logo2

ugm-logo

BPBD Boyolali Siapkan Posko Bencana di 19 Kecamatan

BOYOLALI - Status Kabupaten Boyolali, Jateng, 'siaga bencana'. Memasuki musim hujan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membangun Posko bencana di 19 kecamatan. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan koordinasi ketika terjadi bencana melanda daerah.

Kepala BPBD Boyolali, Nur Kamdani, menyebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pemerintah Propinsi (Pemprov) Jateng memprediksi musim hujan di sana mulai turun sejak pekan ketiga November. ''Ternyata hujan sudah mulai turun sejak awal bulan,'' katanya, Rabu (3/12).

''Dengan datangnya musim hujan ini, BPBD harus bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sebelum bencana datang''.

BMKG melihat pergerakan angin dari Kota Salatiga menuju ke Kabupaten Boyolali berputar-putar. Kemudian, angin mengarah ke Kabupaten Sragen. Dampak arus angin kencang ini mengakibatkan puluhan rumah rusak, beberapa waktu lalu.

Angin kencang, beberapa hari lalu, merobohkan pohon turus jalan di Kecamatan Andong, Kemusu, dan Banyudono. ''Alhamdulillah. tak ada korban jiwa akibat roboh sejumlah pohon di sana. Kami meminta warga selalu waspada selama peralihan musim kemarau ke musim hujan, karena sering terjadi angin ribut,'' pinta Nur.

Tercatat 19 kecamatan berpotensi terkena bencana angin ribut. Sedang potensi bencana banjir ada di tiga kecamatan, Ngemplak, Nogosari, dan Juwangi. Potensi longsor di Kecamatan Cepogo, Selo, Musuk, dan Ampel. BPBD juga mendekteksi potensi retakan tanah dapat menyebabkan longsor di Kecamatan Klego dan Kemusu.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Boyolali, Purwanto, dari 19 posko bencana yang akan dibangun nanti posko induk ada di Kantor BPBD. Potensi bencana, seperti, banjir, angin ribut, dan longsor mengancam seluruh wilayah kecamatan.

sumber: REPUBLIKA.CO.ID

Chennai floods: Over 200 health camps to check outbreak

Fearing an outbreak of diseases, the state health department is running about 200 medical camps in various parts of the city as well as in Tiruvallur and Kancheepuram — two other flood-hit districts in northern Tamil Nadu.

The water is contaminated with sewage water at many places raising a major health threat.

State Health Secretary J Radhakrishnan told The Indian Express that over 1,700 doctors were on duty.

“Patients at the Tambaram government hospital were rescued and shifted to advanced facilities. The Global hospital in the city had to shut down after water entered the wards. The health minister, who is also a doctor, led the evacuation efforts. All other hospitals are operational in full strength, “ he said.

The dean of the Madras Medical College, Dr Vimala, said all medical colleges were running with full strength of doctors, nurses and resources. “Besides, several doctors have joined from other districts to run over 200 fever camps and disaster management camps. Senior doctors from medical colleges have been deputed to the camps in flood-hit areas,” she said.

See more at: http://indianexpress.com

More Articles ...