logo2

ugm-logo

Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, 26 Warga Nawakote Dievakuasi Tim SAR Gabungan ke Boru

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 26 warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi laki-laki di Desa Nawakote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Senin, 8 Januari 2024.

Mereka dievakuasi dari Desa Nawakote  menuju tenda pengungsian di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang sementara 3 orang lainnya memilih bertahan untuk menjaga kebun mereka. 

Jarak Desa Nawakote dari Gunung Lewotobi Laki-laki sekitar 5 Km semantara arahan dari Pos PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) wajib tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3-4 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi laki-laki. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere Supriyanto Ridwan selaku SMC (SAR Mission Coordinator) menjelaskan, tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur Tim Rescue Basarnas, TNI/Polri, BPBD Flores Timur, PMI Sikka, Mapala Unipa, IMM Sikka, Tagana Dinsos Flores Timur, Dompet Duafa, MDMC Muhammadiyah, Pramuka Flores Timur, Ke Bukit Indonesia, Mapala Muhammadiyah, LMI dan relawan dari kecamatan di Flotim akan terus siaga kepada masyarakat yang membutuhkan evakuasi dan kejadian kedaruratan di daerah terdampak erupsi.

Adapun data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi laki-laki per tanggal 08 Januari 2024 pukul 18:00 Wita dari data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 4.788 jiwa. *

Korban Erupsi Lewotobi Kekurangan Obat-obatan, Kades Diminta Laporkan ke Posko Pusat

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Camat Wulanggitang Fredy Moat Aeng menanggapi kekurangan obat-obatan untuk para korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang mengungsi di rumah warga di Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan data Posko Penanganan Erupsi Lewotobi Laki-laki di Desa Hewa, selama sepekan terakhir dari 551 pengungsi, ada 274 orang yang mengeluh sakit akibat terpapar debu vulkanik.

Mereka mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), alergi kulit akibat belerang, dan demam berdarah dengue (DBD). Namun hampir sepekan terakhir mereka mengalami kekurangan obat, khususnya untuk malaria.

Ferdy berujar, seharusnya pemerintah desa setempat melaporkan kondisi yang dialami para pengungsi, termasuk kekurangan obat-obatan, ke pusat posko penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Dengan begitu, masalah tersebut akan mudah ditindaklanjuti. Apalagi saat ini banyak pengungsi yang menyebar di beberapa desa.

"Semua bantuan obat yang masuk kita langsung serahkan ke puskesmas. Kalau ada yang kekurangan obat-obatan, kadesnya harus lapor ke posko pusat," ujarnya.

Fredy juga menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi untuk mengerahkan petugas kesehatan dari beberapa puskesmas ke posko pengungsian.

Dengan demikian, pelayanan kesehatan untuk para pengungsi bisa dilakukan lebih baik dan cepat.

"Sampai saat ini beberapa puskesmas itu sudah mengirimkan stafnya ke sini. Sekarang mereka sudah menyebar ke beberapa posko dan desa," pungkasnya.

Berdasarkan data Posko Penanganan Erupsi Lewotobi Laki-laki, per Minggu (7/1/2024) jumlah pengungsi mencapai 4.681 jiwa.

Mereka tersebar di sejumlah posko dan desa yaitu posko Wulanggitang, Desa Boru dan Desa Boru Kedang.

Kemudian, Desa Pululera, Hewa, Watotikaile, Lamika, Tuakepa, Ile Gerong, dan Desa Tanawahang.

Lalu, Desa Konga, Ile Noheng, Waiula, Watowara, dan Desa Lewokluok.

More Articles ...