Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiagakan alat berat di titik rawan bencana alam di sepanjang jalur mudik Cianjur, sebagai upaya penanganan cepat saat terjadi bencana.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Kamis, mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG intensitas hujan hingga akhir bulan April masih tinggi disertai angin kencang, sehingga berpotensi terjadinya bencana alam.
"Karena sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana, termasuk jalur yang akan dilalui pemudik mulai dari utara hingga selatan termasuk rawan terjadi bencana, sehingga kami imbau pemudik yang melintas untuk ekstra waspada saat melintas," katanya.
Namun untuk penanganan cepat, pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, Pemprov Jabar dan pusat, untuk menyiagakan alat berat di wilayah utara dan selatan, sebagai upaya antisipasi ketika terjadi bencana, sehingga tidak sampai terisolir.
Untuk pengawasan dan pemantauan hingga saat ini, pihaknya masih menyiagakan sekitar 1.000 orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) di masing-masing kecamatan dan desa. Bahkan mereka akan dilibatkan dalam pengawasan jalur rawan bencana di wilayah selatan menjelang dan setelah Lebaran.
"Kita akan siagakan relawan di titik rawan longsor yang dapat memutus akses mudik khusus di jalur selatan Cianjur seperti Sukanagara, Pagelaran, Cibinong hingga Naringgul. Mereka akan bertugas bersama TNI/Polri untuk mengimbau pengguna jalan atau pemudik untuk ekstra hati-hati," katanya.
Pihaknya mengimbau warga di wilayah rawan bencana, segera melapor jika melihat tanda alam akan terjadi bencana ke aparat setempat atau langsung ke BPBD Cianjur dan segera melakukan evakuasi mandiri.
"Kita siagakan relawan termasuk melakukan tindakan evakuasi ketika terjadi bencana," katanya.
Berbagai Strategi BNPB Mengantisipasi Bencana Saat Mudik
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap mengantisipasi bencana saat mudik Lebaran 2022. Persiapan dengan mengerahkan tim, relawan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“BNPB mengerahkan tim relawan dan BPBD untuk bersiap siaga di wilayah-wilayah yang rawan bencana,” kata Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto dikutip dari Antara, Kamis, 21 April 2022.
BNPB telah mengeluarkan peta mudik aman bencana disertai kontak BPBD terdekat. Hal tersebut diharapkan mempermudah masyarakat mengetahui potensi bencana saat mudik.
“Sudah terpetakan daerah mana yang rawan banjir, longsor, dan bencana lainnya. Peta ini dapat diakses di Inarisk BNPB,” kata Suharyanto.
Selain bencana alam, BNPB melakukan upaya pencegahan bencana nonalam covid-19. Masker dibagikan fasilitas publik dan pengawasan protokol kesehatan di pos pelayanan mudik hingga tempat wisata diperketat.
Di sisi lain, Suharyanto meminta pemudik yang belum vaksinasi covid-19 dapat mengakses posko vaksinasi di beberapa titik jaur mudik.
“Jika ditemukan ada pemudik yang belum vaksin, pemudik tidak akan diputarbalikan ke rumah namun disiapkan pos-pos vaksinasi di beberapa titik jalur mudik untuk menyediakan vaksinasi di tempat bagi pemudik tersebut sebelum melakukan perjalanan,” kata dia.
Dia mengimbau pemudik mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengisi Electronic Health Alert Card (EHAC). Pihaknya bakal melakukan pengecekan acak ke pemudik.
“Pemudik diwajibkan mengisi EHAC di aplikasi PeduliLindungi dan yang diperbolehkan lewat adalah kategori hijau, jika kategori merah harus memiliki hasil PCR atau Antigen,” kata Suharyanto.
(ADN)
More Articles ...
- Catat Syarat Mudik Lebaran Terbaru, Tak Cuma Wajib Vaksin Booster
- Banjir Rendam Ratusan Rumah di Lumajang, Warga Mengungsi
- Banjir Rob Terjang Pesisir Medan, Warga Mengeluh Ibadah Puasa Jadi Terganggu
- Ciliwung Meluap, 29 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir
- Jadi Tuan Rumah GPDRR, RI Dorong Dunia Perkuat Mitigasi Bencana
- Siaga Bencana, BPBD DKI Tempatkan Tim Reaksi Cepat di Setiap Kelurahan
- Bencana Chernobyl, Salah Satu Kecelakaan Nuklir Terbesar di Dunia
- Jutaan Orang di Sudan Selatan Terancam Kelaparan, Imbas Bentrokan hingga Bencana Alam
- BNPB: 1.137 Bencana Alam Terjadi Januari hingga Maret 2022
- 10 Bencana Alam Terbesar di Indonesia, Pernah Tewaskan Sebagian Besar Penduduk Bumi
- Kepala BNPB Beberkan Strategi Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
- Kendalikan Banjir Kali Krukut Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Dua Waduk
- Jalan Semarang Banjir Usai Surabaya Diguyur Hujan Selama 2 Jam
- Banjir di Klaten, Sejumlah Desa Tergenang
- Banjir yang Merendam Dua Desa di Kabupaten Balangan Berangsur Surut
- Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi di Surabaya Sudah Berangsur Surut
- Pelatihan Pemuda Tanggap Bencana Dukung Kerja Senyap Anies Atasi Banjir
- Banjir Besar Landa Kutai Timur, Diduga Karena Aktivitas Tambang
- Bencana Grobogan Sepekan: Banjir-Angin Kencang, 2.700 Rumah Tergenang
- 63 Rumah di Desa Kandangan Pesisir Selatan Banyuwangi Terendam Banjir
- 100 Rumah-Jembatan Rusak Sejak Hujan Deras Mengguyur Banyuwangi
- BPBD Gorontalo Utara tetapkan status siaga bencana banjir
- Banjir di Banyuwangi Sebabkan Jembatan Ambruk dan 100 Rumah Tergenang
- Gunungkidul Diminta Segera Susun Skema Penanganan Dampak Bencana
- Bayang-Bayang Bencana di IKN Nusantara: Banjir hingga Karhutla
- PPP Minta Pemerintah Antisipasi Potensi Bencana di Semua Daerah
- 495 Rumah Terendam Banjir di Sumatera Selatan
- Banjir Rendam 6 Desa di Kebumen
- Pakar: Gempa Nias Merupakan Subduksi Segmen Siberut
- Daftar Wilayah Terdampak Gempa Nias Magnitudo 6,7: Padang hingga Solok
- BMKG: Gempa Dangkal Magnitudo 6,9 Guncang Nias Selatan Akibat Subduksi Lempeng
- Lokasi Gempa Nias Dekat dengan Lokasi Gempa Dahsyat 225 Tahun Lalu
- Gempa Nias Selatan Landa Permukiman di Kawasan Rawan Bencana dan Tsunami
- Sering Dilanda Bencana, Indonesia Dukung Penuh GPDRR
- Longgarkan Pembatasan, Singapura Siap Nyusul 'Bye-bye' COVID-19?
- Cegah Kebocoran, WHO Peringatkan Ukraina Hancurkan Patogen Berbahaya di Lab
- Sering Dilanda Bencana, Indonesia Dukung Penuh GPDRR
- Pasaman Barat Masuk Transisi Darurat Pemulihan Bencana selama 3 Bulan
- BNPB Catat 638 Bencana Alam Sejak Awal Tahun 2022
- Kapolres Karanganyar Pastikan Kesiapan Personel Antisipasi Bencana
- Peran Kearifan Lokal Sangat Penting Dalam Mitigasi Bencana
- Pemkot Semarang Diingatkan Pentingnya Mitigasi dan Sosialisasi Kerawanan Bencana
- Mitigasi Adalah Penanggulangan Risiko Bencana, Ini Penjelasannya
- Tangani Banjir di Bandung, Ini yang Dilakukan Kementerian PUPR
- Antisipasi Ancaman Hidrometeorologi, BPBD Bantul Aktifkan 29 Pos Banjir dan Longsor
- Antisipasi Banjir, JakPro Siapkan Bak Penampungan Air Hujan di JIS
- Sejumlah Desa di Pasuruan Terendam Banjir
- Sungai Meluap, Ribuan Rumah di Karawang Terendam Banjir
- Daftar Wilayah di Jakarta yang Terendam Banjir, Ketinggian Capai 70 cm
- Keren! Pemerintah Jepang Lakukan Hal Ini untuk Hadapi Bencana Alam Seperti Gempa Bumi dan Tsunami
- Mengenal PSC 119, Layanan Kilat Tanggap Darurat Kesehatan dan Bencana di Bonebol
- Banjir di Cirebon Rendam 138 Rumah di Dua Kecamatan
- Pekan Depan Curah Hujan Meningkat, Berpotensi Banjir dan Tanah Longsor
- 2.886 Jiwa Terdampak Banjir di Malinau Kalimantan Utara
- Banjir Dominasi Kejadian Bencana di Awal 2022
- Tangani Banjir Papua, Kementerian PUPR Kaji Opsi Normalisasi Sungai
- Sudah 5 Orang Meninggal karena Banjir, Jumlah Pengungsi Terus Bertambah
- Pengamat: Banjir akibat Alih Fungsi Hutan yang Sangat Tinggi
- Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim Diminta Proaktif Antisipasi Bencana
- Sepanjang 2021, Sebanyak 217 Bencana Terjang Kota Sukabumi
- Banjir di Malaysia Memburuk, 7 Negara Bagian Terendam
- Malaysia Banjir Lagi, 125 Ribu Orang Dievakuasi
- 31 Kecamatan di Aceh Terendam Banjir, Ribuan Orang Mengungsi
- Cegah Penyebaran Covid-19, 5.000 Rapid Test Dikirim ke Lokasi Bencana Semeru
- Kota Kupang Tetapkan Status Siaga Bencana Antisipasi Siklon Tropis
- Kota Kupang Tetapkan Status Siaga Bencana Antisipasi Siklon Tropis
- 662 Orang Meninggal dan 95 Hilang Akibat Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2021
- BNPB Mencatat 3.034 Bencana Alam Terjadi di 2021, Didominasi Banjir
- 17 Tahun Tsunami Aceh, Mengingat Kembali Bencana di Ujung Banda
- Mengenal Jenis Bencana dan Mitigasi yang Dapat Dilakukan
- Langkah-langkah Mitigasi Bencana Kekeringan
- Big Data Bisa Dimanfaatkan buat Mitigasi Bencana, Bagaimana Cara Kerjanya?
- Bencana Iklim 'Terbesar' Landa Filipina dan Malaysia
- Jateng Berpotensi Hujan Sejak Pagi, Waspada Bencana Hidrometeorologi!
- Menkes Umumkan Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Sosok Pasien Pertama yang Terdeteksi
- Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Diperpanjang, Tim SAR Sisir 30 Titik
- Memahami Gempa M 7,4 di NTT yang Picu 97 Kali Guncangan
- UNS Kirim Tim Stress Healing untuk Bantu Korban Erupsi Semeru
- Penjelasan Para Pakar terkait Letusan Gunung Semeru
- Update Korban Gunung Semeru Erupsi Bertambah Jadi 46 Orang
- Kadin Lumajang minta ada perbaikan distribusi bantuan Semeru
- Anak-anak Korban Erupsi Gunung Semeru Dapat Trauma Healing
- Korban Meninggal Erupsi Semeru yang Teridentifikasi Bertambah
- Korban Meninggal Erupsi Semeru yang Teridentifikasi Bertambah
- Pendapa Arya Wiraraja Jadi Pusat Bantuan Korban Semeru
- BPBD Banyuwangi Buka Posko Bantuan Erupsi Gunung Semeru
- PMI Surakarta Kirim Tim Medis untuk Korban Erupsi Semeru
- Menko PMK Tegaskan Keselamatan Korban Letusan Gunung Semeru Jadi Prioritas Utama
- SITUASI TERKINI Lumajang Pasca Letusan Gunung Semeru, Jumlah Korban Meninggal Terus Bertambah
- Korban Meninggal Erupsi Gunung Semeru Tambah Jadi 34 Orang
- 2.000 Rumah Warga Terdampak Erupsi Semeru Segera Direlokasi
- UPDATE Erupsi Semeru: 34 Orang Meninggal Dunia, 22 Orang Hilang
- Rumini Pilih Temani Bunda Saat Diterjang Erupsi Gunung Semeru, Keduanya Ditemukan Berpelukan
- Desa Supit Urang Luluh Lantak akibat Erupsi Semeru, Warga Minta Direlokasi
- Update Erupsi Gunung Semeru 2021: Daftar Daerah Terdampak Hujan Abu
- Erupsi Gunung Semeru, BNPB: 902 Warga Mengungsi
- BPBD Ungkap Alasan Tak Ada Peringatan Dini saat Bencana Semeru
- BNPB usung konsep mitigasi bencana tsunami berbasis ekosistem
- Reboisasi Diyakini Efektif Meredam Bencana Banjir
- Ciamis Siap Siaga Hadapi Bencana Alam