logo2

ugm-logo

Banjarnegara Digoyang Gempa Beruntun, Longsor Mengancam

http://cdn.tmpo.co/data/2013/03/25/id_174191/174191_620.jpg

Jakarta - Sejumlah gempa beruntun menggoyang Banjarnegara dalam beberapa hari terakhir. Meskipun berkekuatan di bawah 5 skala richter, namun terasa kuat karena pusat gempa berada di daratan dan cukup dangkal.

"Gempa yang terjadi kemarin ternyata merupakan gempa lokal yang berpusat di sekitar kecamatan Sigaluh. Beruntung tidak berdampak parah," kata Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo, di Banjarnegara, Selasa (24/11/2015)

Namun, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan karena retakan gempa dapat berakibat tanah longsor.
 
Untuk itu, dia meminta masyarakat melaporkan jika melihat ada retakan di atas tebing. Apalagi Banjarnegara, kata dia, 90 persen wilayahnya merupakan daerah rawan longsor. Tahun lalu saja 108 orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Setelah Sabtu lalu, gempa kembali melanda Banjarnegara pada Senin 23 November 2015 malam. Akibat gempa tersebut, sekitar 1.200 jiwa Desa Sirukem Kecamatan Kalibening panik dan mengungsi ke desa tetangga.

"Setelah gempa pertama yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB warga memilih mengungsi ke Desa Balun Kecamatan Wanayasa," kata Camat Kalibening, Paryono.

Sebagian besar warga mengungsi di Balai Desa Balun dan sebagian lainnya mengungsi ke rumah warga. "Warga yang mengungsi merupakan ibu-ibu, anak-anak dan lansia. Sedangkan laki-lakinya melakukan ronda," ujarnya.

Dikatakan Paryono, warga yang mengungsi mengaku trauma dengan peristiwa yang pernah terjadi di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar.

"Warga yang mengungsi tersebut tinggal di wilayah perbukitan, sehingga saat gempa mengguncang mereka panik dan segera mengungsi, karena takut terjadi peristiwa longsor seperti di Jemblung terulang," kata Paryono.

Lebih lanjut, ia mengemukakan saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak Koramil dan Polsek Wanayasa untuk menenangkan warga. "Nanti Pak Bupati Banjarnegara juga akan menengok pengungsi yang masih bertahan," ujar Paryono.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Banjarnegara, Teguh Rahayu, mengatakan gempa di Banjarnegara pada Senin 23 November 2015 terjadi 3 kali.

Gempa pertama dengan kekuatan 2,5 scala Richter terjadi sekitar pukul 14.53 WIB. Dengan koordinat lokasi di 7.10 LS,109.86 BT atau berada di 36 kilometer timur laut Banjarnegara berkedalaman lima kilometer.

Kemudian gempa susulan dengan kekuatan 2,2 scala richter terjadi pada pukul 19.55 di utara Banjarnegara dengan kedalaman 3 kilometer.

Kemudian gempa susulan kedua berkekuatan 2,3 scala Richter terjadi pada Selasa dini hari tadi, sekitar pukul 02.19 WIB. Berkedalaman 9 kilometer timur laut Banjarnegara.

Teguh mengatakan, tren magnitudo semakin mengecil. "Tidak ada gempa besar," katanya. Hingga saat ini, kata dia, dilaporkan tidak ada kerusakan. (Nil/Yus)

sumber: liputan6

Kemenpora Tantang Pemuda Menjadi Relawan Tanggap Bencana

Relawan Tenggap Bencana dan Peduli Sosial bentukan Kemenpora, Senin (23/11)

OGAN ILIR -- Para pemuda di daerah-daerah titik api didorong untuk menghijaukan kembali lahan dan hutan yang beberapa waktu lalu terbakar serta menimbulkan bencana kabut asap.

"Alhamdulillah sekarang sudah musim hujan, asap sudah hilang, api sudah padam, saatnya kita hijaukan kembali lahan yang kemarin terbakar," ujar Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Yuni Purwanti meneruskan pesan Menpora Imam Nahrawi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (23/11).

Di hadapan ratusan pemuda yang tergabung dalam Relawan Tanggap Bencana dan Peduli Sosial, Yuni mengatakan, tugas para relawan pemuda terkait bencana asap tidak boleh berhenti hanya karena hujan telah turun. Justru, katanya, saat ini menjadi awalan untuk penataan ulang penanganan musibah kabut asap yang terjadi setiap tahun.

"Sekarang kita tanam pohon, sambil menyiapkan antisipasi musibah banjir dan konsolidasi untuk penanggulangan kabut asap secara dini musim kemarau tahun depan. Semoga bisa lebih baik," tambah Yuni.

Staf Khusus Menpora Zainul Munasichin ikut menyampaikan, mulai tahun 2016, pihaknya akan menyiapkan 3.400 relawan pemuda tanggap bencana yang siaga untuk membantu penanganan bencana alam di sejumlah daerah, termasuk kabut asap.

"Mereka akan kita rekrut, kita latih dan kita tugaskan di daerah bencana, sebagai bagian dari kepeloporan dan voluntary pemuda sekaligus mem-back up BNPB," jelasnya.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaha Citra Damai bekerjasama dengan KNPI Kabupaten Ogan Ilir tersebut, Kemenpora menyerahkan santunan untuk biaya pengobatan kepada keluarga yang sempat dirawat di rumah sakit akibat kabut asap. Serta penyerahan 250 bibit pohon mahoni sumbangan dari Pertamina Foundation.

Kabupaten Ogan Ilir mendapat perhatian karena menjadi salah satu kabupaten di Sumatra yang memiliki titik api paling banyak dalam musibah kabut asap, yakni sekitar 370 titik api.

 “Memang kami membutuhkan banyak sekali tenaga-tenaga pemuda untuk ikut menanggulangi musibah asap," terang Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Pemkab Ogan Ilir Fuadi.

sumber: REPUBLIKA.CO.ID,

More Articles ...