logo2

ugm-logo

Sederet Bencana Alam Melanda Jateng-DIY di Awal Musim Hujan

Solo - Hujan lebat dengan cuaca ekstrem mulai membayangi sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Beberapa daerah melaporkan adanya kerusakan yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.

Bahkan, beberapa daerah di Jawa Tengah juga dilanda angin kencang serta hujan es. Berikut ini sederet bencana yang terjadi di sejumlah wilayah di Jateng dan DIY.

Banjir-Longsor di Kebumen

Cuaca ekstrem terjadi di Kebumen sejak Jumat malam (7/10). Akibatnya, banjir dan longsor terjadi di Kebumen sejak Sabtu pagi.

Ada dua lokasi tanah longsor yang terjadi di Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung. Material tanah longsor itu menutup akses jalan kabupaten. Longsor juga menutup bahu jalan di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung.

Tiga titik longsor juga terjadi di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, mengakibatkan setidaknya lima rumah warga mengalami kerusakan.

Hujan lebat juga membuat Sungai Kedung Bener meluap. Akibatnya, seorang warga bernama Samijaya (70) terseret banjir.

Jasad Samijaya baru ditemukan pada Minggu (9/10) sore. Dia ditemukan lebih dari 20 km dari lokasi awal dia terseret banjir.

Angin Kencang di Sleman

Hujan disertai angin kencang melanda Kabupaten Sleman. Dampak hujan angin dari Sabtu (8/10) sore hingga Minggu (9/10) siang tercatat ada 35 titik yang rusak.
"Dampak hujan angin dari Sabtu hingga Minggu siang pukul 12.30 WIB ada 35 titik yang terdampak yang tersebar di 10 kapanewon," kata Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan kepada wartawan, Minggu (9/10/2022).

Adapun kerusakan tersebar di Kapanewon Sleman, Tempel, Ngaglik, Cangkringan, Moyudan, Kalasan, Godean, Turi, Gamping, dan Turi. Kerusakan, lanjut Makwan, meliputi rumah, pohon tumbang, jaringan listrik putus hingga tempat usaha.

Hujan Es di Grobogan

Hujan es disertai angin kencang melanda Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sejumlah rumah dan bangunan fasilitas umum dilaporkan rusak.
Awalnya, hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak siang hari. Berangsur sore, cuaca semakin buruk dengan adanya angin kencang disertai hujan es.

"Tadi kejadian sore sekitar pukul 15.45 WIB hujan lebat dan disertai butir es dengan angin yang cukup kencang. Sekarang hujan sudah reda hanya gerimis saja," jelas Masrichan, Petugas BPBD Kabupaten Grobogan kepada detikJateng, Minggu (9/10/2022).

Beberapa bangunan dilaporkan rusak akibat cuaca buruk ini, termasuk sebuah bangunan Sekolah Dasar yang tertimpa pohon tumbang.

Hujan Es di Wonogiri

Hujan lebat disertai angin kencang di Wonogiri pada Minggu (9/10) sore mengakibatkan bencana. Selain itu juga terjadi hujan es di beberapa wilayah.
Salah satu tempat yang terdampak adanya hujan lebat disertai angin kencang adalah wilayah Kelurahan Wonokarto Kecamatan Wonogiri Kota dan Desa Pare serta Desa Singodutan Kecamatan Selogiri.

"Ada pohon tumbang menimpa warung hingga ambruk. Ada satu sepeda motor di warung itu, sedang parkir," kata Sekretaris Desa Pare Agus Riswadi, Minggu malam.

Sementara itu, hujan es sempat terjadi di wilayah Desa Singodutan Kecamatan Selogiri. Hal itu dibenarkan Kepala Desa Singodutan, Karsanto.

"Benar, hujan es tadi terjadi sekitar 10 menit," kata dia.

Ia menambahkan, angin kencang di wilayahnya membuat sebuah pohon di Dusun Sanggrahan ambruk menimpa badan jalan. Selain itu angin kencang sempat menerbangkan atap teras rumah warga di Dusun Krisak Kulon. Akibatnya kayu penyangga atap itu rusak.

Gempa M 5,5 di Banten, Warga Lebak Panik ke Luar Rumah

Lebak - Sejumlah warga di Desa Sawarna Timur, Kecamatan Bayah, Lebak, Banten, sempat panik saat gempa terjadi. Gempa magnitudo 5,5 itu membuat warga berhamburan ke luar rumah.

"Iya tadi gempa, kencang banget. Iya kerasa," kata salah satu warga Bayah bernama Erwin kepada detikcom, Minggu (9/10/2022).

Dia mengaku gempa yang terjadi hanya hitungan detik. Warga pun sempat panik dan berhamburan ke luar rumah.

"Kerasa, sempat panik dan keluar rumah," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pratama membenarkan adanya gempa yang berpusat di Bayah. Gempa juga terasa di 28 kecamatan di Lebak.

Gempa itu, kata Febby, terjadi pada pukul 17.02 WIB dengan kekuatan 5,5 magnitudo.

"Hampir semua kecamatan di Lebak merasakan getaran gempa ya," kata Febby.

Saat ini, BPBD masih menunggu informasi dari BMKG terkait potensi gempa susulan dan potensi tsunami. Selain itu, relawan di 28 kecamatan masih mencari informasi terkait dampak gempa.

"Semoga tidak ada gempa susulan tapi kami masih menunggu laporan dari BMKG soal potensi gempa susulan dan tsunami," jelasnya.

"Kami masih memantau teman-teman relawan di setiap kecamatan yah. Sampai saat ini belum ada laporan terkait kerusakannya," pungkasnya.

(aik/aik)

More Articles ...