwa
Lokasi Pengungsi: RPTRA Anggrek 04


Jakarta Selatan terdapat 2 RT yang terdiri dari:

- Kelurahan Rawajati
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi

Jakarta Timur terdapat 13 RT yang terdiri dari:

- Kelurahan Cililitan
Jumlah: 1 RT
Ketinggian: 70 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Cawang
Jumlah: 5 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi & Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Bidara Cina
Jumlah: 3 RT
Ketinggian: 35 s.d 60 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi & Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Kampung Melayu
Jumlah: 4 RT
Ketinggian: 80 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi & Luapan Kali Ciliwung

Sementara itu, jalan tergenang terdapat di 2 ruas jalan yakni Jalan Prepedan Rt 003/011, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat dengan ketinggian 20 cm. Titik kedua di Jalan Mangga, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara dengan ketinggian 10 cm

Sedangkan wilayah yang sudah surut adalah sebagai berikut:
1. Kelurahan Petogogan: 30 RT
2. Kelurahan Kalibata: 2 RT
3. Kelurahan Cilandak Timur: 2 RT
4. Kelurahan Jatipadang: 1 RT
5. Kelurahan Pejaten Barat: 2 RT
6. Kelurahan Kebon Pala: 1 RT
7. Kelurahan Pela Mampang: 11 RT
8. Kelurahan Duren Tiga: 2 RT
9. Kelurahan Kuningan Barat: 8 RT10. Kelurahan Pegadungan: 1 RT
11. Kelurahan Pejaten Timur: 4 RT

Jalan Tergenang yang sudah surut adalah sebagai berikut:
1. Jl. Taman Kemang, Kel. Bangka, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
2. Jl. Empang 3 Rt 01/01, Kel. Pejaten Timur, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan
3. Jl. AUP (Depan Bank BNI Pasar Minggu), Kel. Pasar Minggu, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan
4. Jl. Bank Raya, Kel. Pela Mampang, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
5. Jl. Pinang Ranti II, Kel. Pinang Ranti, Kec. Makasar, Jakarta Timur
6. Jl. Perjuangan Ceger, Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur
7. Jl. Pelita No.5, Kel. Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Jakarta Timur
8. Jl. Pusdiklat Depnaker, Kel. Makasar, Kec. Makasar, Jakarta Timur
9. Jl. TMII 1, Kel. Pinang Ranti, Kec. Makasar, Jakarta Timur
10. Jl. Madrasah RW 001 , Kel. Batu Ampar, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur
11. Jl. Komodor Halim, Kel. kebon Pala, Kec. Makasar, Jakarta Timur
12. Jl. Gang 8, Kel. Tugu, Kec. Koja
13. Jl. Bhayangkara Koja Tretmall, Kel. Tugu, Kec. Koja
14. Jl. Keramat Jaya Raya, Kel. Tugu, Kec. Koja
15. Jl. Kemang Utara IX, Kel. Duren Tiga, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan
16. Jl. Pelabuhan Nizam Zachman, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan
17. Jl. Kamal Raya, Kel. Tegal Alur, Kec. Kalideres, Jakarta Barat

BPBD DKI Jakarta mengatakan hingga saat ini masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat.

Gempa M5,9 Guncang Bayah Banten, Enam Rumah Rusak

LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat kerusakan akibat gempa bumi 5,9 magnitudo Bayah-Banten mengalami peningkatan.

Update pukul 10.00 WIB kerusakan yang terdata berjumlah tiga rumah. Namun, tepat pukul 13.00 WIB terdapat tiga rumah lainnya yang dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, keenam rumah yang terdampak gempa itu tersebar di empat Kecamatan yakni Lebakgedong, Cirinten, Malingping dan Cijaku.

"Lebakgedong 1 rumah, Malingping 3 rumah, Cirinten 1 dan Cijaku 1. Semuanya rusak ringan,"kata Febby, Rabu, 3 Januari 2024.

Kata dia, kerusakan didominasi oleh retak dinding bahkan roboh dan atap ambruk sebagian.

"Tim relawan tangguh sudah di masing-masing lokasi untuk melakukan evakuasi hingga distribusi bantuan kedaruratan,"kata dia.

Lebih jauh Febby menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan penelusuran mengenai dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi Bayah-Banten.

"Gempa yang dirasak 1-3 detik, tidak ada korban jiwa. Saat ini kita masih telusuri, nanti pukul 16.00 WIB kita update lagi,"tandasnya.

Pakar ITB Soal Gempa Sumedang: Waspadai Gempa Bumi yang Kekuatannya Tidak Terlalu Besar, Namun Tetap Berdampak Signifikan

BANDUNG, itb.ac.id - Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 Magnitudo mengguncang Sumedang dan sekitarnya pada Minggu (31/12/2023) malam. Bahkan, guncangan pun terasa hingga Bandung, Subang, Garut, Cirebon, dan beberapa kawasan lainnya di Jawa Barat.

Berdasarkan informasi resmi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyatakan lokasi gempa berada di koordinat 6.85 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.94 derajat Bujur Timur (BT). Gempa ini memiliki kedalaman 5 kilometer. Sementara itu, pusat gempa berada di 2 kilometer Timur Laut, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

BMKG pun mencatat gempa sudah empat kali mengguncang wilayah Sumedang mulai 31 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024.

Gempa pertama terjadi pada pukul 14.35 WIB dengan kekuatan M 4,1 serta kedalaman 7 kilometer. Pusat gempa berada di 1 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang.

Kemudian gempa kedua terjadi saat 15.38 WIB dengan kekuatan M 3,4 serta kedalaman 6 kilometer. Sedangkan pusat gempanya berada di 1 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang.

Lalu gempa ketiga dengan kekuatan M 4,8 terjadi pada pukul 20.34 WIB.

Gempa susulan pun kembali terjadi di Kabupaten Sumedang Senin (1/1/2024) pada pukul 20.46 WIB dengan kekuatan M 4,5 serta kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada 4 kilometer sebelah Utara Kabupaten Sumedang.

Diketahui akibat rentetan gempa bumi yang terjadi itu, ratusan bangunan di Kabupaten Sumedang mengalami kerusakan. Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman menyebut sekitar 138 unit rumah rusak ringan dan 100 unit rumah rusak berat. Bahkan, RSUD Sumedang pun menjadi salah satu bangunan yang terdampak gempa. Sehingga ratusan pasien harus dievakuasi.

Berdasarkan keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG), gempa bumi tersebut diperkirakan terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., turut membenarkan keterangan dari PVMBG. Menurutnya ada kemungkinan pemicu gempa karena adanya pergerakan sesar aktif tersebut.

"Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Badan Geologi. Kemungkinan ada sumber gempa di sana, yakni aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun, masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya," katanya saat dihubungi Senin (1/1/2024).

Di Indonesia sendiri terdapat berbagai lembaga yang tergabung dalam Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), ITB pun termasuk salah satu di antaranya. Beliau menyatakan, ITB bersama beberapa lembaga terkait lainnya, akan bersama-sama mencari parameter dari sumber-sumber gempa baru, untuk mengidentifikasi lebih detail mengenai gempa yang terjadi di Sumedang.

"Belajar dari gempa yang terjadi di Sumedang, kami akan mencari parameter yang lebih detail. Kemungkinan nanti akan dimasukkan ke dalam sumber-sumber gempa baru yang terjadi di Indonesia," tuturnya.

Selain itu, hal lain yang menurutnya menjadi perhatian adalah kekuatan gempa yang tidak terlalu besar, namun dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan.

"Terdapat tiga hal yang menjadi concern, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari Magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya. Kedua bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa," ungkapnya

"Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan yang kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan," lanjutnya.

Kemudian yang ketiga adalah kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya yang memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan, sehingga dapat berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.

Maka dari itu, beliau pun meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana gempa yang walaupun kekuatannya tidak terlalu besar, namun tetap dapat menimbulkan dampak kerusakan.

"Hal inilah yang perlu menjadi pembelajaran, khususnya bagi masyarakat di Jawa Barat. Sebab, kita juga pernah ada kejadian yang mirip, yakni gempa Cianjur pada November tahun lalu. Meski kekuatannya berbeda, tapi tetap memberikan kerusakan yang signifikan," tandasnya.

Masyarakat pun diimbau untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap gempa bumi susulan maupun potensi bencana lainnya. Jangan lupa juga untuk tetap mengikuti petunjuk dari pemerintah, instansi, serta otoritas setempat mengenai informasi terkini bencana. Tetaplah tenang dan hindari kepanikan, agar dapat berpikir dengan lebih jernih guna mengambil langkah-langkah yang selanjutnya diperlukan.

Gempa Magnitudo di Jepang Menewaskan 30 Orang

RADAR JOGJA - Gempa dengan magnitudo 7,6 M yang melanda Jepang, pada 1 Januari 2024 menewaskan sedikitnya 30 orang tewas. Gempa bumi dengan kekuatan 7,6 Magnitudo yang mengguncang Jepang pada Senin lalu pukul 16.10 sore waktu setempat di Prefektur Ishika kota Shika.

Kawasan ini sebelumnya sudah pernah diguncang gempa dengan kekuatan 5,4 magnitudo pada Juni 2022 dan gempa demnghan kekuatan 6,5 magnitudo pada mei 2023 lalu.

Setelah terjadinya gempa dengan magnitude 7,6 yang mengguncang kota Shika dan Semenanjung Noto dan sekitarnya mengalami gempa susulan dengan kekuatan 5 magnitudo.

Gempa tersebut diakibatkan oleh pergeseran patahan yang membentang sekitar 150 kilometer di bawah Semenanjung Noto

Para pakar memperingatkan bahwa gempa dengan intensitas yang sama memungkinkan terjadi pada pekan depan terutama beberapa hari kedepan.

Selain itu 100 rumah lebih dan beberapa ruko mengalami kebakaran setelah terjadinya gempa.

Badan Meteorologi jepang mengatakan setelah terjadinya gempa akan terjadi sekitar 100 guncangan di wilayah tersebut.

Sementara itu Japan Meteorological Agency (JMA) atau yang disebut Badan Meteorologi Jepang mengheluarkan peringatan tsunami besar akibat gempa.

Japan Times juga melaporkan bahwa beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang laut Jepang terhindar dari kerusakan akibat gempa yang terjadi.

Namun gempa yang memicu akan terjadinya tsunami dari Hokkaido hingga Kyushu, dapat memicu kekhawatiran publik akan keselamatan Tenaga Nuklir di area tersebut. (Firda Zahrotun/Radar Jogja)

Tim Penyelamat Mencari Korban Gempa di Bawah Reruntuhan Kota Wajima

REPUBLIKA.CO.ID, WAJIMA. --  Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di Kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, Rabu (3/1/2024).

Tim penyelamat berlomba dengan waktu seiring pihak berwenang mengingatkan adanya hujan lebat, tanah longsor, dan gempa susulan berulang yang bisa menghambat upaya pencarian.

Diketahui, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan hujan lebat di wilayah tersebut akan meningkatkan risiko tanah longsor. Hingga Rabu (3/1/2024), korban gempa telah mencapai 62 orang dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan pihaknya telah menambah jumlah personel dan anjing penyelamat untuk mempercepat pencarian korban gempa. Pemerintah pusat saat ini memberikan bantuan ke wilayah yang paling terkena dampak di Semenanjung Noto.

 Karena jalanan hampir tidak dapat dilalui, bantuan itu dikirim menggunakan kapal.