Jambi (ANTARA) - Kegiatan normalisasi sungai di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan dinilai harus segera dilakukan untuk mencegah jangan sampai terjadi bencana banjir yang lebih besar dan berkepanjangan di daerah tersebut.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Luwu Utara, Muslim Muchtar dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diikuti di Jambi, Rabu.
Muslim menjelaskan bahwa Luwu Utara memiliki delapan anak sungai yang membentang dari wilayah Timur hingga ke Selatan.
Berdasarkan hasil peninjauan tim reaksi cepat BPBD dan instansi pemerintah Kabupaten Luwu Utara mendapati kondisi bagian hulu dan hilir dari aliran sungai-sungai tersebut saat ini sudah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi material lumpur dan sejenisnya.
Bahkan oleh karena pendangkalan tersebut, kata dia, ada tiga aliran sungai yang ada di wilayah Kecamatan Bone-Bone, Mappedeceng, Masamba sudah tidak mampu membendung volume air sekalipun saat hujan berintensitas sedang dan dengan seketika menggenangi pemukiman penduduk sekitarnya.
Fenomena tersebut sebagaimana terjadi pada Senin (15/7) malam - Selasa (16/7) pagi. Pihaknya mengkonfirmasi setidaknya ada lebih dari 1.800 rumah termasuk sembilan fasilitas kesehatan, dan lima rumah ibadah yang ada di wilayah kecamatan itu tergenang banjir setinggi lebih dari 60 centimeter.
Sampai dengan Rabu (17/7) ini tercatat total ada sebanyak 4.282 orang warga yang mana 206 orang di antaranya terpaksa mengungsi dan dalam penanganan pemerintah daerah di bawah asesmen BNPB.
Atas pertimbangan itu maka, Muslim mengungkapkan pihaknya sedang berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dan kementerian/lembaga terkait lainnya sehingga kegiatan normalisasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti dalam waktu dekat demi kemaslahatan masyarakat setempat dalam jangka panjang.
BPBD Luwu Utara dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga sudah membentuk grup komunikasi kebencanaan melibatkan semua Camat dan Kepala Desa sehingga bila ada potensi kondisi darurat bencana bisa cepat disampaikan kepada masyarakat.
Banjir Rendam 4 Kecamatan di Luwu Utara Sulawesi Selatan
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi terus menerus sejak Senin (15/7) malam.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan genangan air mencapai tinggi 60 hingga 70 cm di beberapa titik pemukiman.
Hal itu disebabkan meluapnya sungai-sungai utama seperti Sungai Baliase di Kecamatan Mappideceng, Sungai Lampuawa dan Sungai Masapi di Kecamatan Sukamaju, serta Sungai Kanjiro dan Patila di Kecamatan Bone-bone pada pukul 20.00 WITA.
"Wilayah terdampak banjir meliputi Desa Uraso di Kecamatan Mappideceng. Kelurahan Bone-bone, Desa Patila dan Patoloan di Kecamatan Bone-Bone. Desa Bungadidi di Kecamatan Tana Lili dan Kecamatan Sukamaju," kata Muhari dalam keterangannya, Rabu (17/7).
Berdasarkan informasi dari BPBD Luwu Utara, data resmi terkait korban jiwa masih dalam proses pendataan, termasuk kerugian materiil mencakup kerusakan rumah, fasilitas umum, dan fasilitas pendidikan.
Menurutnya, langkah-langkah mitigasi dan bantuan darurat terus dikoordinasikan untuk memastikan kebutuhan mendesak seperti tempat penampungan, makanan, dan perlengkapan lainnya tersedia bagi para pengungsi.
Muhari mengatakan BPBD Luwu Utara melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir dengan menggunakan perahu karet.
Meskipun hujan telah reda menjadi gerimis, lanjut dia, genangan air masih tetap ada dan menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat.
"Jalan-jalan utama termasuk bagian dari jalan Nasional yang merupakan jalur vital Trans Sulawesi juga terdampak, menyulitkan aksesibilitas dan mobilitas warga," ujarnya.
Berdasarkan analisis Badan Meterologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi ke depan untuk wilayah Kabupaten Luwu.
BNPB mengimbau pemerintah Kabupaten Luwu Utara agar intensifikasi sistem peringatan dini dengan BMKG, perbaikan infrastruktur drainase dan sungai, serta koordinasi cepat dengan TNI, Polri, dan lembaga kemanusiaan saat darurat.
"Tujuan utamanya adalah meminimalisir dampak bencana, melindungi nyawa, dan memulihkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat terdampak," tutur Muhari.
More Articles ...
- 44 Sekolah di Kabupaten Gorontalo Terdampak Banjir, Siswa Masih Diliburkan
- BNPB Menjamin Kebutuhan Pengungsi Banjir Gorontalo
- Pemkab Gunungkidul Tetapkan Siaga Bencana Kekeringan, 1.000 Tangki Air Bersih Siap Disalurkan
- 11 Kecamatan di Gorontalo Banjir Parah, Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Bencana
- Banjir Melanda Hunggaluwa-Bolihuangga Terparah Selama 24 Tahun
- Banjir dan Longsor Gorontalo, Sejumlah Infrastruktur Publik Rusak
- Badan Geologi: Hari Ini Setidaknya Ada 28 Kali Guguran Lava Pijar dari Gunung Semeru
- Gunung Semeru 26 Kali Meletus, Muntahkan Lava Pijar Sejauh 2.500 Meter
- Usai Gempa di Padang Panjang, Gunung Marapi Meletus 3 Kali
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Waspada Banjir Lahar
- Gunung Lewotobi Meletus 2 Kali Disertai Gemuruh Kuat Selasa Pagi Ini
- Gunung Lewotobi Meletus 2 Kali Disertai Gemuruh Kuat Selasa Pagi Ini
- Indeks Risiko Bencana tertinggi Sulsel ada di Kabupaten Luwu
- Longsor Maut di Tetangga RI, 2.000 Orang Lebih Terkubur Hidup-Hidup
- Jembatan di Papua Nugini Runtuh, Evakuasi Korban Longsor Kian Sulit
- BMKG Sumbar Akan Pasang 23 Titik Sistem Peringatan Dini Bencana Lahar Dingin
- World Water Forum 2024 Menyerukan sistem peringatan dini bencana di World Water Forum ke-10
- Mitigasi dan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana, BPBD DIY Perkuat Kaltana dan Libatkan LSM
- BMKG Rekomendasi Modifikasi Cuaca di Sumbar Kurangi Potensi Bencana
- Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang
- Memahami Aktivitas Gunung Ruang: Bahaya Tsunami, Erupsi Dahsyat, dan Prediksi 2036
- Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
- Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi Hari Ini, Tinggi Letusan Capai 100 Meter
- Gunung Semeru Alami Erupsi Malam Ini, Tinggi Kolom Letusan Capai 800 Meter
- Antisipasi Letusan Lebih Besar, 5.000 Korban Erupsi Gunung Ruang Dilarang Tinggalkan Pengungsian
- Gunung Ile Lewotolok Erupsi, Selama 4 Jam Terjadi 65 Kali Letusan
- Prediksi Letusan Gunung Ruang jika Melihat Sejarahnya
- Aktivitas Gunung Ruang Masih Tinggi
- Pos PGA ajak warga jauhi radius lima kilometer dari kawah Gunung Ruang
- Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Masih Proses Perhitungan
- Gunung Ruang Naik Status Awas, Gunung Marapi dan Semeru Waspada
- Patut Waspada, Gunung Ruang Miliki Karakter Erupsi Cepat hanya Hitungan Jam
- KRI Kakap-811 evakuasi 488 warga terdampak erupsi Gunung Ruang
- BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
- 6 Fakta Gunung Ruang Erupsi: Warga Dievakuasi, Ribuan Bangunan Rusak
- Gunung Ruang Erupsi Lagi, PLN Siapkan Rencana Kontingensi Demi Amankan Kelistrikan yang Terdampak
- 1.324 Warga Dievakuasi dari Pulau Tagulandang Buntut Erupsi Gunung Ruang
- Sederet Dampak Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara
- Analisis Potensi Bencana di Ibukota Baru Indonesia dan Upaya Mitigasinya
- Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta
- Bikin Tekanan Batin, IDAI Minta Relawan Bencana Tak Minta Anak Menceritakan Pengalaman
- Sekolah di daerah rawan bencana ditunjuk jadi sekolah aman bencana
- Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi
- Waspada Siaga Gempa: Langkah Antisipasi dalam Menghadapi Potensi Bencana Alam
- Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
- Warning PBB Benar, Ramai Negara Asia dalam Bahaya-Kena Bencana Ini
- Pakar UGM: Waspada Ancaman Risiko Bencana Gempa Bumi dan Banjir
- BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat
- Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini
- Sejarah Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tanggal 26 April
- Mensos Risma Minta Pemkab Lumajang Lebih Tanggap Antisipasi Bencana
- BI Serahkan Bantuan Sosial Bencana Erupsi Gunung Ruang
- Ahli Vulkanologi ITB: Bahaya Tersembunyi dari Erupsi Gunung Ruang di Tengah Lautan
- 150 Penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado Terdampak Erupsi Gunung Ruang
- Gunung Ruang Meletus, Ini Penampakan Evakuasi Warga Terdampak
- Update Dampak Erupsi Gunung Ruang: Ribuan Warga Mengungsi di Sejumlah Titik
- Gunung Ruang di Sulawesi Utara meletus, potensi tsunami 'masih ada'
- Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas
- Gunung Ruang Erupsi, Masyarakat Sejak Rabu Malam Evakuasi Mandiri
- Gunung Ruang di Sulut Kini Berstatus Awas, Berpotensi Tsunami
- Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas
- Dua Pekan, 25 Kejadian Bencana Terjadi di Jatim, Paling Sering Banjir
- Akibat Banjir dan Badai, Ribuan Warga Dubai Bertahan Tanpa Listrik, Internet dan Air Bersih
- BNPB: 11 Ribu Warga Harus Dievakuasi dari Erupsi Gunung Ruang
- Tanah longsor di Tana Toraja menewaskan 20 warga, bagaimana cara antisipasi tanah longsor?
- Banjir rendam dua desa di Kabupaten Lebong Bengkulu
- Banjir di Kurgan, Rusia, Diperkirakan Capai Puncaknya Senin
- BRIN Petakan Sesar di Jawa, Ungkap Gempa M7 Bisa Hantam Wilayah RI Ini
- Pakar ITB: Gempa Taiwan Jadi Pelajaran Berharga untuk Mitigasi Bencana di Indonesia
- Sama Seperti Jepang, Ini Alasan Mengapa Taiwan Sangat Siap Menghadapi Gempa Bumi
- Apa Penyebab Gempa M 7,5 Taiwan yang Picu Tsunami? Ini Penjelasan BMKG
- Mitigasi dan Gempa Taiwan
- Fakta Baru Gempa Taiwan-Tsunami Jepang
- Taiwan sigap menghadapi gempa – Pelajaran apa yang bisa dipetik Indonesia?
- Jumlah Korban Gempa Taiwan Terus Bertambah
- Korban Gempa Taiwan Capai 1.050 Orang, 52 Lainnya Masih Hilang
- 9 Tewas & 1.000 Terluka, Evakuasi Korban Gempa Taiwan di Titik Krusial
- Update Situasi Terkini Gempa Taiwan, Kerusakan hingga Korban Tewas
- Ngerinya Dampak Gempa Taiwan hingga Gedung-gedung Miring dan Ambruk
- BMKG: 410 Kali Rangkaian Gempa Guncang Bawean Jawa Timur
- BMKG Ingatkan Hujan Badai Berpotensi Terjang Mayoritas Daerah
- BMKG Sebut Gempa Bawean Tidak Lazim, Ini Alasannya
- Gempa Bawean Jadi Salah Satu Terkuat di Laut Jawa
- BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik
- 115 Rumah Warga di Bengkulu Selatan Rusak Setelah Diguncang Gempa
- Ini Penjelasan Potensi Gempa Bumi di Sesar Sumatra
- Gempa Berkekuatan 7.5 Magnitudo Terjadi di Keerom, Dirasakan Warga Jayapura dan Nabire Papua
- Senin Dini Hari, Gempa Darat M 4,1 Guncang Blangpidie Aceh, Terasa Kuat Di Gayo Lues
- HomeNewsPeristiwa Gempa Magnitudo 4,7 Getarkan Pangandaran, Terasa hingga Banyumas
- 5 Fakta Gempa Bawean yang Dipicu Sesar Aktif di Laut Jawa
- Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Pulau Bawean
- BMKG Ungkap 12 Fakta Gempa Bawean, Berpusat di Sesar Tua Pola Meratus
- Update Gempa Tuban-Bawean: 2.393 Rumah Rusak, 9.648 Orang Mengungsi
- 23 Kecamatan di Jatim Rusak Parah akibat Gempa Bawean
- Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit
- BPBD Lembata aktifkan posko siaga darurat bencana gunung api
- Kelompok Rentan Bencana Butuh Kehidupan Berkualitas dan Bermartabat
- Masyarakat Jawa Timur Diimbau Waspada Bencana Akibat Cuaca Ekstrem hingga Maret
- Jakarta & Sekitarnya Waspada Bencana, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok Hujan Deras
- MPR: Pemerintah harus aktif melakukan mitigasi bencana alam