logo2

ugm-logo

Hampir Selesai, Ini 7 Vaksin Covid-19 yang Masuk Uji Klinis 3

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Indonesia menyatakan ada 7 calon vaksin virus corona (Covid-19) di dunia yang sudah masuk dalam uji klinis tahap 3. Perlombaan untuk mendapatkan vaksin ini terus berlangsung dan belum mendapatkan pemenang.

Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan semua negara berlomba mengembangkan vaksin Covid-19 karena bisa menjadi salah satu cara melindungi masyarakat dunia.

"Saat ini ada 139 kandidat vaksin masuk dalam tahap pre klinis. Ada 25 kandidat berproses di uji klinis tahap 1, 17 kandidat uji klinis 2 dan ada 7 yang diuji klinis 3. Dan belum ada satupun yang sudah lulus uji," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis (6/8/2020).

Lebih rinci dia menjelaskan 7 kandidat vaksin yang telah masuk dalam uji klinis tahap 3 dikembangkan oleh:

1. Sinovac Biotech,
2. Wuhan Institute bersama Sinopharm,
3. Beijing Institute bersama Sinopharm,
4. BioNTech dan Fosun Pharma,
5. Universitas Oxford dan Astrazeneca,
6. Moderna bersama NIAID Amerika,
7. Murdoch Children's Research Institute

"Uji klinis tahap 3 diberikan ke ribuan orang untuk memastikan keamanan dan efek samping yang jarang terjadi. Semua pihak di dunia berusaha mendapatkan vaksin yang efektif termasuk Indonesia. Kami berusaha keras agar dapat mendapatkan vaksin dalam jumlah besar," ujarnya.

 

Waspada Kekeringan, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana

ZONA PRIANGAN -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD kabupaten Sumedang,memetakan sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang yang rawan terjadi bencana kekeringan pada saat musim kemarau seperti saat ini, sehingga wilayah tersebut mendapat perhatian khusus dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang.

Oleh karena itu pihak BPBD Kabupaten Sumedang, terus menghimpun dan memonitor daerah daerah yang rawan akan bencana kekeringan.

Dari laporan yang masuk ke pihak BPBD,ada 33 titik desa dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang, dengan total warga yang bisa terdampak jumlahnya sekitar 8.441 jiwa.

Dari 10 kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Ujung Jaya 7 desa, Tanjung Medar 4 desa, Jatigede 7 desa, Buah Dua 4 desa, Conggeang 2 desa, Cisitu 1 desa, Situraja 2 desa, Surian 3 desa, Sumedang Selatan 2 desa, dan Sumedang Utara 1 desa. 

Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak akhir Juli 2020 lalu memang sudah masuk musim kemarau.

"Jadi kami sudah menyiapkan antisipasi untuk mendeteksi dini wilayah yang rawan terjadi kekeringan saat musim kemarau itu bersama para camat," ujar Ayi saat ditemui di kantornya, Rabu 4 Agustus 2020.

Menurutnya, bencana kekeringan di sejumlah wilayah yang rawan itu biasanya kekeringan dilahan pertanian dan krisis air bersih,akibat irigasi kering dan air dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) juga tidak mengalir.

"Untuk warga yang mengalami krisis air bersih itu biasanya yang langganan PDAM, dan sisanya karena mata air juga kering," ujar, Ayi.

Maka dari itu selama terjadi bencana kekeringan pada saat musim kemarau seperti sekarang ini, pihaknya bakal terus bekerjasama dengan PDAM dan Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang, dalam hal penanganan bencana kekeringan di daerah rawan bencana.

Baca Juga: Bantah Jual Diri, Hana Hanifah Mengaku Sedang Photoshoot, Deddy Corbuzier: Kok Ada Mucikari

"Untuk PDAM kami bekerjasama untuk menyediakan tanki air bersih, kalau dengan Dinas Pertanian, kami berkoordinasi untuk menangani lahan pertanian yang mengalami kekeringan," ucap Ayi.

Sementara untuk saat ini, pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan monitoring daerah mana saja yang sudah mengalami kekeringan, karena pada bulan Agustus ini memang sudah masuk pada musim kemarau.***

 

More Articles ...