logo2

ugm-logo

Blog

6 Fakta Gunung Ruang Erupsi: Warga Dievakuasi, Ribuan Bangunan Rusak

Jakarta - Gunung Ruang di Sulawesi Utara (Sulut) erupsi lagi. Puluhan ribu warga di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), dievakuasi usai erupsi Gunung Ruang.

BMKG mengungkapkan sebanyak tujuh bandara ditutup sementara imbas erupsi Gunung Ruang. Berikut fakta-fakta peristiwanya.

1. Gunung Ruang Erupsi Lagi

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024). Dilansir detikSulsel, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Awas pada gunung tersebut.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas)," ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).

Pihaknya mencatat ada 15 kali gempa guguran, 237 gempa vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, 6 kali gempa tektonik jauh.

"Pada tanggal 30 April 2024 pukul 00.15 Wita sampai terjadinya erupsi pukul 01.15 WITA dan terus berlangsung intens sampai surat kenaikan status ini dibuat," tambah Hendra.

2. Waspada Tsunami

PVMBG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi tsunami imbas dari erupsi Gunung Ruang. Peringatan ini dipicu dari runtuhnya material erupsi masuk ke laut.

"Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut/runtuhnya tubuh gunung api ke dalam laut," kata Hendra.

3. 7 Bandara Ditutup Sementara

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan sebanyak tujuh bandara ditutup sementara usai Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut) erupsi. Penutupan dilakukan karena abu vulkanik yang terus menyebar.

"Setidaknya ada 7 bandara. Otoritas beberapa bandara telah menutup aktivitasnya sejak kemarin (Selasa 30 April 2024)," ujar Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Lore Lindu Bariri Asep Firman Ilahi, Rabu (1/5/2024).

Tujuh bandara tersebut adalah:

  1. Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado,
  2. Bandara Djalaludin di Gorontalo,
  3. Bandara Siau di Kepulauan Sitaro,
  4. Bandara Naha di Kepulauan Sangihe,
  5. Bandara Lolak di Bolaang Mongondow (Bolmong),
  6. Bandara Miangasm, dan
  7. Bandara Melonguane di Kepulauan Talaud.

4. 14.045 Warga Dievakuasi

Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado menyebut sebanyak 14.045 warga di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), dievakuasi imbas erupsi Gunung Ruang.

"Saat ini posisi di Desa Apengsala. Pengungsi dari Pulau Tagulandang dievakuasi ke Pulau Siau, Bitung, Manado, Minahasa Utara sekitar 14.045 orang," kata Kepala Basarnas Manado Monce Broery, Rabu (1/5/2024).

Gunung Ruang Erupsi Lagi, PLN Siapkan Rencana Kontingensi Demi Amankan Kelistrikan yang Terdampak

MANADOPOST.ID - Erupsi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara terjadi lagi pasca diturunkannya status dari Level IV ‘Awas’ menjadi Level III ‘Siaga’ oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 22 April 2024 pukul 09.00 WITA. Karena hal ini, PVBMG kembali menaikan statusnya pada Level IV ‘Awas’.

Erupsi Gunung Ruang terjadi lagi pada Selasa (30/04) pukul 03.35 WITA dengan tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter di atas puncak. Erupsi dahsyat ini berdampak pada keamanan masyarakat sehingga evakuasi menyeluruh wajib dilakukan. Hal ini tidak terkecuali pada seluruh personil PLN yang bertugas di Pulau Tagulandang.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) Ari Dartomo mengungkapkan instruksi darurat sudah diberikan dengan memperhatikan situasi di lokasi dampak erupsi serta keselamatan petugas.

Namun dalam aksi pengamanan, Manajemen PLN UID Suluttenggo pun sudah menyusun persiapan untuk menormalkan kembali sistem kelistrikan Tagulandang yang terdampak. Skema ini disusun mulai dari tahap survey, penyediaan material, eksekusi penormalan hingga penyediaan bantuan bagi masyarakat korban erupsi Gunung Ruang.

“Kami sedang mematangkan skema aksi tanggap darurat yang akan dilaksanakan di lokasi terdampak agar eksekusi dapat berlangsung lancar,” tutur Dartomo.

Terkait bantuan yang akan diberikan, Dartomo menyampaikan pihaknya memantau bersama Posko Bencana Alam Erupsi Gunung Ruang Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk kebutuhan utama yang diperlukan pengungsi di lokasi

“Kami memantau terkait jenis bantuan yang akan diberikan yang paling dibutuhkan oleh pengungsi sehingga bantuan pun tepat sasaran,” kata Dartomo.

Hingga saat ini PLN sudah menyalurkan total 900 paket sembako dan 400 box masker saat erupsi pertama terjadi. Untuk bantuan lanjutan pada erupsi kali ini sedang disiapkan oleh pihak PLN menindaklanjuti kebutuhan sambil berkoordinasi dengan Posko Bencana Alam Erupsi Gunung Ruang.

Ari Dartomo pun menunjuk Senior Manager Distribusi dan Manager Pembangkitan PLN UID Suluttenggo, Husein Sobri dan Robby Mandagi sebagai Penanggung Jawab dan Ketua Tim Recovery Sistem Kelistrikan Pulau Tagulandang. Penunjukan ini sebagai upaya dalam memperkuat komando tim tanggap darurat pemulihan sistem kelistrikan di Pulau Tagulandang.

“Kami berkomitmen agar dapat memberikan kontribusi maksimal khususnya dalam penyediaan listrik di lokasi-lokasi kritis di Pulau Tagulandang,” ucap Dartomo

Ari Dartomo pun mendoakan agar situasi dapat segera kondusif sehingga tahapan pemulihan kelistrikan di Tagulandang dapat berlangsung aman baik bagi petugas tanggap darurat PLN maupun bagi masyarakat.

“Kami mendoakan dengan penuh simpati dengan kondisi bencana yang terjadi agar situasi dapat segera terkendali dan kembali aman bagi semua pihak,” tutup Dartomo.(***)

1.324 Warga Dievakuasi dari Pulau Tagulandang Buntut Erupsi Gunung Ruang

MANADO, KOMPAS.TV - Sebanyak 1.324 warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang sudah dievakuasi dari Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto mengatakan bahwa warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman, seperti Kepulauan Siau, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, hingga Kota Manado.

“Data sementara pengungsi yang sudah dievakuasi keluar dari Pulau Tagulandang sejak 30 April hingga 1 Mei 2024 total 1.324 jiwa,” kata Feri, Rabu (1/5/2024).

Feri mengatakan bahwa ribuan warga tersebut dievakuasi menggunakan kapal yang berbeda. Kapal milik Basarnas Manado, KN SAR Bima Sena, telah mengevakuasi 109 warga.

Kemudian, KRI Kakap-811 milik TNI AL telah mengevakuasi 453 warga, KMP Lohoraung mengevakuasi 663 warga.

“Dan KMP Lokongbanua ada 99 jiwa. Total 1.324 jiwa,” ujarnya.

Imbas dari erupsi Gunung Ruang tersebut, sebanyak lima bandara di Sulawesi juga masih ditutup, yakni Bandara Sam Ratulangi, Bandara Djalaluddin, Bandara Sitaro, Bandara Bolaang Mongondow, dan Bandara Pohuwato.

Diketahui, Gunung Ruang kembali erupsi pada Selasa (30/4) dini hari. Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak.

Akibat erupsi Gunung Ruang, PVMBG menaikkan status dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai 30 April 2024 pukul 01.30 Wita.  

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah memperpanjang status tanggap darurat akibat erupsi Gunung Ruang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan status tanggap darurat Gunung Ruang diperpanjang hingga 14 hari ke depan.

"Status tanggap darurat erupsi gunung ruang yang sebelumnya berakhir kemarin 29 April 2024, diperpanjang 14 hari, mulai 30 April-13 Mei 2024," kata Abdul dalam konferensi pers secara daring, Selasa (30/4/2024).

Sederet Dampak Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara

Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, kembali erupsi pada Selasa (30/4). Belasan ribu orang bakal dievakuasi setelah erupsi tersebut.

Aktivitas vulkanis terbaru gunung tersebut terjadi pukul 08.35 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 5000 meter di atas puncak.

Status Gunung Ruang pun kembali dinaikkan jadi level IV (Awas). Sebelumnya statusnya sempat diturunkan ke level III (Waspada).

Erupsi ini berdampak ke masyarakat sekitar Gunung Ruang. BNPB mengimbau masyarakat untuk mengosongkan daerah dalam radius 7 kilometer dari Gunung Ruang.

12 ribu orang Akan dievakuasi

BNPB mencatat sekitar 12 ribu orang akan dievakuasi imbas dari erupsi tersebut. Proses evakuasi akan dilakukan dengan menggunakan Kapal Basarnas dan Kapal KRI.

Menurutnya, Kapal Basarnas saat ini sudah berada di Pulau Serai Likupang Minut. Sementara Kapal KRI berada di Pelabuhan Bitung, Kabupaten Minahasa Utara.

"BNPB sudah mengestimasi populasi penduduk yang harus kita evaluasi itu lebih kurang 11 ribu hingga 12 ribu jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Selasa (30/4).

Status tanggap darurat diperpanjang

Penjabat Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Joi Eltiano Bernadin Odoh memperpanjang status tanggap darurat hingga 14 Mei 2024 mendatang.

"Perpanjangan status tanggap darurat erupsi Gunung Ruang berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 30 April hingga 14 Mei 2024," kata Joi dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4).

Perpanjangan status tanggap darurat diambil usai Gunung Ruang kembali erupsi pagi ini dan status kembali berada di level IV alias awas.

Penerbangan terdampak

Sejumlah bandara di sekitar Provinsi Sulawesi Utara turut terimbas akibat erupsi Gunung Ruang. Bandara Djalaludin Gorontalo ditutup sementara lantaran terdampak aktivitas abu vulkanik dari erupsi gunung berapi tersebut.

Penutupan itu menyusul Bandara Sam Ratulangi Manadoyang yang lebih dulu ditutup dan berdampak pada 38 penerbangan ditunda. Keseluruhan penundaan penerbangan itu berimbas pada 3.842 penumpang.

Selain itu, terdapat juga sembilan pesawat yang berada di posisi apron dan tiga pesawat terparkir dalam apron.

Waspada potensi tsunami

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta penduduk sekitar Pulau Ruang mewaspadai potensi tsunami dari erupsi Gunung Ruang.

Penyelidik Bumi Madya Hetty Triastuty mengatakan hingga kini belum mencabut peringatan potensi tsunami karena masuknya material Gunung Ruang ke dalam laut.

Ia menyampaikan peringatan tsunami juga pernah dikeluarkan oleh PVMBG ketika Gunung Ruang naik status menjadi awas pascaerupsi paroksimal pada 17 April lalu.

"Sampai saat ini belum kami cabut potensi kemungkinan terjadi tsunami akibat runtuhnya atau masuknya material Gunung Ruang ke dalam laut," kata Hetty dalam konferensi, Selasa (30/4).

Imbasnya, masyarakat sekitar pun diminta menghindari kawasan pesisir. BNPB mengimbau masyarakat untuk mengosongkan daerah dalam radius 7 kilometer dari Gunung Ruang.

Infografis - Gunung Ruang di Sulawesi Meletus

Analisis Potensi Bencana di Ibukota Baru Indonesia dan Upaya Mitigasinya

Sangat penting untuk melakukan penelitian yang membahas tentang identifikasi dan analisis potensi bencana di ibu kota baru Indonesia dan upaya mitigasinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Untuk mengumpulkan data yang konkrit, peneliti melakukan teknik pengumpulan data, yaitu wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibukota baru Indonesia memiliki potensi bencana sedang, baik di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara tergolong sedang. Potensi bencana di wilayah ibukota negara yang baru adalah banjir, kebakaran hutan dan kebakaran hutan dan lahan, serta tanah longsor. Untuk itu, upaya mitigasi bencana perlu dilakukan upaya mitigasi bencana dalam pemindahan ibukota negara. Selain itu, upaya mitigasi bencana dapat dilakukan dengan cara mitigasi aktif dan pasif mitigasi secara aktif dan pasif. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di jurnal Disaster Advance, selengkapnya 

SELENGKAPNYA