logo2

ugm-logo

Warga Pacitan Harap Waspada, Bencana Hidrometeorologi Masih Terus Mengancam

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun - Bencana hidrometeorologi terus melanda dan masih mengancam Pacitan.

Hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir menyebabkan talut penahan jalan di Desa Gondang, Nawangan, longsor.

Akibatnya empat rumah warga Pacitan terancam kerusakan.

Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Radite Suryo Anggono, longsor yang terjadi Jumat (26/1) dini hari itu akibat hujan lebat sejak beberapa hari terakhir.

Longsor mengancam satu rumah di atas jalan dan tiga rumah di bawah jalan. 

‘’Material longsoran juga mengenai rumah warga,’’ katanya, Jumat (26/1).

Dampak lainnya, akses jalan dusun tertutup material longsoran. Sehingga, kendaraan roda empat tidak bisa melewat hingga kemarin (27/1).

Warga sekitar dibantu petugas BPBD dan personel TNI-Polri bergotong royong membersihkan material longsoran secara manual.

‘’Beruntung tidak ada kerusakan bangunan rumah maupun korban jiwa,’’ ucapnya.

Dua hari sebelumnya, longsor juga terjadi di Dusun Pakel, Losari, Tulakan.

Material longsoran menyebabkan tembok semipermanen rumah warga setempat jebol. Selain itu, juga menyebabkan talut taman kanak-kanak (TK) ambrol hingga menutup jalan desa.

‘’Perlu ditingkatkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak bencana,’’ imbaunya. (hyo/sat)

Angin Puting Beliung, Hujan Deras, Sungai Meluap, Delapan Desa Terendam Bencana Hidrometeorologi

CIREBON -- Bencana alam angin puting beliung, hujan deras, pohon tumbang dan aliran sungai meluap melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Dilaporkan, tidak terdapat korban jiwa dalam musibah bencana hidrometeorogi yang terjadi mulai Kamis-Sabtu (25-27/1/2024) tersebut.

Hanya saja, bencana itu telah menyebabkan sejumlah pohon tumbang, debit air sungai meluap, dan permukiman penduduk di delapan desa di Kecamatan Mundu terendam banjir hingga ketinggian pinggang warga.

Dari laporan BPBD Kabupaten Cirebon menyebutkan, bencana angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Cirebon barat pada Kamis (25/1/2024).

Belasan rumah warga Desa Purbawinangun, Kecamatan Plumbon, Cirebon mengalami rusak. Bahkan, sepuluh di antaranya rusak berat dan ambruk akibat terjangan angin puting beliung.

Sementara delapan desa yang ada di Kecamatan Mundu, Jumat (26/1/2024). Banjir sebagai dampak terjadinya hujan dengan intensitas lebat dan menyebabkan debit air meluap.

Petugas memberikan bantuan kepada warga terdampak benjaca banjir. (dok. Republika)
Petugas memberikan bantuan kepada warga terdampak benjaca banjir. (dok. Republika)

Sejumlah sungai besar hingga saluran irigasi yang ada di wilayah ini pun dikabarkan meluap. Dampaknya, ribuan rumah warga menjadi tergenang banjir hingga ketinggian pinggang orang dewasa.

Korlap Pusdalops BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan mengatakan penyebab banjir adalah luapan sungai di Kecamatan Mundu. "Kami klarifikasi, penyebab banjir itu bukan tanggul jebol, tetapi karena luapan Sungai Kalilunyu untuk di Desa Banjarwangunan," kata dia kepada wartawan, Sabtu (27/1/2024).

Pihaknya menghimbau, warga untuk tetap waspada bencana mengingat kondisi cuaca saat ini masuk musim penghujan. "Hujan dengan intensistas sedang hingga lebat masih terus terjadi. Jadi, tetap waspada," katanya.

Dia juga mengingatkan warga untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan dan jiwa. "Padamkan aliran listrik di dalam rumah, jika air sudah masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Sementara Camat Mundu H Anwar Sadat MSi mengatakan, dari laporan yang diterimanya ada delapan desa yang ada di Kecamatan Mundu terendam banjir. Kedelapan desa yang terendam banjir itu adalah Desa Pamengkang, Setupatok, Banjarwangunan, Mundu Pesisir, Luwung, Mundu Mesigit, Citemu, dan Penpen.

"Penyebabnya luapan sungai. Tak hanya satu sungai saja, seperti Banjarwangunan, dan Pamengkang, tapi juga dari luapan Sungai Kalilunyu, untuk Desa Luwung itu dari sungai Selopenganten," ungkapnya. n Agus Yulianto

 

More Articles ...