logo2

ugm-logo

198.610 Orang Disuntik Vaksin Covid-19 dalam Sehari

Jakarta: Sebanyak 198.610 orang disuntik vaksin covid-19 pada Rabu, 3 Maret 2021. Jumlah tersebut berasal dari akumulasi penyuntikan vaksin covid-19 dosis pertama dan kedua.
 
Akumulasi itu lebih rendah dari penyuntikan pada Selasa, 2 Maret 2021. Kala itu, ada 260.025 orang disuntik vaksin covid-19.
 
"Jumlah orang yang disuntik dosis pertama bertambah 169.489 orang. Total masyarakat yang mendapatkan vaksin dosis pertama 2.104.967 orang," tulis data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 seperti dikutip Medcom.id, Kamis, 4 Maret 2021.

Jumlah penyuntikan dosis kedua lebih sedikit dibandingkan dengan dosis pertama. Sebanyak 29.121 orang disuntik vaksin covid-19 dosis kedua.
 
"Total 1.076.409 masyarakat yang sudah disuntik vaksin covid-19 dosis kedua," bunyi data tersebut.
 
Pemerintah menargetkan penyuntikan vaksin covid-19 kepada 181,5 juta orang dari 270 juta penduduk Indonesia. Program ini diawali dengan penyuntikan terhadap kelompok prioritas pertama, yakni 1.468.764 tenaga kesehatan, yang dimulai sejak 13 Januari 2021.
 
Vaksinasi tahap awal kepada nakes selesai akhir Februari 2021. Vaksinasi covid-19 tahap kedua dimulai pada Rabu, 17 Februari 2021. Sasaran program ini ialah petugas pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lansia).
 
Total 38 juta orang bakal menerima vaksin pada tahap kedua. Tahapan ini dimulai dari Pulau Jawa dan Bali dan ditargetkan rampung pada Mei 2021.
 
(OGI)

 

Varian Corona B117 Masuk RI, Ampuhkah Vaksin yang Dipakai? Ini Perbandingannya

Jakarta - Pada Selasa (2/3/2021) kemarin, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap ada 2 kasus varian baru Corona B117 dari Inggris yang terdeteksi di Indonesia.

"Saya mendapatkan informasi bahwa tepat dalam setahun ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia," ungkapnya dalam konferensi pers setahun pandemi Corona RI, Selasa (2/3/2021).

Kemudian, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dua kasus varian baru ini merupakan kasus impor yang berasal dari Saudi Arabia.

"Tadi malam kita menemukan dua kasus, masuk dari Saudi Arabia dan memiliki strain virus baru ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (2/3/2021).

Masuknya virus Corona B117 ini pun dikhawatirkan dapat mempercepat penularan COVID-19 di Indonesia. Pasalnya, varian baru ini disebut 70 persen lebih menular.

Lantas apakah jenis-jenis vaksin Corona yang digunakan di Indonesia akan tetap efektif dalam melawan varian baru Corona B117? Berikut perbandingannya, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Vaksin Sinovac

Dalam sebuah penelitian, vaksin Sinovac disebut tetap efektif dalam melawan varian baru Corona, baik strain virus dari Inggris maupun Afrika Selatan.

"Kami telah menguji vaksin ini di China terhadap varian baru Corona Inggris dan Afsel, dengan hasil yang baik," kata Dimas Covas, kepala pusat biomedis Butantan di Sao Paulo, Brasil, dikutip dari Reuters, Kamis (18/2/2021).

Meski begitu, Covas tak memberikan rincian lebih lanjut mengenai tingkat efikasi vaksin Sinovac terhadap varian baru Corona B117.

2. Vaksin Novavax

Berdasarkan hasil analisis awal, vaksin Novavax 89,3 persen efektif melawan varian baru Corona B117. Hasil ini disampaikan pada Kamis (28/1/2021), usai uji coba dilakukan di Inggris.

Uji coba vaksin Corona buatan Novavax di Inggris melibatkan sebanyak 15.000 orang berusia 18-84 tahun. Sebanyak 27 persen di antaranya berusia di atas 65 tahun.

Meski efikasinya tinggi terhadap varian baru Corona B117, namun vaksin Novavax hanya menunjukkan efikasi sebesar 60 persen dalam melawan strain virus dari Afrika Selatan.

Kemudian ada vaksin Corona buatan AstraZeneca-Oxford dan Pfizer-BioNTech, bagaimana efektivitasnya? 

3. Vaksin AstraZeneca

Selain vaksin Corona buatan Sinovac dan Novavax, vaksin AstraZeneca-Oxford juga disebut dapat memberikan perlindungan dari varian baru Corona B117.

Dikutip dari Fox News, sebuah penelitian terbaru dalam 'Preprints with The Lancet' menunjukkan perbandingan efikasi vaksin AstraZeneca-Oxford di antara strain virus Corona yang sedang bermunculan, salah satunya varian baru Corona B117.

"Data dari uji coba kami terhadap vaksin ChAdOx1 (AstraZeneca) di Inggris menunjukkan bahwa vaksin tersebut tak hanya memberikan perlindungan dari virus asli penyebab pandemi, tetapi juga melindungi dari varian baru, B117, yang menyebabkan lonjakan penyakit mulai akhir tahun 2020, di seluruh Inggris," ucap kepala peneliti vaksin Oxford, Andrew Pollard, awal Februari lalu.

Tingkat efikasinya mencapai 75 persen dalam melawan varian baru Corona B117.

4. Vaksin Pfizer

Selanjutnya, vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech juga diklaim dapat melindungi seseorang dari varian baru Corona B117.

Dikutip dari Associated Press, studi ini masih bersifat pendahuluan dan diharapkan bisa membantu penelitian selanjutnya.

Dalam studi tersebut, mereka menggunakan sampel darah dari 20 orang yang telah disuntik vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech. Hasilnya, antibodi dari penerima vaksin berhasil menangkal virus di wadah laboratorium.

"itu adalah temuan yang sangat meyakinkan bahwa setidaknya mutasi ini, yang merupakan salah satu yang paling dikhawatirkan orang, tampaknya tak menjadi masalah (untuk vaksin)," ucap kepala peneliti Pfizer, Dr Philip Dormitzer, awal Januari 2021.

More Articles ...