logo2

ugm-logo

Blog

Reportase Peran DHMTS dan Renkon untuk Mendukung Kebijakan Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan

Sesi 1 : Presentasi Rencana Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan di Daerah (Rencana Kontingensi/Dinkes Disaster Plan)

Dalam rangka Annual Scientific Meeting Dies Natalis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, pada Selasa (19/4/2022) diadakan webinar “Peran Disaster Health Management Teams (DHMTS) dan Rencana Kontingensi untuk Mendukung Kebijakan Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan” secara daring yang dihadiri sekitar 170 peserta. Sesi pertama ini 4 Dinas Kesehatan yaitu Dinkes Provinsi Kalsel, Dinkes Kabupaten Lumajang, Dinkes Kabupaten Cilegon, dan Dinkes Kota Makassar memaparkan secara singkat terkait rencana penanggulangan bencana (Dinkes Disaster Plan/Rencana Kontingensi). Sesi pertama dipandu oleh Madelina Ariani, MPH., dan pembahasan oleh Adinkes, Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Praktisi, Peneliti dan Konsultan Pokja Bencana

hdms 1

“Sesi 1. Diskusi dan Pembahasan Hasil Presentase Renkon/Dinkes Disaster Plan”

Materi pertama disampaikan oleh Syahriani Nur, SKM, M. Kes selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan memiliki beberapa potensi bencana, antara lain banjir, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, gelombang ekstrem, tanah longsor, kekeringan, pandemi, dan konflik sosial. Syahriani menyatakan pembuatan rencana kontingensi diperbarui setiap tahun terkait banjir dan karhutla. Pihaknya menyimpulkan, penyelenggaraan penanggulangan bencana dititikberatkan pada fase pra bencana yaitu pencegahan dan kesiapsiagaan, lalu upaya penanggulangan becana dilakukan bersama - sama oleh pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media massa. Selanjutnya Dinkes Kabupaten Lumajang diwakili oleh dr. Bayu Wibowo selaku Kepala Dinkes Kabupaten Lumajang. Bayu memaparkan tentang dinkes disaster plan dan pengalaman tanggap darurat Semeru. Kabupaten Lumajang memiliki potensi bencana juga, antara lain: gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir, tanah longsor, abrasi dan kebakaran hutan. Pada saat pembuatan dan implementasi dinkes disaster plan, dinkes bekerja sama dengan BPBD.

Renkon Dinkes Kota Makassar disampaikan oleh drg. Adi N – Kepala Bidang Yankes. Andi menyebutkan profil dan konsep dinkes disaster plan kota Makassar. Potensi bencana yang sering terjadi adalah banjir. Banjir terjadi hampir di setiap Desember - Januari. Banjir menyebabkan banyak pengungsi dan hampir 2/3 wilayah Makassar terdampak. Kebakaran menjadi bencana terbanyak kedua di Makassar. Banjir merupakan prioritas masalah yang perlu diantisipasi dan ditangani. Pada paparan renkon dari Dinkes Kota Cilegon, disebutkan bahwa sudah pernah melakukan simulasi penanganan bencana dengan melibatkan lintas sektor seperti simulasi gempa bumi dan kegagalan teknologi.

Sesi pembahasan diisi oleh dr. Hj. Muhammad Subuh, MPPH (Ketua PP Adinkes), dr. Ina Agustina Isturini, M.K.M (PKK Kemenkes), Apt. Gde Yulian Yogadhita, M. Epid (Pokja Bencana FK-KMK UGM). Ina menyampaikan bahwa secara konsep keseluruhan, dinkes disaster plan sudah sesuai alur kebijakan yang ada. Ketahanan kesehatan adalah upaya menghadapi ancaman bencana yang lintas wilayah. Ke depannya mulai menguatkan ketahanan kesehatan yang bisa lintas wilayah. Gde menyampaikan cara bagaimana harus ada pendekatan ketahanan dan keamanan kesehatan dan semestinya sistem kesehatan tetap tahan, tangguh, dan aman jika terjadi abnormalitas saat krisis kesehatan. Dokumen yang ada tidak hanya tangguh tapi juga aman. Subuh menyampaikan untuk memfokuskan mengatasi krisis kesehatan akibat suatu bencana

Sesi-2 : Seminar Peran DHMTs dan Renkon Mendukung Kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan

hdms 2

“Diskusi dan Pembahasan Peran DHMTs dan Rencana Kontingensi”

Sesi kedua dipandu oleh dr. Agung Widianto, SpB-KBD dan dibuka oleh Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep. Sutono berpesan bahwa Pokja Bencana membantu untuk pre-event, durante event, dan post-event untuk membuat perencanaan yang bagus agar responnya lebih baik. Topik “Kebijakan Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan”, disampaikan oleh Pungkas Bajuri Ali, STP, PhD, selaku Direktur Kesehatan Gizi dan Masyarakat Bappenas. Pungkas menyampaikan arah kebijakan dan strategi reformasi Siskesnas dan dampak pandemi serta perubahan iklim. Iklim yang berubah secara global menyebabkan terjadinya peningkatan suhu yang konsisten di seluruh titik di Indonesia. Akibat dalam bidang kesehatan akan terasa secara tidak langsung, yaitu ketersediaan air yang menipis, produksi pertanian yang menurun, pembiakan vektor penyakit, dan bencana alam. Beban penyakit akibat bencana meningkat dalam 20 tahun terakhir. Adanya Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, strateginya yaitu dengan cara peningkatan pengendalian penyakit. Urgensi reformasi siskesnas karena Siskesnas belum mampu merespon permasalahan kronis pembangunan kesehatan, upaya pencegahan penyakit yang lemah, fasilitas kesehatan dan farmalkes tidak siap, kapasitas nakes terbatas, dan pemanfaatan pembiayaan kesehatan belum efisien. Tantangan dalam pelaksanaan reformasi sistem kesehatan nasional membutuhkan dukungan regulasi, sistem perencanaan dan penganggaran, pelibatan non pemerintah, dan desentralisasi.

Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc, Kapus Krisis Kemenkes, yang diwakilkan oleh dr. Ina, memaparkan “Peran Disaster Health Management Teams (DHMTs)”. Ina mengatakan pengelolaan krisis kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penanggulangan bencana secara umum dan terintegrasi dengan upaya kesehatan. Skema pengelolaan krisis dilakukan secara bertahap yaitu pra krisis, darurat krisis, dan pasca krisis. Pengorganisasian krisis kesehatan meliputi: Tim manajemen krisis kesehatan, pusat darurat krisis kesehatan, tim kegawatdaruratan medis, relawan kesehatan. Tim manajemen krisis kesehatan terdiri dari beberapa unsur dan memiliki tugas dari fase pra hingga pasca krisis, melakukan bersama-sama dengan pihak-pihak yang ada. Pada saat bencana, DHMT berperan sebagai pengendali HEOC.

dr. Bella Donna, M. Kes. menyampaikan Dinkes Disaster Plan/Rencana Kontingensi. Perlu adanya perencanaan oleh dinas kesehatan yang detil dan global karena dinkes memiliki tanggung jawab yang besar untuk penanganan bencana di daerahnya. Tujuan renkon untuk menyiapkan dan merencanakan situasi kebencanaan. Inti dari renkon adalah mempersiapkan dan mempercepat proses krisis kesehatan pada kondisi bencana. Perencanaan yang dibuat sebelum kejadian memberi waktu berpikir sehingga dapat mempersiapkan berbagai hal dengan matang. Renkon merupakan dokumen yang dinamis, butuh penyesuaian yang berlanjut.

Ketiga materi di atas dibahas oleh Dinkes DIY dan Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah. Kedua provinsi ini sudah berpengalaman dalam penanganan bencana dan sudah mendapatkan pendampingan dari PKK Kemenkes serta PKMK FK - KMK UGM dalam menyusun Dinkes Disater Plan. drg. Yuli Kusumastuti, selaku Kabid Yankes Dinkes DIY, menyampaikan bahwa dinkes di kabupaten/kota sudah membuat renkon masing - masing, seperti Dinkes Kota Yogya membuat renkon banjir dan gempa, Dinkes Kab Bantul membuat renkon banjir, Dinkes Kab Sleman membuat renkon letusan gunung Merapi, Dinkes Kabupaten Kulon Progo membuat renkon tsunami. Yuli merefleksikan bahwa di tingkat provinsi, bencana non alam membuat wawasan terbuka dan mempersiapkan risiko bencana iklim. Selanjutnya dr. Rizqa Kepala Seksi Tanggap Darurat UPT P2KT Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah merespon terkait dengan adanya beberapa perubahan dalam manajemen bencana dan istilah - istilah yang baru perlu disosialisasikan ke daerah. Tentang anggaran, ada hal unik di lapangan, yaitu adanya relawan atau LSM yang memiliki anggaran yang besar sehingga dapat melakukan kegiatan dengan cepat. Rizqa mengatakan perlu adanya regulasi dari pemerintah untuk mengatur dan mengkoordinir pengaplikasian anggaran dan kegiatan tersebut agar dapat merata ke berbagai daerah yang terdampak.

Reporter : dr. Satrio Pamungkas _ Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM

 

Reportase: Penyusunan Pedoman Rumah Sakit Aman Bencana (RSAB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Pertemuan I

Rapat Koordinasi Persiapan Penyusunan Panduan RSAB

Selasa, 25 Januari 2022

rsab diy 1

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Rapat Koordinasi RSAB DIY”

BPBD mengundang 13 RS yang akan terlibat dalam penyusunan panduan RSAB Provinsi DIY. Pada pertemuan ini, BPBD menyampaikan tujuan penyusunan panduan RSAB, dimana proses penyusunan ini dilaksanakan melalui Forum Group Discussion (FGD) sebanyak 3 kali pertemuan. BPBD menggandeng ahli manajemen bencana kesehatan dari PKMK FK - KMK UGM untuk menfasilitasi penyusunan Panduan RSAB. dr. Bella Donna, M.Kes sebagai koordinator tim ahli dari PKMK FK - KMK UGM mengharapkan dengan adanya RSAB, ketika terjadi situasi kegawatdaruratan RS dan fasilitas kesehatan lainnya harus tetap aman dan dapat berfungsi pada kapasitas maksimum. dr. Fitri dari Dinkes DIY juga mengingatkan berdasarkan kajian indeks risiko bencana di DIY hasinya meningkat. Kegiatan penyusunan panduan RSAB ini merupakan momen untuk membenahi dan memperkuat kesiapsiagaan DIY dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan. Apalagi sekarang, RS harus waspada dengan kemungkinan terjadinya gelombang ketiga COVID-19. Dari hasil pertemuan awal ini terdapat 5 kata kunci yang akan dikembangkan dalam pelaksanaan FGD selanjutnya yaitu MoU, manajemen krisis, manajemen risiko, pembiayaan, SOP, komunikasi dan koordinasi.

Reportase : Happy R Pangaribuan

Div. Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM

 

logo caritas

Reportase  Bincang Radio Series 1 - 4

Edukasi untuk Masyarakat mengenai Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Alam dan Pandemi di Sulawesi Tengah

Kerjasama antara
Caritas Germany, PKMK F - KKMK UGM dan Pemerintah Sulawesi Tengah


Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Alam dan Pandemi di Sulawesi Tengah telah menginspirasi daerah - daerah lain dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Harapannya, masyarakat Sulawesi Tengah juga mengetahui, mendukung dan terlibat dalam upaya penanggulangan bencana dan krisis kesehatan hingga ke tingkat keluarga.

Radio menjadi pilihan yang tepat untuk sosialisasi kegiatan dan edukasi terkait penanganan bencana. Terdapat 4 bahasan yang sudah dipublikasikan dengan narasumber dari PKMK FK - KMK UGM, Dinas Kesehatan Provinsi, Wakil Walikota Palu dan Dokter Preneur. Siaran radio ini kerja sama dengan MSRadio 98,3 FM Sulawesi Tengah. Dimana dapat juga diakses oleh masyarakat di luar Sulawesi Tengah melalui https//linktr.ee/msradiopalu .

 

Series 1
Kesiapsiagaan penangguangan bencana ditingkat keluarga (Family disaster preparedness planning)

podcast series 1Narasumber siaran pertama menghadirkan dr. Bella Donna, M.Kes dan Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid. Narasumber mengawali dengan menceritakan secara singkat apa program kerja yang dilakukan oleh PKMK FK - KMK UGM selama ini di Sulawesi Tengah. Kemudian dilanjutkan dengan bagaimana kesiapsiagaan bencana dalam keluarga dan mengapa keluarga harus siap? Satu desa terdiri dari beberapa keluarga, jika dalam keluarga kuat maka desa kuat. Kita harus membiasakan kesiapsiagaan dari unit terkecil yaitu keluarga. Keluarga mengetahui resiko apa yang terjadi di rumah, misalnya gempa, dihindari meletakkan barang - barang berat di atas lemari, keluarga sudah mengetahui posisi dimana pertama kali berlindung. Keluarga bisa juga menyiapkan pembagian tugas jika terjadi gempa, misalnya ibu segera mematikan kompor, bapak mengambil barang/dokumen berharga, anak - anak menghubungi PSC-119 jika ada yang terluka, atau anak mendampingi nenek untuk jalan keluar. Artinya sudah diidentifikasi jika di rumah ada kelompok rentan. Sebelum terjadi bencana kita sudah siap dengan tas bencana, di dalamnya ada kesiapan untuk kebutuhan kita minimal 3 hari misalnya makanan, minuman, pakaian tipis, obat – obatan, surat penting dan sebagainya.

Selengkapnya YouTube VIDEO

 

Series 2
Peran masyarakat dan keluarga dalam mendukung program kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam dan krisis kesehatan di dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas

podcast series 2Narasumber siaran kedua menghadirkan Erywahyuningtias, SKM, MAP dan apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid. Narasumber mengawali dengan menjelaskan progam apa yang telah dikerjakan oleh dinas kesehatan provinsi bekerjasama dengan PKMK FK - KMK UGM. Kerja sama sudah lama berlangsung dimulai dari penyusunan rencana kontingensi, dalam hal ini adalah dinkes disaster plan, hospital disaster plan dan puskesmas disaster plan. Ini sangat penting sebagai kesiapsiagaan daerah dalam penanggulangan bencana sektor kesehatan. Ada juga kegiatan yang sangat menarik yaitu Training of Trainer (TOT) fasilitator lokal, untuk pengembangan kapasitas lokal. Dengan output akhir fasilitator lokal ini yang akan siap untuk mendampingi daerah lainnya untuk penyusunan disaster plan. Masyarakat sangat berperan dalam penanggulangan bencana, keluarga adalah kunci utamanya. Puskesmas yang berhubungan langsung dan memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam hal, pencegahan dan pengurangan risiko bencana kesehatan. Organisasi pemuda merupakan bagian dari masyarakat. Akan lebih bagus jika komponen - komponen masyarakat juga diberi pemahaman terkait penanganan bencana khususnya gempa. Organisasi pemuda bisa menghubungi puskesmas setempat jika ingin terlibat dalam program kesiapsiagaan bencana, sehingga organisasi pemuda ini bisa menjadi elemen yang bisa digerakkan oleh puskesmas. Sehingga bisa menjadi tenaga cadangan/relawan yang siap dimobilisasi jika sewaktu - waktu ada bencana. Masyarakat perlu dilibatkan dalam mitigasi dan kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi risiko bencana.

Selengkapnya YouTube VIDEO

 

Series 3
Pemanfaatan kapasitas relawan kesehatan “Nagasi” untuk penanganan krisis kesehatan pandemi COVID-19 gelombang kedua

podcast series 3Series-3 menghadirkan dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes Wakil Walikota Palu dan berperan sebagai Inisiator Relawan Nagasi Kota Palu. Narasumber mengawali dengan menjelaskan apa itu relawan nagasi dan bagaimana sistem kerjanya. Tim Nagasi dibentuk untuk membantu penaganan COVID-19, karena pada masa itu ada kenaikan kasus gelombang-2 COVID-19. Pemerintah Desa juga dilibatkan untuk mendukung program kerja Relawa Nagasi. Relawan Nagasi terhubung juga dengan Dinas Kesehatan dan RS, khususnya jika ada pasien yang membutuhkan rujukan penanganan.

Relawan Nagasi terdiri dari berbagai profesi yaitu dokter, bidan, perawat, admin dan apoteker. Pelayanan kesehatan yang dilakukan berbasis online yaitu WhatsApp Group. Semua berperan sesuai dnegan profesinya masing - masing. Bidan mengetahui dimana saja ibu hamil yang terpapar dan rutin memantau kesehatannya. Mereka tersebar di 8 kecamatan berdasarkan wilayah Puskesmas. Dibentuk WAG di masing - masing kecamatan. Jadi akses pelayanan melalui WAG, semua informasi masuk dalam grup tersebut. Camat yang menjadi koordinator WAG tersebut.

Selengkapnya YouTube VIDEO

 

Series 4
Adaptasi baru perubahan perilaku masyarakat dan sikap kesiapsiagaan menghadapi tantangan bencana dan krisis kesehatan

podcast series 4Series 4 menghadirkan dr. Rizqa, M.Kes sebagai Dokter Preneur dan Direktur Klinik Agung untuk mendiskusikan bagaimana perilaku masyarakat dan sikap kesiapsiagaan menghadapi tantangan bencana dan krisis kesehatan. Diskusi diawali dengan pertanyaan dari sisi perilaku masyarakat, apa perubahan perilaku masyarakat atau adaptasi yang terlihat setelah 2 tahun menghadapi pandemi COVID-19. Ketika kasus meningkat, masih terlihat kedisiplinan masyarakat terhadap prokes namun ketika sudah mulai turun kedisiplin ini menurun. Perubahan perilaku masuk dalam kategori mitigasi, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana non alam ini. Perubahan perilaku yang terlihat adalah beraktivitas menggunakan masker, membatasi kerumunan. Artinya perilaku yang dibentuk harus memperhatikan protokol kesehatan apalagi mendekati liburan akhir tahun. Pendataan orang - orang rentan dalam satu komunitas atau dalam keluarga kita sendiri perlu kita identifikasi. Kemudian mereka diedukasi untuk mampu secara mandiri mematuhi protokol kesehatan, khususnya disabilitas dan lansia. Dinkes Provinsi memiliki layanan call centre khusus untuk melaporkan keadaan gawat darurat, boleh juga dilaporkan jika merasakan ada gejala COVID-19. Terkait influencer, mereka bisa memberikan pengaruh positif misalnya sering post video perilaku disiplin prokes, post informasi yang benar terkait vaksin, jadi informasi - informasi yang meyakinkan masyarakat untuk taat prokes.

Selengkapnya YouTube VIDEO

 

Reporter : Happy R Pangaribuan

Div Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM

logo caritas

Table Top Exercise (TTX) Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan

(Dinkes Kota Palu, Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota, Puskesmas Sangurara dan Puskesmas Tompe)

November 2021

 

Kerangka Acuan Kegiatan

 

Pengantar

PKMK FK - KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany melakukan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan di Sulawesi Tengah. Pengembangan dokumen perencanaan penanggulangan bencana di tingkat puskesmas (Puskesmas Disaster Plan) masih sangat jarang dilakukan. Pada Maret 2021, lalu Dinkes Kota Palu, Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota, Puskesmas Tompe, Puskesmas Sangurara sudah menyusun dokumen disaster plan yang telah berproses selama 8 bulan untuk penyelesaian dokumen disaster plan. Penyusunan dokumen disaster plan ini didampingi oleh fasilitator lokal Sulawesi Tengah dan Tim dari PKMK FK - KMK UGM. Melalui dokumen ini dinas kesehatan, rumah sakit serta puskesmas harus memahami bahwa dokumen Disaster Plan adalah salah satu bentuk kesiapan untuk menghadapi bencana alam dan bencana non alam. Artinya dokumen yang disusun harus seoperasional mungkin sehingga saat bencana terjadi tidak mengganggu layanan rutin sehari – hari.

Dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan tentunya banyak sektor dan lintas program yang terlibat artinya dokumen ini penting untuk disosialisasikan kepada pihak internal dan eksternal. Setelah dokumen ini disosialisasikan kepada pihak internal maka dokumen disaster plan penting diuji keoperasionalannya, apakah dapat diimplementasikan, serta dipahami oleh semua petugas yang terlibat dalam struktur pengorganisasian. Salah satu cara yang dilakukan menguji keoperasionalan dokumen melalui Table Top Exercises (TTX). Kegiatan table top exercise membutuhkan persiapan yang matang seperti pemahaman terhadap dokumen yang akan diuji coba, penyusunan skenario, dan penyusunan pemain. Pada tahap persiapan TTX, PKMK FK-KMK UGM akan mengundang dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, BPBD, dinas sosial, dan sektor lainnya untuk berdiskusi hal-hal yang perlu dipersiapkan pada kegiatan table top exercise. TTX ini dirancang untuk menguji kemampuan teoritis dan manajemen (berdasarkan dokumen) petugas dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas, serta lintas sektor untuk menanggapi situasi bencana yaitu bagaimana mereka memahami tugas dan fungsi mereka saat bencana. Kemudian meninjau dan mendiskusikan kembali tindakan apa saja yang perlu ditambahkan dalam dokumen.

Tujuan

  1. Menguji dokumen disaster plan apakah sudah operasional dan sesuai dengan kapasitas daerah.
  2. Menguji kemampuan teoritis dan manajemen (berdasarkan dokumen) personel dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas dalam memahami tugas dan fungsi mereka saat bencana.
  3. Meninjau dan mendiskusikan kembali tindakan apa saja yang perlu ditambahkan dalam dokumen.
  4. Merevisi dan finalisasi dokumen disaster plan.

Proses Kegiatan

Berikut rangkaian kegiatan TTX mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan TTX hinga evaluasi

  1. Persiapan TTX (online dan onsite) : menyusun skenario dan menentukan pemain
    1. Persiapan TTX secara daring sebanyak 2 kali pertemuan untuk mematangkan skenario dan menentukan pemain TTX. Dinkes Kota Palu, Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota, Puskesmas Tompe, Puskesmas Sangurara akan bergabung dalam tahap persiapan serta intitusi lintas sektor juga akan diundang mengikuti pertemuan ini.
    2. Persiapan TTX secara onsite (langsung) dilakukan sebanyak 1 kali. Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe bergabung di satu tempat. Dinkes Kota Palu, Puskesmas Sangurara serta Rumah Sakit di Kota Palu yang pernah mendapatkan pelatihan review Hospital Disaster Plan juga bergabung di saatu tempat. Peserta undangan lintas sektor yang mengikuti secara online diundang kembali untuk hadir dalam persiapan secara onsite.
  2. Pelaksanaan TTX terbagi menjadi 2 tempat yaitu :
    1. TTX Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe.
      Pelaksanaan TTX dokumen disaster plan Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe digabungkan di satu tempat. RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe datang ke Dinkes Kab. Donggala untuk pelaksanaan TTX. TTX akan dilaksanakan selama 1 hari penuh dan lintas sektor terkait seperti BPBD, KKP, Dinsos, Bidokkes dan sebagainya akan diundang turut hadir.
    2. TTX Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara
      TTX Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara akan digabungkan di satu tempat. Puskesmas Sangurara akan mendatangi Dinkes Kota Palu. TTX akan dilaksanakan selama 1 hari penuh dan lintas sektor terkait seperti BPBD, KKP, Dinsos, Bidokkes dan sebagainya akan diundang turut hadir. Rumah Sakit di Kota Palu yang pernah mendapatkan pelatihan review Hospital Disaster Plan juga akan dilibatkan dalam TTX.
  3. Evaluasi TTX
    Evaluasi TTX ini bertujuan untuk meninjau dan mendiskusikan kembali tindakan apa saja yang perlu ditambahkan dalam dokumen. Khusus kabupaten Donggala, Evaluasi akan dilakukan dimasing-masing instansi yaitu di Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe. Sementara evaluasi Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara akan digabungkan di satu tempat.

Peserta Kegiatan

I. Persiapan TTX

  1. Persiapan TTX online
    - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
    - UPTP2KT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
    - Fasilitator Lokal disaster plan Sulawesi Tengah
    - Dinas Kesehatan Kota Palu
    - Dinas Kesehatan Kab. Donggala
    - RSUD Kabelota
    - RS di Kota Palu
    - Puskesmas Tompe
    - Puskesmas Sangurara
    - DVI Bidokkes Kota Palu
    - DVI Bodokkes Kab Donggala
    - BPBD Provinsi Sulawesi Tengah
    - BPBD Kota Palu
    - BPBD Kab. Donggala
    - KKP Kota Palu
    - KKP Kab. Donggala
    - Jejaring Universitas : FK Universitas Tadulako, FKM Universitas Tadulako, FK Universitas Alkhaeraat
  2. Persiapan TTX onsite (langsung)
Persiapan TTX Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe

Persiapan TTX Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara

- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

- UPTP2KT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

- Fasilitator Lokal disaster plan Sulawesi Tengah

- Dinas Kesehatan Kab. Donggala

- RSUD Kabelota

- Puskesmas Tompe

- DVI Bodokkes Kab Donggala

- BPBD Provinsi Sulawesi Tengah

- BPBD Kab. Donggala

- KKP Kab. Donggala

- Jejaring Universitas : FK Universitas Tadulako, FKM Universitas Tadulako, FK Universitas Alkhaeraat

- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

- UPTP2KT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

- Fasilitator Lokal disaster plan Sulawesi Tengah

- Dinas Kesehatan Kota Palu

- RS di Kota Palu : RSUD Undata, RSU Sis Aljufri, RS Bhayangkara, RSU Universitas Tadulako, RS Anutapura, RS Woodward dan RS Budi Agung

- Puskesmas Sangurara

- DVI Bidokkes Kota Palu

- BPBD Kota Palu

- KKP Kota Palu

- Jejaring Universitas : FK Universitas Tadulako, FKM Universitas Tadulako, FK Universitas Alkhaeraat

 

II. Pelaksanaan TTX

TTX Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe

TTX Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara

- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

- UPTP2KT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

- Fasilitator Lokal disaster plan Sulawesi Tengah

- Dinas Kesehatan Kab. Donggala

- RSUD Kabelota

- Puskesmas Tompe

- DVI Bodokkes Kab Donggala

- BPBD Provinsi Sulawesi Tengah

- BPBD Kab. Donggala

- KKP Kab. Donggala

- Jejaring Universitas : FK Universitas Tadulako, FKM Universitas Tadulako, FK Universitas Alkhaeraat

- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

- UPTP2KT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

- Fasilitator Lokal disaster plan Sulawesi Tengah

- Dinas Kesehatan Kota Palu

- RS di Kota Palu : RSUD Undata, RSU Sis Aljufri, RS Bhayangkara, RSU Universitas Tadulako, RS Anutapura, RS Woodward dan RS Budi Agung

- Puskesmas Sangurara

- DVI Bidokkes Kota Palu

- BPBD Kota Palu

- KKP Kota Palu

- Jejaring Universitas : FK Universitas Tadulako, FKM Universitas Tadulako, FK Universitas Alkhaeraat

 

III. Evaluasi

- Fasilitator Lokal disaster plan Sulawesi Tengah
- Dinas Kesehatan Kota Palu, Puskesmas Sangurara (digabung di 1 tempat)
- Dinas Kesehatan Kab. Donggala
- RSUD Kabelota
- Puskesmas Tompe

 

Waktu Pelaksanaan

I. Persiapan TTX

Persiapan TTX secara online
Pertemuan 1
Hari/Tanggal : Rabu, 10 November 2021
Pukul : 14.00 – 15.30 WITA
Link Zoom :
Meeting ID: 810 9782 3514
Passcode: 395074
Pertemuan 2
Hari/Tanggal : Jumat, 12 November 2021
Pukul : 14.00 – 15.30 WITA
Link Zoom :
Meeting ID: 810 9782 3514
Passcode: 395074

Persiapan TTX secara onsite (langsung)
Persiapan TTX Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara
Hari/Tanggal : Senin, 15 November 2021
Pukul : 09.00 – 11.00 WITA
Tempat : Aula FK Untad

Persiapan
TTX Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe
Hari/Tanggal : Selasa, 16 November 2021
Pukul : 09.00 – 11.00 WITA
Tempat : Aula Dinkes Kab. Donggala

II. Pelaksanaan TTX

TTX Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe
Hari/Tanggal : Rabu, 17 November 2021
Pukul : 08.00 – 15.00 WITA
Tempat : Aula Dinkes Kab. Donggala 

TTX Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara
Hari/Tanggal : Kamis, 18 November 2021
Pukul : 08.00 – 15.00 WITA
Tempat : Aula FK Untad

 III. Evaluasi

Dinas Kesehatan Kota Palu, Puskesmas Sangurara (digabung di 1 tempat)

Hari/Tanggal :Jumat, 19 November 2021
Pukul :09.00 – 12.00 WITA
Tempat : Aula Dinkes FK Untad

Dinas Kesehatan Kab. Donggala (mandiri)

Puskesmas Tompe
Hari/Tanggal : Rabu, 24 November 2021
Pukul : 09.00 – 12.00 WITA
Tempat : Aula Puskesmas Tompe

RSUD Kabelota
Hari/Tanggal : Rabu, 24 November 2021
Pukul : 09.00 – 12.00 WITA
Tempat : Aula RSUD Kabelota

 

Rundown Kegiatan

Waktu Kegiatan/Materi Narasumber/Fasilitator/Peserta

Persiapan TTX Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara

Hari/Tanggal : Senin, 15 November 2021

09.00 – 09.10 Pengantar dan Pembukaan PKMK FK-KMK UGM
09.10 – 09.20 Pemaparan skenario PKMK FK-KMK UGM
09.20 – 10.50 Diskusi

Fasilitator :

- Sutono, S.Kp, M.Sc,

M.Kep

- apt.Gde Yulian Yogadhita, M.Epid

10.50 – 11.00 Rencana Tindak Lanjut  

Persiapan TTX Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe

Hari/Tanggal : Selasa, 16 November 2021

09.00 – 09.10 Pengantar dan Pembukaan PKMK FK-KMK UGM
09.10 – 09.20 Pemaparan skenario PKMK FK-KMK UGM
09.20 – 10.50 Diskusi

Fasilitator :

- Sutono, S.Kp, M.Sc,

M.Kep

- apt.Gde Yulian Yogadhita, M.Epid

10.50 – 11.00 Rencana Tindak Lanjut  

TTX Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota dan Puskesmas Tompe

Hari/Tanggal : Rabu, 17 November 2021

08.00 – 08.10 Pengantar dan Pembukaan

PKMK FK-KMK UGM

Dinkes Kab. Donggala

08.10 – 08.20 Pemaparan skenario PKMK FK-KMK UGM

08.20 – 09.20

09.20 – 10.20

10.20 – 11.20

11.20 – 12.20

 

 

Pelaksanaan TTX :
  • Hari 1- 2 kejadian respon awal kejadian sesuai dengan bencana
  • Hari 2-3 kejadian Klaster kesehatan sudah mulai diaktifkan dan relawan sudah banyak yang datang
  • Hari 4 kejadian terdapat 2 kasus positif COVID-19 di pos pengungsian
  • Hari 5-6 kejadian Bantuan logistik menumpuk di Dinas Kesehatan

Evaluator :

  • Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep
  • Madelina Ariani, SKM, MPH

 

Observer (Fasilitator Lokal)

  • Warihan Unok, S.Kep.Ns. M.Kep

 

 

 

12.20 – 13.00 ISHOMA

13.00 – 14.00

14.40 – 14.45

Pelaksanaan TTX (lanjutan)
  • Hari 7-14 kejadian mulai terdapat 5 penyakit besar yang dialami masyarakat pengungsi
  • Hari 15 kejadian (sudah memasuki masa transisi darurat)
14.45 – 15.00 Rencana Tindak Lanjut dan Penutup  

TTX Dinkes Kota Palu dan Puskesmas Sangurara

Hari/Tanggal : Kamis, 18 November 2021

08.00 – 08.10 Pengantar dan Pembukaan

PKMK FK-KMK UGM

Dinkes Kab. Donggala

08.10 – 08.20 Pemaparan skenario PKMK FK-KMK UGM

08.20 – 09.20

09.20 – 10.20

10.20 – 11.20

11.20 – 12.20

 

 

Pelaksanaan TTX :

  • Hari 1- 2 kejadian respon awal kejadian sesuai dengan bencana
  • Hari 2-3 kejadian Klaster kesehatan sudah mulai diaktifkan dan relawan sudah banyak yang datang
  • Hari 4 kejadian terdapat 2 kasus positif COVID-19 di pos pengungsian

Hari 5-6 kejadian Bantuan logistik menumpuk di Dinas Kesehatan

Evaluator :

  • Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep
  • Madelina Ariani, SKM, MPH

 

Observer (Fasilitator Lokal)

  • Warihan Unok, S.Kep.Ns. M.Kep

 

12.20 – 13.00 ISHOMA  

13.00 – 14.00

14.40 – 14.45

Pelaksanaan TTX (lanjutan)

  • Hari 7-14 kejadian mulai terdapat 5 penyakit besar yang dialami masyarakat pengungsi

Hari 15 kejadian (sudah memasuki masa transisi darurat)

 
14.45 – 15.00 Rencana Tindak Lanjut dan Penutup  

Evaluasi dan Revisi Dokumen Dinas Kesehatan Kota Palu, Puskesmas Sangurara

Hari/Tanggal : Jumat, 19 November 2021

09.00 – 11.00 Revisi Dokumen Fasilitator :
  • Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep
  • Happy R Pangaribuan

Evaluasi Dokumen RSUD Kabelota

Hari/Tanggal : Rabu, 24 November 2021

09.00 – 11.00 Revisi Dokumen Fasilitator :
  • Bella Donna, M.Kes
  • Happy R Pangaribuan

Evaluasi Dokumen Puskesmas Tompe

Hari/Tanggal : Rabu, 24 November 2021

09.00 – 11.00 Revisi Dokumen

Fasilitator :

Madelina Ariani, MPH

Penutup

Demikian kerangka acuan table top exercise dokumen perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan Dinkes Kota Palu, Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota, Puskesmas Tompe, Puskesmas Sangurara . Harapannya, kegiatan ini bermanfaat dalam peningkatan sistem manajemen penanggulangan bencana sektor kesehatan.

 

logo caritas

Penguatan Pengetahuan dan Pemahaman Bidan dan Kader Kesehatan Puskesmas Marawola tentang Promosi Family Disaster Plan

23 November 2021

 

Kerangka Acuan Kegiatan

Latar Belakang

PKMK FK - KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany melakukan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah. PKMK FK - KMK UGM telah melakukan pendampingan penyusunan perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di Puskesmas Marawola pada 2019. Dari hasil pendampingan ini didapatkan satu dokumen perencanaan (puskesmas disaster plan) sebagai panduan kepada Puskesmas Marawola. Salah satu rencana tindak lanjut dari kegiatan tersebut adalah puskesmas memiliki program - program terkait penanggulangan bencana khususnya berbasis komunitas. Integrasi program kesehatan masyarakat di puskesmas terkait penanggulangan bencana akan diintegrasikan dengan rencana kegiatan penanganan bencana keluarga (family disaster plan).

Hal ini penting dilakukan untuk peningkatan kapasitas tenaga kesehatan masyarakat di puskesmas serta kader kesehatan. Kegiatan Training of Trainer (TOT) family disaster plan untuk tim puskesmas dan kader Puskesmas Marawola sudah dilaksanakan Juni 2021. Peserta mendapatkan pengetahuan terkait prinsip penanggulangan bencana di keluarga, peralatan sehari - hari yang perlu disiapkan, dan rencana evakuasi keluarga dalam satu paket Family Disaster Kit. Pemahaman terkait family disaster plan ini masih perlu dikuatkan khususnya bagi bidan dan kader kesehatan, karena mereka yang akan meneruskan promosi family disaster kit ke desa/dusun wilayah kerja Puskesmas Marawola.

 

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bidan dan kader kesehatan Puskesmas Marawola terkait promosi family disaster plan

 

Proses Kegiatan

Kegiatan ini akan dilakukan secara offline dimana tim PKMK FK - KMK UGM akan datang ke Puskesmas Marawola.

 

Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan ini adalah bidan dan kader kesehatan di Puskesmas Marawola

 

Output Kegiatan

Bidan dan Kader Kesehatan Puskesmas Marawola mampu mempromosikan family disaster plan kepada masyarakat desa/dusun wilayah kerja puskesmas

 

Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu : Selasa, 23 November 2021
Pukul : 10.30 – 12.00 WITA
Tempat : *situasional

Narasumber dan Fasilitator

1. dr. Bella Donna, M.Kes
2. Madelina Ariani, MPH
3. Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt

 

Penutup

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Penguatan Pengetahuan dan Pemahaman Bidan dan Kader Kesehatan Puskesmas Marawola terkait dengan Promosi Family Disaster Plan. Kami mengharapkan apabila kerjasama ini terwujud, menjadi kerjasama yang saling menguntungkan. Puskesmas Marawola akan mendapatkan pemahaman terkait peningkatan program kesehatan masyarakat dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan di puskesmas. Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM sebagai penyelenggara program akan berkomitmen demi tercapainya tujuan program dan Caritas Germany sebagai mitra penyelenggara program akan mendapatkan laporan rutin terkait keberlangsungan program.