logo2

ugm-logo

275 Personel Gabungan Ikut Pelatihan Bencana Alam di Lantamal XIV Sorong, Danlantamal: Agar Sigap

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Lantamal XIV Sorong, Papua Barat menggelar latihan tanggap bencana alam untuk prajurit dan masyarakat pesisir di Mako Lantamal XIV Sorong, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Klaligi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong.

Danlantamal XIV Sorong, Laksamana Pertama TNI, Imam Musani mengatakan, peserta pelatihan bencana alam gempa bumi dan tsunami personel TNI-Polri bersama Kantor SAR, BPBD.

"Yang kita latihkan tentang bencana alam gempa bumi dan tsunami," ujarnya kepada awak media, Selasa (12/7/2022). 

Baca juga: Memelihara Asa SMP Negeri Baru di Manokwari, Orangtua: Harus Jadi Sekolah Unggulan

Baca juga: Cara Dinkes Manokwari Capai Target Bulan Imunisasi Anak hingga Akhir Juli 2022

Ia menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali prosedur tanggap bencana.

Jadi, selama tiga hari ini mereka diberikan berbagai materi seperti metode tertulis dan praktik lapangan.

"Ada mobil ambulans, helikopter dan juga perahu karet. Disediakan sebagai simulasi di lapangan," katanya.

Pelatihan melibatkan 275 personel ini diharapkan mampu mengedukasi peserta agar selalu siap menghadapi bencana.

"Peserta bisa dapat ilmu agar sewaktu-waktu terjadi bencana itu mereka sudah siap," ungkapnya.

(*)

Masyarakat Bangli Diimbau Waspada Bencana

BANGLI, BALI EXPRESS– Cuaca ekstrem terjadi di Bangli sejak beberapa hari lalu. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli mengimbau masyarakat waspada, terutama kemungkinan terjadinya pohon tumbang.

Kepala Pelaksana BPBD dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangli I Wayan Wardana ditemui Selasa (12/7) menyampaikan, cuaca ekstrem sejak beberapa hari lalu memang tidak menimbulkan bencana di Bangli. Namun demikian, ia tetap mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Mengingat banyak pohon di pinggir jalan raya wilayah Bangli. Seperti jalur Kayuambua, Kecamatan Susut. Kemudian jalur utama Kecamatan Tembuku. Apalagi wilayah Kintamani, jalur utama berada di kawasan hutan.

Selain pohon tumbang, rawan tanah longsor juga menjadi perhatian instansi tersebut. Kawasannya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Salah satu di kawasan Desa Terunyan. “Imbauan tertulis memang belum ada, tetapi secara lisan sudah,” ujarnya.

Setiap ada perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) langsung disebarkan. Sehingga semua pihak bisa waspada. “Sebar ke grup Whatsapp (WA). Harapannya, camat bisa menyebar ke perbekel, kemudian terus disebarkan hingga masyarakat luas tahu bahwa akan turun hujan ringan, lebat, jadi bisa waspada,” harapnya.

Pejabat yang sempat menjabat camat di semua kecamatan di Bangli ini  juga menyampaikan bahwa segala peralatan yang dimiliki BPBD untuk menangani bencana sudah disiapkan. Semuanya dipastikan dalam kondisi baik. Siap digunakan. “Senso setiap hari dipanaskan, dicoba biar saat dibutuhkan benar-benar masih bagus,” jelas Wardana.

Bagaimana dengan kesiapan personel? Pria asal Kelurahan Kawan, Bangli ini menegaskan, BPBD sudah memiliki tim reaksi cepat (TRC) yang standby 24 jam. Satu sif terdiri dari lima orang. Jumlah itu memang dinilai masih kurang.

Keterbatasan personel di instansi tersebut membuatnya tidak bisa menyiagakan banyak orang dalam satu sif. Namun demikian, keberadaan TRC yang dibentuk beberapa bulan lalu itu bisa membantu masyakarat terkait kebencanaan. “Kalau ada bencana, lima orang ini dulu jalan. Apabila memang butuh tenaga banyak, kami kerahkan personel yang lain. Yang penting ada saja dulu ke lokasi untuk mempercepat penanganan,” terang Wardana.

More Articles ...