logo2

ugm-logo

RS Darurat Indonesia Mulai Layani Ribuan Warga Satungal Nepal Korban Gempa

RS Darurat Indonesia Mulai Layani Ribuan Warga Satungal Nepal Korban Gempa

Kathmandu, RS darurat Indonesia mulai beroperasi melayani warga Satungal di Nepal pagi ini. Rumah sakit berupa tenda itu akan dibuka pada pukul 08.30 waktu setempat.

"Operasional mulai hari ini field hospital-nya," kata anggota tim dokter Indonesia, Meiky Fredianto di Kathmandu, Nepal, Rabu (6/5/2015).

Setiap harinya direncanakan rumah sakit ini akan beroperasi dari pukul 08.30 hingga 17.00 waktu Nepal. Diutamakan rumah sakit ini melayani korban gempa yang menderita patah tulang.

Meiky menyebutkan dokter ahli ortopedi dan anestesi dilibatkan di rumah sakit ini. 3 Tenaga medis di rumah sakit tersebut berasal dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

"2 Dokter ortopedi, 1 dokter bedah umum dan 2 dokter anestesi. Cuma ini dibagi dengan dokter Indonesia yang diperbantukan ke RS Kantipur," ujar dokter yang biasa bekerja di RS PKU Muhammadiyah tersebut.

Tim Indonesia Peduli Nepal ini berencana konsentrasi kegiatan dipusatkan di RS Kantipur dan di RS Darurat di Satungal. Rumah sakit darurat diutamakan penanganan UGD dan poliklinik umum.

"Kegiatan ini dibantu oleh sukarelawan lokal 4 orang. Tim di Satungal fokus pada bantuan logistik," kata Direktur Tanggap Darurat BNPB Junjungan Tambunan secara terpisah.

26 WNI yang Dievakuasi dari Nepal Tiba di Indonesia

26 WNI yang Dievakuasi dari Nepal Tiba di Indonesia

Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyambut kedatangan 26 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nepal di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Sebagian WNI yang dievakuasi merupakan yang menetap di Nepal

"Pada malam hari ini tim pertama yang berangkat ke sana telah kembali dengan membawa serta 26 warga kita. 20 menetap di sana berserta keluarganya, enam memang ke Nepal melakukan kunjungan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman Mohammad Fachir di Bandara Halim Perdana Kusumah, Rabu malam, 6 Mei 2015.

Sampai saat ini, pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi 26 WNI dari Nepal, tercatat masih ada enam WNI yang tersisa di Nepal. Lima di antaranya masih dalam keadaan pencarian dan satu orang lagi merupakan dokter yang memilih untuk menetap dan membantu misi kemanusiaan di Nepal

"Jadi lima orang lagi yang sedang kita upayakan melakukan penyelamatan dan penyelamatan dilakukan secara integratif dilakukan oleh tim gabungan baik dari Nepal dan jelas tim dari kita yang terdiri Paskhas dan hiking club," ujar Fachir.

Menurut Fachir, tidak mudah untuk mengevakuasi para WNI di Nepal. Sebab, saat mengevakuasi terdapat beberapa kendala.

"Jadi kendalanya adalah kontur di sana berbeda dengan ‎beberapa kondisi atau lokasi atau situasi lapangan yang mungkin kita punya keahlian, seperti longsor dan sebagainya. Karena itu kita dapat banyak sekali bantuan dari pemerintah setempat dan tim penyelamat setempat," ujarnya.

Seperti diketahui, pada Sabtu 25 April lalu, telah terjadi gempa berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Kathmandu, Nepal.

Tercatat akibat bencana ini ada sekitar ribuan korban meninggal dunia dan korban luka-luka.

sumber: viva news

More Articles ...