logo2

ugm-logo

Parts of Kenya hit by deadly floods, about 200,000 displaced

https://static.euronews.com/articles/462141/1024x576_462141.jpg?1525186777

Hiribae Mame stood waist-deep in water outside her wrecked house in eastern Kenya, one of around 200,000 people forced to flee by weeks of floods, landslides and heavy rains.

Kenya’s Red Cross estimates at least 100 have also died in the downpours since early April, a humanitarian disaster that it says needs emergency funding.

“I have lost 12 chicken and four goats. We were not able to save all of them and I can’t access the house because the door can’t open,” said the mother-of-four in the town of Tana River in lower Coast region.

Her youngest daughter clung to her neck, the girl’s feet just touching the water. Mattresses and wreckage floated by as handmade boats ferried people, animals and goods to safer ground.

Floods have blocked major roads across central and northern Kenya and coastal areas – the route from the capital Nairobi to the main port Mombasa was under water last week.

Eight people were killed when mudslides destroyed their homes as they slept in the hilly central region of Murang’a on Friday night, said Kenya Red Cross Secretary General Abbas Gullet.

Gullet said the military and police had deployed helicopters for rescue missions but more efforts were needed.

Outbreaks of water-borne diseases were another concern across Kenya, he added.

“We would urge the national government to declare this a national disaster so that deliberate effort can be made and resources mobilised to help the affected people,” Gullet told reporters in the capital on Sunday.

“We need a national disaster management fund set up.”

REUTERS

Hampir 11.000 warga terdampak banjir Palangka Raya

https://img.antaranews.com/cache/730x487/2012/12/20121209Banjir-Kalteng-081212-Sarif.jpg

Palangka Raya (ANTARA News) - Hampir 11.000 warga dilaporkan terdampak oleh banjir yang terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, akibat meluapnya Sungai Kahayan, kata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan.

"Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Data dan Pengendali Operasi (Pusdalop) jumlah korban banjir telah mencapai 10.944 jiwa," kata Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Supriyanto, Rabu.

Supri menerangkan, 10.944 warga tersebut terdiri dari hampir 3.000 keluarga yang tersebar di 14 kelurahan di wilayah "Kota Cantik" ini.

Berdasarkan data, warga terdampak paling banyak di Kelurahan Palangka Raya dengan jumlah korban sebanyak 5.124 jiwa yang terdiri dari 1.281 KK disusul Kelurahan Pahandut sebanyak 1080 jiwa dengan jumlah 270 KK. Saat ini pemerintah kota juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

"Kami bersama pihak terkait juga telah mendirikan posko untuk mempermudah pengawasan dan penanganan terhadap para korban banjir tersebut," kata Supri.

Dia menerangkan, posko tersebut beroperasi selama 24 jam. Selain petugas pemerintah, juga terdapat sejumlah relawan yang membantu operasional posko. Pihak posko selain melayani informasi juga siap memberikan pertolongan pengobatan tingkat pertama.

Pihaknya bersama instansi pemerintah kota lainnya juga telah mendirikan dapur umum serta segera mendistribusikan bantuan logistik bahan pangan bagi para korban banjir.

"Dapur umum ini dikhususkan bagi pengungsi yang dikoordinir pemerintah kota. Sementara bantuan logistik kita akan serahkan kepada para korban yang mengungsi mandiri atau untuk mereka yang masih bertahan di rumahnya," kata Supri.

Pihaknya pun segera mengusulkan agar dana tanggap darurat bencana dapat segera dicairkan yang nantinya digunakan untuk membantu para pengungsi.
sumber: antara

More Articles ...