logo2

ugm-logo

Jumlah korban tewas akibat badai dan banjir di Afghanistan meningkat

Kabul (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat hujan badai dan banjir di Provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, bertambah menjadi 40 orang sementara jumlah korban luka-luka mencapai 347, seperti dilaporkan Kementerian Kesehatan Masyarakat Afghanistan pada Selasa (16/7).

Para tenaga kesehatan telah dikerahkan ke daerah-daerah yang terdampak untuk merawat korban luka-luka, ujar Sharafat Zaman Amarkhil, juru bicara kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa jumlah korban dalam musibah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Bencana alam tersebut, yang terjadi secara tiba-tiba pada Senin (15/7) sore waktu setempat, menelan banyak korban jiwa dan kerugian finansial di Jalalabad, ibu kota provinsi itu, Distrik Sukh Rod, dan daerah-daerah sekitarnya di provinsi yang berbatasan dengan Pakistan tersebut.

Selain itu, lima orang tewas ketika banjir bandang menyapu sebagian besar wilayah Provinsi Kunar, Afghanistan timur, pada Senin pagi waktu setempat.

Hujan lebat dan banjir telah menewaskan lebih dari 400 orang dan menyebabkan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal sejak Mei di negara yang diporakporandakan perang tersebut. 

3.265 Warga Tembagapura Terdampak Banjir

TIMIKA, Seputarpapua.com | Banjir dan longsor di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah ternyata berdampak besar terhadap warga setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika, Mozes Yarangga mengatakan, ada sekitar 3.265 warga menjadi korban banjir di Kampung Banti 1, Banti 2 dan Kampung Opitawak.

Sementara di wilayah Utikini yang menjadi titik longsornya, saat ini tidak dihuni oleh warga.

“Di Kampung Banti 1 ada 200 KK atau sekitar 1.000 warga, Kampung Banti 2 ada 333 KK atau sekitar 1.125 jiwa dan Kampung Opitawak ada 443 KK atau 1.140 jiwa,” jelas kepala BPBD dalam laporannya setelah terjun langsung ke lokasi banjir dan longsor, Senin-Selasa, 15-16 Juli 2024.

Dikatakan meski ribuan warga terdampak banjir, tidak ada warga yang mengungsi.

Banjir dan longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi mengguyur Kabupaten Mimika sejak awal Juli.

Laporan yang diterima dari BPBD disebutkan, longsor juga menyebabkan jalan penghubung ke Kampung Banti dan kawasan operasional PT Freeport terputus.

More Articles ...