logo2

ugm-logo

A framework for mental health care response after disasters

1. It is estimated that 11-38% of individuals experience stress-related or adjustment disorders after community disasters.  

Study Rundown: It has been reported that up to 38% of distressed individuals presenting for evaluation after disaster have stress-related and adjustment disorders. While evidence-based treatments and interventions for individuals with distress after disaster events have been previously described in the literature, there is a growing need to establish a practical and implementable framework that can be instituted into standard disaster emergency response protocols. This systematic review proposes a framework to guide the health care responder in all the aspects of mental health care including case identification, triage to appropriate care, and appropriate intervention. The proposed framework emphasizes the importance of psychiatric assessment including diagnosis as part of the case identification process. While this review is one of the first to address mental health responses to disaster trauma exposure, a large proportion of reviewed studies are not particularly rigorous in terms of methodology, which is largely due to the challenges of conducting such research in disaster settings. Future research is merited to further integrate assessment and referral into existing services and to evaluate the effectiveness of those interventions.

In-Depth [systematic review]: A literature search of peer-reviewed English-language literature dealing with mental health interventions and services was conducted from September 2012 to February 2013 yielding a total of 222 unique US based articles stratified by type (original research vs. reviews vs. reports), focus (general disaster response vs. specific disaster service programs), and type of disaster (natural vs. human-caused). Of note, September 11th was the focal disaster event in the majority of included studies. Between 11-38% of people experience stress-related or adjustment disorders after disasters and 40% had pre-existing psychiatric disorders. This study developed a systematic response flow diagram for mental health responders, including 1) case identification through mental health assessment, differentiating psychopathology i.e. disaster related PTSD, major depression, bereavement, anxiety, suicidal/homicidal ideation psychosis,  from normal emotional distress; 2) triaging to appropriate type and level of care; and 3) delivery of appropriately targeted interventions.

By Elizabeth Park and Rif Rahman

BNPB: 366 Orang Meninggal Akibat Bencana Kurun Januari-Juni 2019 Jeffri Nandy Satria - detikNews

BNPB: 366 Orang Meninggal Akibat Bencana Kurun Januari-Juni 2019

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan 2.047 bencana di Indonesia terjadi dalam kurun Januari-Juni 2019. Sebanyak 366 orang meninggal akibat bencana-bencana itu.

"366 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, 1.497 orang luka-luka, dan 1.633.702 orang mengungsi. Bencana-bencana tersebut juga mengakibatkan sekitar 33.011 unit rumah rusak. Ada yang rusak berat, rusam ringan dan seterusnya," kata Kepala Subdirektorat Peringatan Dini BNPB Bambang Surya Putra dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (28/6/2019)>

Dari jumlah bencana itu, 98 persen di antaranya diakibatkan oleh hidrometeorologi yaitu bencana yang yang pemicunya berkaitan dengan air dan cuaca seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung. Khusus di bulan Juni, ada 116 bencana mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan, hingga Sulawesi yang menyebabkan 17 orang meninggal. Rinciannya, 8 orang meninggal akibat banjir, 8 karena longsor, dan 1 orang akibat kebakaran hutan dan lahan.

Dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama, terjadi peningkatan jumlah bencana sebesar 15,4 persen dengan total bencana 1.774 kejadian. Jumlah korban juga meningkat dari 181 orang meninggal dan hilang di 2018, menjadi 390 orang meninggal dan hilang di 2019.

"Artinya apa, ancaman bencana di Indonesia ini nyata. Bahwa dengan adanya peningkatan-peningkatan ini, ini menjadi PR bagi kita semua. Bagaimana kemudian kita menciptakan kesiapsiagaan, bagaimana kita bisa melakukan mitigasi untuk mencegah resiko bencana dan juga bagaimana kita bisa mensosialisasikan bagaimana upaya-upaya penanganan bencana dari berbagai jenis bencana yang kerap terjadi di Indonesia," ujarnya.

Sementara 5 provinsi teratas yang banyak terjadi bencana yakni 584 bencana di Jawa Tengah, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Sementara 5 Kabupaten dengan catatan kejadian bencana terbesar yaitu Kota Semarang, Bogor, Sukabumi, Cilacap dan Garut.

"Saat ini perlu diketahui juga bahwa telah diterbitkannya aturan terkait dengan standar pelayanan minimal kebencanaan oleh Kemendagri dengan keputusan Mendagri Nomor 101 tahun 2018. Mudah-mudahan dengan adanya standar pelayanan minimal yang harus dilaksanakan oleh setiap pemerintah daerah kabupaten kota, mudah-mudahan kejadian bencana bisa ditekan. Seandainya itu harus terjadi, masyarakat bisa lebih siap siaga dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi di masa depan," tuturnya.
(idh/tor)

 

More Articles ...