logo2

ugm-logo

Integrasi Sains dan Teknologi dalam Mengurangi Risiko Bencana Alam

Sejarah mencatat bahwa di akhir tahun 2004 Indonesia dilanda bencana dahsyat yaitu bencana gempa bumi yang memicu adanya tsunami. Ada beberapa negara yang juga dilanda bencana tsunami ini seperti Malaysia, Thailand dan Myanmar. 

Peristiwa tsunami yang dipicu oleh gempa bumi yang sangat kuat dengan magnitudo lebih dari 9 SR ini meninggalkan luka yang mendalam. Bagaimana tidak, ratusan ribu nyawa melayang dan menghilang, harta benda hilang di dalam waktu sekejap, banyak rumah yang roboh hingga rata dengan tanah.

Tatanan Tektonik yang Kompleks  

Seperti yang telah diketahui bersama Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama di dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Pergerakan yang relatif ini membuat tingginya aktivitas kegempaan di negara Indonesia. Selain itu, aktivitas sesar yang berada di Indonesia juga tentunya melengkapi kompleksnya tatanan tektonik di Indonesia. Berdasarkan data BMKG setidaknya ada 1 hingga 2 gempa bumi yang bisa memicu kerusakan.

Peran BMKG

BMKG sebagai lembaga pemerintah yang mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas dalam melayani jasa dan informasi di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dalam mengemban tugasnya kini turut mengikuti perkembangan zaman. 

Hal ini dapat dilihat dari akun sosial media Instagram BMKG yang awalnya hanya memiliki pengikut yang sedikit, kini mempunyai pengikut yang sudah mencapai angka 4 juta pengikut (berdasarkan tanggal 22 Maret 2021). Selain itu akun sosial media yang lain seperti twitter dan facebook juga secara perlahan semakin digandrungi masyarakat yang haus akan informasi kebencanaan.

Di era yang serba canggih dan kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat BMKG mengembangkan aplikasi yang mampu memberikan informasi di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Salah satunya yaitu aplikasi InfoBMKG. 

Aplikasi ini menyediakan beberapa fitur yang seperti informasi terkait prakiraan cuaca, diseluruh wilayah Indonesia, informasi gempa bumi, peta iklim, kualitas udara, informasi cuaca maritim dan cuaca penerbangan (cuaca bandara), titik panas, peringatan dini cuaca dan siaran pers BMKG. Tentunya aplikasi ini dapat diinstal melalui Play Store dan App Store.

Gambar : bmkg.go.id
Gambar : bmkg.go.id

Keterlibatan Masyarakat dan Otoritas Daerah

Dalam rangka untuk mengurangi risiko bencana alam tentunya diperlukan analisis, dipahami dan dikomunikasikan secara massal dan luas ke masyarakat. 

Kegiatan yang berlangsung secara aktif dan penuh antusias diperlukan untuk mensukseskan kegiatan mitigasi bencana alam. Hal ini diperlukan agar masyarakat bisa lebih paham dan mengerti bagaimana cara menghadapi peristiwa sebelum, saat dan sesudah bencana. 

Selain itu peran pemangku kebijakan juga sangat diperlukan dimana kebijakan, peran dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan baik itu dalam perencanaan evakuasi maupun standar operasional. Hal ini bertujuan untuk mencapai keefektifan dan efisiensi  berdasarkan kondisi dan situasi daerah bencana.

Dua Kampung Siaga Bencana Dibentuk di Garut Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, membentuk dua kampung siaga bencana (KSB) di wilayah selatan Kabupaten Garut. Dua kampung itu yakni Desa Mandalakasih di Kecamatan Pameungpeuk dan Desa Karyasari di Kecamatan Cibalong.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengatakan, selama ini masyarakat selalu merasa waswas akan kejadian bencana. Apalagi, di Kabupaten Garut sering terjadi bencana. “Sejak Oktober sampai hari ini, kita ada 15 kecamatan yang mengalami bencana. Itu membuat ketidaknyamanan bagi masyarakat kita,” kata dia melalui keteranhan resmi, Senin (29/3).

Menurut dia, adanya KBS dapat memberi treatment bagi masyarakat untuk lebih siap lagi dalam mengahadapi risiko bencana. Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan penanggulangan jika terjadj bencana. Dalam pengukuhan dua desa itu menjadi KSB juga dilakukan rangkaian kegiatan sosialisasi, simulasi, dan pelatihan teknis, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan warga masyarakat tentang upaya pengurangan risiko dan penanggulangan bencana. Selain itu, program penanggulangan bencana dari setiap lembaga juga disinergikan.

Menteri Sosial Juliari P Batubara (tengah) memberikan arahan dalam pelatihan Tagana Madya di Tagana Centre, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2/2020).

Menteri Sosial Juliari P Batubara (tengah) memberikan arahan dalam pelatihan Tagana Madya di Tagana Centre, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2/2020).

Sementara itu, Kepala Dinad Sosial Provinsi Jawa Barat (Jabar), Dodo Suhendar berharap KSB ini dapat melakukan analisis kemungkinan terjadinya bencana di wilayahnya masing-masing. Selain itu, KSB jugs dapat memetakan langkah-langkah yang dapat mengurangi dampak bencana. 

“Di Jabar sendiri sampai saat ini sudah ada 114 KSB, yang tentunya diharapkan mampu melakukan analisis kemungkinan-kemungkinan terjadi bencana, serta mengambil langkah-langkah yang diharapkan bisa meringankan, mengurangi dampak bencana tersebut,” kata dia.

More Articles ...