logo2

ugm-logo

Kepala BNPB Kesulitan Cari Pengabar Bencana Sekaliber Sutopo

Kepala BNPB Kesulitan Cari Pengabar Bencana Sekaliber Sutopo

Palembang, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Mardano mengakui sulit mencari Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) sekaliber mendiang Sutopo Purwo Nugroho.

Hal tersebut diungkapkan Doni usai menghadiri Apel Gerakan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan 2019 di Griya Agung Palembang, Selasa (9/7).

Doni berujar, pihaknya saat ini tengah dalam proses mencari pengganti almarhum Sutopo untuk mengisi jabatan Kapusdatin BNPB. Sementara, waktu ada beberapa orang yang kini menggantikan Sutopo dalam memberikan informasi langsung kepada masyarakat dan awak media.


"Mencari pengganti Pak Sutopo akan berproses semuanya. Tetapi untuk bisa mendapatkan seorang sekaliber Pak Sutopo ini sulit. Butuh waktu mungkin, bukan berarti tidak ada. Secara alami nanti akan lahir Sutopo-Sutopo muda," ujar Doni.

Dirinya menerangkan peran Sutopo dalam memberikan informasi dengan teknik pengumpulan data di lapangan tidak bisa dilakukan orang sembarangan karena perlu tingkat akurasi yang tinggi.

Apalagi, katanya, di era kemudahan penyebaran berita bohong yang bisa menyesatkan masyarakat. Menurut Doni, peran BNPB dalam meluruskan informasi sangat krusial.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan serangkaian tes untuk mencari pengganti yang bisa bekerja sebaik Sutopo.

"Segala cara kita akan upayakan semuanya, termasuk fit and proper tes. Yang punya bakat, kita kumpulin mulai dari sekarang," ujar dia, yang juga mantan Danjen Kopassus itu.

Sebelumnya, Sutopo wafat saat menjalani pengobatan kanker di Guangzhou, China, Minggu (7/7) pukul 02.00 waktu setempat.

Bukan Hanya Bencana Alam, Ini Tugas BMKG yang Tak Banyak Orang Tahu

Bukan Hanya Bencana Alam, Ini Tugas BMKG yang Tak Banyak Orang Tahu

JAKARTA - Tidak banyak yang tahu tugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Alhasil, tidak sedikit masyarakat yang beranggapan tugas BMKG hanya berkenaan dengan bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

"Banyak juga yang salah kaprah mengatakan tugas BMKG menghalau dan menghentikan bencana agar tidak terjadi," ungkap Kabag Humas BMKG, Akhmad Taufan Maulana di Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Taufan mengatakan, BMKG juga memiliki tugas lain yaitu memberikan informasi tentang cuaca, iklim, dan kualitas udara. Informasi yang dihasilkan BMKG tersebut menjadi kebutuhan dan dipergunakan dibanyak sektor antara lain transportasi, pertanian dan kehutanan, pariwisata, pertahanan keamanan, konstruksi, tata ruang, kesehatan, sumber daya air, energi pertambangan, industri, kelautan perikanan, dan penanggulangan bencana.

"Bencana hanya sebagian kecil dari tugas BMKG. Bukan menghalau bencana, tapi kami sifatnya memberikan informasi dan peringatan dini terhadap potensi bencana," imbuhnya.

Menurut Taufan, informasi yang dihasilkan BMKG tersebut jika dipergunakan dengan baik maka akan sangat bermanfaat besar. Taufan mencontohkan, perihal informasi tentang cuaca dan iklim yang dapat dipergunakan petani untuk menentukan masa tanam dan memperkirakan masa panen, sehingga dapat mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Taufan mengatakan, informasi kondisi cuaca dan iklim tersebut diproduksi setiap hari oleh BMKG. Oleh karena itu, BMKG mendorong masyarakat dan stakeholder terkait menggunakan informasi tersebut untuk menunjang berbagai kegiatan yang dilakukan.

"Untuk mendongkrak produksi pangan nasional, BMKG juga rutin menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) bagi petani. Program ini diharapkan menjadi sarana literasi bagi petani untuk meningkatkan produktivitas lahan yang dimiliki. Sedangkan untuk nelayan, BMKG juga menggelar SLN," imbuhnya.

Petani dan nelayan, lanjut Taufan, tidak bisa lagi mengandalkan "pranata mangsa" atau ilmu titen. Mengingat saat ini terjadi anomali atau penyimpangan cuaca sehingga penting untuk mempelajari informasi cuaca untuk mengantisipasi dan adaptasi terhadap dampak fenomena tersebut.

More Articles ...