logo2

ugm-logo

74 Desa Terdampak Banjir, Kabupaten Muaro Jambi Berstatus Tanggap Darurat Penanganan Bencana Hidrometeorologi

METROJAMBI.COM - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi bersama stakeholder terkait telah menaikan status penanganan bencana hidrometeorologi dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.

Status tanggap darurat penanganan bencana hidrometeorologi ini ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi selama 14 hari ke depan, terhitung tanggal 23 Januari sampai dengan tanggal 5 Februari 2024.

"Status tanggap darurat itu fleksibel ya. Artinya, kalau misal nanti ada kenaikan lagi kita bisa perpanjang, kalau misal sudah surut kita perpendek, kita lihat situasi dan keadaan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Muaro Jambi Budhi Hartono, Jumat (26/1).

Budhi Hartono mengatakan, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi telah melakukan berbagai upaya untuk membantu para warga yang terdampak banjir.

Dikatakannya lagi, pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan berupa ribuan paket sembako kepada masyakarat yang terdampak bencana banjir ini.

"Kita bersinergi bersama TNI/Polri untuk membantu masyarakat. Kemarin kita sudah menyalurkan bantuan ribuan paket sembako secara serentak di enam kecamatan yang terdampak banjir," katanya.

Lebih lanjut, Budhi Hartono menyampaikan, sebanyak 74 desa yang tersebar di enam Kecamatan dalam Kabupaten Muaro Jambi yang mengalami kebanjiran.

Enam Kecamatan itu, katanya, yakni Sekernan, Kumpeh, Kumpeh Ulu, Taman Rajo, Jambi Luar Kota (Jaluko), dan Maro Sebo.

"Ada beberapa yang mengungsi, kita bantu dengan pendirian tenda untuk pengungsian itu, kita berikan juga paket sembako untuk keperluan mereka selama mengungsi," pungkasnya.

Banjarbaru Siaga Kedaruratan Banjir, Berikut 3 Wilayah Berpotensi Alami Bencana Hidrometeorologi

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - BPBD Kota Banjarbaru, sejak awal tahun lalu telah menetapkan status siaga kedaruratan banjir.

Status siaga banjir itu dibarengi dengan penugasan personel di Posko Induk BPBD Banjarbaru, selama 24 jam.

Terdapat tiga wilayah yang di Banjarbaru yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi yakni Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang.

Potensi bencana hidrometeorologi di Banjarbaru, diprediksi terjadi Bulan Januari sampai Februari 2024, dengan kata lain saat ini puncak musim penghujan masih berlangsung.

Hal itu diungkapkan oleh Pengamat Meteorologi Geofisika di Stasiun Klimatologi Kelas I Banjarbaru, Muhammad Arif Rahman.

"Potensi banjir masih mengancam tiga wilayah Banjarbaru, karena sepekan kedepan kondisi cuaca masih diperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan juga disertai kilat atau petir serta angin kencang," katanya, Minggu (28/1/2024).

Secara normal klimatologi, musim hujan secara masih akan berlangsung hingga Bulan Mei 2024.

Saat itu kondisi cuaca diiringi dengan periode peralihan musim, dari hujan ke kemarau yang diprediksi terjadi pada Juni 2024.

Berkitan hal tersebut Arif mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.

Adapun ciri-cirinya yakni panas terik yang terjadi antara pukul 11.00 sampai 13.00 Wita, ditandai dengan munculnya awan cumulonimbus gelap, tebal, dan berbentuk menyerupai kembang kol.

"Usahakan sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas di luar rumah saat hujan deras terjadi. Dan sebagai langkah antisipasi masyarakat bisa membersihkan saluran drainase tersumbat yang mengakibatkan genangan," ujarnya.

More Articles ...