logo2

ugm-logo

Jangan Sampai Lengah, Daftar Barang Yang Harus Ada Dalam Tas Siaga Bencana

Apa itu tas siagabencana? Kenapa kita perlu mempersiapkannya? Faktanya, ,emiliki dan mempersiapkan tas siaga bencana adalah salah satu langkah untuk bertahan dan melindungi diri serta keluarga dalam situasi bencana.

Di dalam tas ini berisi barang-barang yang dapat membantu dalam menghadapi situasi darurat. Karena itu, penting untuk mempersiapkan isi tas siaga bencana ini selengkap mungkin, apalagi jika tempat tinggalmu adalah area rawan bencana.

Lalu apa saja yang harus dipersiapkan agar kamu bisa bertahan saat terjadi kemungkinan terburuk? Agar tidak ada barang yang terlewat, mari simak barang apa saja yang perlu ada dalam tas siaga bencana berikut ini:

1. Air Bersih

Air adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam situasi darurat. Dan jika terjadi bencana, maka mungkin akan sulit mendapatkannya dalam jumlah yang cukup. Karenanya, sertakan dalam tas beberapa botol air bersih atau alat penyaring air portabel. Ini penting untuk menjaga asupan air bersih dan memenuhi kebutuhan dasar jika pasokan air terputus.

2. Makanan Kering

Persiapkan makanan kering yang tahan lama dan mudah disimpan, seperti biskuit kering, makanan kaleng, atau makanan siap saji yang tidak memerlukan pengolahan panas. Pastikan untuk memiliki persediaan makanan yang cukup untuk beberapa hari.

3. Baterai Cadangan, Senter, dan Penerangan Cadangan

Senter dan baterai cadangan adalah barang penting dalam keadaan darurat saat listrik padam. Senter akan membantu bergerak di tempat yang gelap dan berpotensi berbahaya, sementara baterai cadangan dan powerbank akan memberi akses ke komunikasi melalui ponsel atau radio.

Selain senter, tambahkan lilin, korek api, atau lampu bertenaga surya sebagai sumber cahaya cadangan. Ini akan membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman dan aman jika listrik padam dalam jangka waktu yang lama.

4. Obat dan Perlengkapan Medis

Siapkan tas dengan persediaan obat-obatan dasar, seperti perban, plester, obat penurun demam, obat antidiare, dan obat luka ringan lainnya. Jika anggota keluarga memiliki kondisi medis khusus, pastikan untuk menyertakan obat yang diperlukan.

5. Pakaian dan Selimut Tambahan

Sertakan pakaian yang tahan cuaca dan nyaman dalam tas. Jika harus mengungsi atau tinggal di tempat yang tidak terlindungi, pakaian yang sesuai akan membantu melindungi tubuh dari suhu ekstrem. Siapkan pakaian dan selimut dengan bahan yang nyaman namun ringkas disimpan di dalam tas siaga bencana.

6. Peralatan Multifungsi

Pisau lipat, alat pemotong, obeng, dan tang dapat berguna dalam berbagai situasi darurat. Peralatan multifungsi yang ringkas akan membantu dalam memperbaiki, membangun, atau membuka benda-benda yang diperlukan.

7. Dokumen Penting dan Uang Tunai

Simpan fotokopi dokumen penting seperti paspor, KTP, kartu keluarga, serta asuransi dan dokumen keuangan lainnya dalam wadah kedap air. Juga, pastikan untuk menyimpan sejumlah uang tunai, karena transaksi elektronik mungkin tidak tersedia saat bencana terjadi.

8. Kontak Darurat dan Informasi Lokal

Buat daftar kontak darurat, seperti nomor telepon keluarga, teman, atau tetangga terdekat. Juga, cari informasi mengenai lokasi tempat pengungsian, titik pertemuan, dan jalur evakuasi yang ditetapkan oleh pihak berwenang setempat. Simpan informasi ini dalam tas siaga bencana.

Tas siaga bencana adalah langkah proaktif yang penting dalam persiapan menghadapi bencana. Pastikan untuk memeriksa dan memperbarui tas siaga bencana secara berkala agar selalu siap menghadapi situasi darurat. Ingatlah bahwa persiapan adalah kunci untuk bertahan dalam menghadapi bencana.

 

Isi tas siaga bencana

Dihantui Gempa dan Tsunami, Kabupaten Selatan Jawa Ini Bentuk Kampung Siaga Bencana

PURWOKERTO.SUARA.COM, KEBUMEN - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia beserta Pemerintah Kabupaten Kebumen menggelar apel kesiapsiagaan bencana dan uji simulasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui pembentukan kampung siaga bencana (KSB) di Lapangan kecamatan Bonorowo, Sabtu (22/7).

Pembentukan KSB Kabupaten Kebumen Tahun 2023 dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Kecamatan Petanahan dan Bonorowo. Hadir pada kesempatan tersebut, Plh Sekjen Kemensos Robben Rico, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Tegoch Hadi Noegroho.

Apel siaga dan uji simulasi KSB juga diikuti oleh ratusan pasukan Tagana, BPBD, TNI/Polri, Tim SAR, Satpol PP, dan masyarakat sekitar. 

Plh Sekjen Kemensos Rico mengatakan KSB merupakan wadah formal penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang berada di kecamatan dan dijadikan kawasan atau tempat untuk program penanggulangan bencana. 

Sasaran KSB, lanjutnya, adalah kawasan dari sejumlah desa/kelurahan yang teridentifikasi memiliki risiko bencana. 

Dalam KSB, Tagana berperan dalam memfasilitasi masyarakat dalam menyusun rencana kerja KSB, menyebarluaskan informasi penanggulangan bencana kepada masyarakat, memberikan keterampilan-keterampilan praktis penangulangan bencana kepada masyarakat, membantu masyarakat dalam menyusun Peta Risiko Bencana. 

"Masyarakat adalah pihak pertama yang langsung berhadapan dengan ancaman bencana, karenanya melalui KSB dan Tagana, kami membangun Community Based Disaster Management atau Manajemen Bencana Berbasis Komunitas," terangnya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memyambut baik dibentuknya kampung siaga bencana oleh Kemensos. Menurutnya, KSB dibentuk tidak harus di daerah yang rawan bencana.

Sebab, penanganan bencana adalah persoalan kemanusiaan.

"KSB yang dibentuk Kemensos melalui pasukan Tagana ini sangat luar biasa. Mereka sudah dilatih secara profesional untuk bisa ikut dalam penanganan bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi kapan saja," ujarnya.

Bupati menuturkan, pembentukan KSB sangat penting, mengingat Kebumen salah satu daerah yang rawan bencana, baik banjir, longsor, gempa bumi, bahkan tsunami. Karena itu keberadaan pasukan KSB sangat dibutuhkan.

"Dan saya kira pembentukan KSB tidak hanya di kampung yang rawan bencana. Karena penanganan bencana ini soal kemanusiaan, mereka bisa sewaktu-waktu diperbantukan ke tempat lain yang tengah dilanda bencana," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Kemensos juga memberikan bantuan untuk penanganan bencana terutama untuk pememuhan kebutuhan logistik sebesar Rp706 juta, kemudian bantuan Rumah Tidak Layak Huni, dan pemberian sambako untuk warga tidak mampu.

More Articles ...