logo2

ugm-logo

Banjir di Klaten, Sejumlah Desa Tergenang

Klaten -  Banjir melanda Klaten malam ini. Sejumlah desa tergenang air dari sungai yang meluap buntut hujan lebat sejak sore.

Salah satunya di Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan. Kades Kaligawe, Ari Sutikno, mengatakan air dari Sungai Kaligawe masuk ke kampung setelah hujan lebat.

"Tadi petang air mulai masuk ke kampung. Ketinggian air ada yang 75 sentimeter, tetapi tidak ada pengungsi," ungkap Ari kepada detikJateng, Sabtu (26/3/2022) malam.

Ari mengatakan, air itu diduga masuk ke permukiman karena sungainya tersumbat ranting. Air naik melalui titik tanggul yang jebol saat banjir sebelumnya.

"Mungkin ada ranting, sehingga air naik ke kampung lewat lokasi parapet yang jebol kemarin. Bagi warga, ini sudah biasa. Tapi kalau tidak segera surut, kita perlu perahu karet," ujar Ari.

Ari menerangkan, banjir akibat luapan sungai itu sudah jadi langganan di desanya. Namun, masalah itu tak kunjung diselesaikan. Menurut dia, hari ini yang terdampak banjir sekitar 200 kepala keluarga (KK).

"Yang terdampak di Dukuh Lemahireng ada 2 RW, 200 KK. Tidak ada korban jiwa dan air mulai surut," imbuh Ari.

Sementara itu, Relawan KRI Klaten, Parwito, menambahkan, banjir akibat meluapnya sungai itu juga terjadi di perbatasan Desa Troketon, Kecamatan Pedan.

"Di perbatasan Desa Troketon, di Dusun Sidokerso, air juga masuk ke permukiman. Di Desa Kurung, Kecamatan Ceper, juga sama," ungkap Parwito kepada detikJateng via telepon.

Menurut Parwito, sampah pepohonan di Desa Kurung sebenarnya sudah dibersihkan dengan alat berat pada pekan lalu.

"Pekan lalu (timbunan sampah) di dekat jembatan sudah dibersihkan tim gabungan. Ini mungkin ada sampah lagi di sisi timur," papar Parwito.

Selain di Kecamatan Ceper dan Pedan, banjir akibat meluapnya sungai juga terjadi di Desa Bero, Kecamatan Trucuk. Di desa itu, air sungai naik ke jalan meski lekas surut.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sri Winoto mengatakan, hujan lebat yang merata di Klaten menyebabkan beberapa titik luapan. Saat ini timnya masih melakukan pendataan di lapangan

"Beberapa wilayah memang terpantau ada luapan. Pendataan masih dilakukan," jelas Winoto.

Banjir yang Merendam Dua Desa di Kabupaten Balangan Berangsur Surut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang melanda dua desa di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel), sejak Jumat (25/3), berangsur surut. Hal tersebut berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Ahad (27/3/2022), pagi.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel menyatakan banjir dipicu oleh curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan Sungai Muara Galombang meluap dan berdampak pada pemukiman warga," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis.  

BNPB mencatat dua desa yang terdampak adalah Desa Lalayau dan Desa Mihu di Kecamatan Juai. Sebanyak 45 KK atau 140 jiwa dilaporkan terdampak. Selain kerugian jiwa, banjir juga menimbulkan beberapa kerugian materil seperti 45 rumah dan satu masjid terendam, serta beberapa akses jalan menuju kedua desa tersebut terdampak.

Tinggi Muka Air (TMA) saat kejadian berkisar antara 10 hingga 50 sentimeter. Ia menambahkan, BPBD Kabupaten Balangan juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait serta dengan pihak kecamatan dan desa setempat agar melakukan pendataan.

Dalam satu pekan terakhir, banjir dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Kalsel seperti di Kabupaten Tapin yang berdampak pada 219 KK dan di Kabupaten Banjar yang berdampak pada 3.983 KK.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, sebagian besar wilayah Kalsel masih berpotensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai angin kencang hingga Kamis (31/3/2022), mendatang. "Meski banjir di beberapa wilayah mulai berangsur surut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siaga dan waspada mengantisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi," katanya.

Para KK diharapkan dapat memperhatikan rencana kesiapsiagaan keluarga. Di antaranya, upaya evakuasi yang aman, penyiapan tas siaga atau pun penerapan protokol kesehatan apabila harus mengungsi sementara.

More Articles ...