Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu, mengatakan mitigasi atau persiapan bencana harus sedini mungkin disosialisakan kepada masyarakat supaya ketika bencana datang, warga dapat tanggap menyelamatkan diri.
Wapres Kalla mencontohkan bencana alam tsunami yang menimpa wilayah Aceh pada 2004 lalu dapat dijadikan pembelajaran bagi masyarakat untuk menghadapi bencana alam.
"Ini pembelajaran bagi kita semua bahwa masyarakat harus dibudayakan agar diberikan mitigasi bagaimana memahami apabila bencana tersebut datang lagi, ya mudah-mudahan bencana itu tidak lagi di Sumatera atau di Indonesia," kata Wapres saat membuka Lokakarya dan Seminar Nasional "Membangun Masyarakat Tangguh Bencana secara Inklusif dan Berkelanjutan" di Jakarta, Rabu.
Wapres menceritakan kembali pengalaman bencana gempa bumi dan tsunami di Samudera Hindia yang menelan 250 ribu jiwa, termasuk 170 ribu di antaranya menimpa warga Aceh dan sekitarnya.
Jumlah korban jiwa di Banda Aceh lebih besar daripada di Pulau Simeulue, yang lokasinya lebih dekat dengan pusat gempa. Hal itu terjadi, menurut Wapres Kalla, karena masyarakat di Pulau Simeulue sudah memiliki sikap tanggap bencana, sehingga ketika gempa melanda mereka langsung menuju ke lokasi perbukitan.
"Di Pulau Simeulue itu hanya 11 orang yang meninggal, padahal lebih dekat dengan bencana gempa. Itu karena di Simeulue ada budaya bahwa begitu gempa, ada bencana alam, masyarakatnya langsung ke ketinggian. Sedangkan sebaliknya di Banda Aceh, karena tidak mempunyai budaya tersebut, masyarakatnya malah lari ke laut," jelas Jusuf Kalla.
Oleh karena itu, Wapres berharap pemerintah daerah bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Badan SAR Nasional, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk terus menyosialisasikan kepada masyarakat terkait mitigasi bencana.
Penanggulangan Bencana di Indonesia Saat Ini Lebih Teratur
JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penanggulangan bencana di dalam negeri saat ini dianggap jauh lebih teratur dibandingkan sebelum terjadinya tsunami Aceh pada Desember 2004 silam. "Penanggulangan bencana di Indonesia saat ini sudah jauh teratur dibanding sebelum (terjadi) tsunami," ujar Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Sebab, saat ini sudah ada lembaga yang melakukan upaya penanganan bencana seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas). "Ada BNPB, ada Basarnas, menolong orang-oramg yang kena bencana. Dua itu hampir sama tugasnya menyelamatkan orang dari bencana," ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.
Seperti BNPB dan Basarnas, PMI juga didorong memperluas peranannya kepada masyarakat luas di Tanah Air dalam hal yang sama. "Memberikan pengetahuan yang baik kepada masyarakat, memang masyarakat harus dimotivasi," ucap Kalla. PMI juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama agar siap siaga terhadap bencana alam banjir.
"Banjir merupakan masalah bersama. Dibutuhkan kerja sama dan koordinasi lintas sektoral, semua pihak bisa berperan dan terlibat aktif. Baik swasta, masyarakat, maupun Pemerintah," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Sumarsono. Alasannya, kemitraan yang terjalin tersebut akan memudahkan pemerintah dalam mengatasi permasalahan banjir yang terus terjadi.
"Pihak lain seperti swasta, masyarakat yang terdampak bisa berperan aktif untuk bisa mengakses informasi, melakukan mitigasi atau aksi terkait dengan permasalahan banjir," kata dia.
More Articles ...
- Kondisi Pasca Gempa di 2 Wilayah Indonesia
- Ditengok Dedi Mulyadi, Korban Banjir Bandang di Cirebon Minta Peralatan Mandi
- Kaji Dampak Bencana Alam
- Indonesia Rawan Bencana, Pejabat Diminta Pahami UU MKG
- BMKG: Gempa di Banten Bukan karena Aktifnya Cincin Api Pasifik
- Pertamina Berikan Bantuan Terkait Bencana Campak di Asmat Jayapura
- Masyarakat Indonesia Minim Pemahaman Manajemen Bencana
- Atasi Longsor Banjarnegara, Ganjar Minta Saran Warganet
- BNPB: Banyak Bencana yang Disebabkan Manusia
- Aktivitas Gunung Agung Menurun, Zona Kawasan Rawan Bencana Dipersempit
- Daerah Rawan Bencana Butuh Standardisasi Kualitas Bangunan
- Usai Gempa, Kabupaten Ciamis Masuki Masa Tanggap Darurat 7 Hari
- Jokowi Pastikan Penanggulangan Bencana Tertangani Dengan Baik
- Kebakaran di California Selatan Meluas karena Hembusan Angin
- Banjir di Pacitan dan Yogyakarta, dampak 'keserakahan pada alam' dengan kerugian triliunan rupiah
- Gunung Agung Awas, Warga di Radius 10 Kilometer Diminta Mengungsi
- Ada Sinar Api di Puncak, Aktivitas Gunung Agung Terus Meningkat
- Banjir Bandang di Jeddah Arab Saudi Tewaskan 4 Orang, Sekolah dan Universitas Diliburkan
- Belasan Rumah di Garut Terendam Akibat Banjir
- BPBD Bali Minta Masyarakat Terus Perbarui Informasi Bencana
- Penulisan Ilmiah dan Publikasi melalui ABI
- 2.057 Bencana Landa Indonesia Tahun Ini, Apa yang Paling Sering?
- Banjir Bandang Terjang Lombok Timur, 2 Orang Meninggal
- BPJS Kesehatan 'Sunat' Pengeluaran Masyarakat Menengah Atas
- Sungai Meluap, Permukiman Padat Penduduk di Medan Terendam Banjir
- Banjir Terjang Aceh Singkil, Rumah Penduduk Terendam, Jalan Putus
- Sumenep Rawan Lima Jenis Bencana Alam
- Tanggulangi Banjir, Desa Sitiarjo Kabupaten Malang Gelar Sekolah Sungai
- BNPB Prediksi Puncak Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Januari 2018
- BNPB akan Dirikan Politeknik Bidang Penanggulangan Bencana
- Gempa Bumi di Lembata, Jalan 2,3 Kilometer Tertutup Batu-batu Besar
- Donald Trump Mengeluh Bencana Puerto Riko Habiskan Banyak Anggaran
- Menteri LHK Resmikan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana Kelas Dunia
- Gempa Bumi 5 SR Guncang Sulut, Tak Berpotensi Tsunami
- Banjir Rendam 1.000 Rumah Warga Sintang Kalbar
- 400 Kali Gempa, Gunung Agung Harus Steril dari Masyarakat dan Wisatawan
- 119 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Gempa 7,1 SR di Meksiko
- Proteksi Bencana Alam, Skema Asuransi Nasional Mendesak
- NTB Terbitkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan
- Trump Tetapkan Badai Irma Bencana Besar
- Pakar Cuaca Menyebut Badai Irma 'Berpotensi Bencana'
- Pemerintah Diminta Pikirkan Efek Bencana Banjir
- Masalah koordinasi penanggulangan bencana belum terpecahkan
- Realisasikan Asuransi Bencana, Maipark Gandeng BNPB
- Harvey, now a tropical depression, heads toward Memphis
- Antisipasi Bencana Gempa dan Tsunami di Bandara Kulon Progo
- Lindungi Rumah dari Bencana, Ini yang Harus Dilakukan
- Humanitarian Dispatches
- BPBD Bolsel Terus Menyalurkan Bantuan kepada Korban Bencan
- Bantuan Air Bersih untuk Korban Bencana
- Pemadam Kebakaran Luwu Timur Dibekali Pelatihan Mitigasi Bencana
- Filipina Alokasikan Dana Untuk Asuransi Risiko Bencana
- Lebih Dari 200 Kabupaten di Indonesia Rawan Tsunami
- SC approves NDMA’s disaster management policy for schools
- Sebagian Besar Wilayah NTB Tergolong Rentan Bencana
- Nepal Fatcsheet: Community-Based Disaster Risk Management (CBDRM)
- Peduli Lingkungan Tekan Risiko Bencana
- Mitigasi Bencana Tsunami dan Gempa Perlu Menyesuaikan Konteks Wilayah
- Sinabung Meletus Lagi, DPR Minta BNPB Turun Tangan
- Kementerian Sosial Targetkan 540 Kampung Siaga Bencana
- 90% Bencana di Indonesia Hidrometeorologi, BNPB Gelar Sekolah Sungai
- Mataram Gandeng Jerman Bikin Sistem Mitigasi Bencana
- Ini Upaya Pemerintah Kota Pontianak Cegah Bencana Akibat Karhutla
- Ketua BPK: Penggunaan Dana Bencana Alam Bisa Luwes, Syaratnya...
- Koordinir Seluruh Unsur, TRC Diharapkan Berperan Efektif Tanggulangi Bencana
- Hujan Deras Picu Banjir di Istanbul, Selat Bosphorus Sempat Ditutup
- Dua Kecamatan di Belitung Timur Terisolasi karena Banjir
- Kominfo Usul Frekuensi 700 MHz untuk Radio Bencana
- Tajikistan Aims to Better Protect People and Property from Natural Disasters and Climate Change
- Bring disaster preparedness down to communities – DILG exec
- Dewan: Penanggulangan Bencana Harus Satu Komando
- Banjir dan Tanah Longsor di Jepang Menewaskan 18 Orang
- DPR Anggap BNPB Lamban Peringatkan Bencana Dieng
- Mudik Lebaran, BPBD Siapkan Posko Khusus Bencana
- Ini Faktor Banyaknya Angka Kematian Saat Mudik
- Bencana Longsor di Bangladesh, 134 Tewas
- Gunung Marapi Meletus 19 Kali
- Pasca-gempa di Barat Boyolali, Terjadi 13 Guguran di Gunung Merapi
- Banjir Padang, BPBD Tetapkan Tanggap Darurat Bencana 7 Hari
- Beberapa Desa di Cilacap sudah Mulai Dilanda Kekeringan, Begini Solusi dari BPBD
- Gempa Bumi 5,0 SR Terjadi di Maluku Tenggara
- Kodim Minahasa Latihan Penanggulangan Bencana Alam
- Korban Banjir, BPBD Bulukumba Evakuasi 55 KK
- Aceh Diguncang Gempa 5 SR, Tidak Berpotensi Tsunami
- Setiap Detik, Satu Orang Mengungsi Akibat Konflik dan Bencana
- PENANGGULANGAN BENCANA KESEHATAN : PEDOMAN UNTUK EVALUASI DAN PENELITIAN
- BPBD Sekadau Beri Pelatihan Dasar Tangani Kondisi Darurat ke Masyarakat
- Cegah Korban Bencana, Pemprov Jateng Minta Kabupaten/Kota Bentuk PSC 119
- Mensos Pastikan Gizi dan Nutrisi Korban Bencana Alam Terpenuhi
- Mensos: Segera Relokasi Warga di Zona Merah Bencana
- Optimalisasi Tim Respons Untuk Antisipasi Korban Bencana
- BNPB Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana
- Kemhub-BMKG Tingkatkan Deteksi Bencana dan Prediksi Cuaca
- DIY Tambah 3 Lumbung Sosial dengan Rp189 Juta
- Mantap! BPBD Babel Latih Kepala Desa Tanggulangi Bencana
- DPD RI Kaji Urgensi Asuransi Bencana
- BPBD: Titik Bencana Dikhawatirkan Meluas
- Bencana Alam Terjang 3 Kabupaten, 9.705 Warga Aceh Jadi Korban
- Peneliti Bencana ITS : Cegah Longsor, Tutup Retakan dengan Tanah dan Padatkan
- Terus Bantu Dalam Penanggulangan Bencana