logo2

ugm-logo

10 Klaster dengan Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan RI menjadi klaster penyebaran Covid-19 dengan jumlah kasus aktif tertinggi di wilayah DKI Jakarta.

Informasi tersebut dikutip dari paparan data klaster penularan Covid-19 DKI Jakarta pada situs corona.jakarta.go.id hingga 30 September 2020.

Situs resmi Pemprov DKI itu menampilkan jumlah kasus aktif Covid-19 pada 21 hingga 30 September di klaster-klaster penyebaran di wilayah DKI Jakarta.

Berdasarkan data pada situs tersebut, jumlah kasus aktif Covid-19 di lingkungan Kementerian Perhubungan adalah 76 kasus.

Kemudian, Asrama Cendrawasih Pemda Papua dengan 60 kasus aktif Covid-19.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 88 tahun 2020, perusahaan atau perkantoran harus ditutup selama 3x24 jam apabila ditemukan karyawan yang terpapar Covid-19.

Berikut rincian 10 klaster penularan Covid-19 dengan jumlah kasus aktif tertinggi di wilayah DKI Jakarta.

1. Kementerian Perhubungan RI: 76 kasus

2. Asrama Cendrawasih Pemda Papua: 60 kasus

3. Kementerian Pertahanan RI: 40 kasus

4. Kantor Metro TV: 23 kasus

5. Kompas TV: 19 kasus

6. Kemenpora RI: 18 kasus

7. Panti Laras Harapan Sentosa 3: 15 kasus

8. Pernikahan RW 12 Kelurahan Penggilingan: 15 kasus

9. BATAN: 14 kasus

10. Takziah Duren Sawit: 14 kasus

Provinsi DKI Jakarta saat ini masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pengetatan selama dua pekan, terhitung mulai 28 September hingga 11 Oktober 2020.

PSBB yang diperketat awalnya diberlakukan selama dua pekan mulai 14 hingga 27 September 2020.

Pemprov DKI memutuskan kembali memperpanjang PSBB karena angka kasus positif Covid-19 berpotensi meningkat kembali jika PSBB dilonggarkan.

Selama PSBB, warga Ibu Kota diimbau tetap beraktivitas di rumah serta membatasi kegiatan yang mengundang kerumunan.

Sementara itu, ada penambahan 1.430 kasus baru pada Minggu kemarin, berdasarkan hasil uji usap PCR pada 3 Oktober 2020 dan sepekan terakhir dari satu laboratorium swasta.

Berdasarkan data dari DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, pertambahan kasus yang dilaporkan sebanyak 1.165 kasus terdiri uji usap Sabtu (3/10), sebanyak 1.015 kasus positif.

Kemudian, akumulasi laporan sepekan terakhir dari satu laboratorium swasta sebanyak 415 kasus.

Dengan demikian, total jumlah kasus konfirmasi positif hingga saat ini adalah 79.214 kasus, bertambah signifikan dari sebelumnya sebanyak 77.784 kasus.

Total pasien sembuh di Jakarta kini sudah mencapai angka 64.319, setelah ada tambahan pasien sembuh 1.033 orang.

Adapun 13.134 orang masih dirawat/isolasi, serta 1.761 orang meninggal dunia atau 2,2 persen dari total kasus positif.

BNPB Catat 2.162 Bencana Sepanjang 2020, Lebih dari 4,4 Juta Orang Terdampak

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang 1 Januari hingga 2 Oktober 2020, total 2.162 kejadian bencana telah melanda Indonesia. Akibat bencana itu, sebanyak 299 orang meninggal dunia dan lebih dari 4,4 juta orang terdampak dan mengungsi.

“Kejadian bencana sepanjang 2020 tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 2.162 kejadian. Bencana menimbulkan terdampak dan mengungsi sekitar 4.496.962 orang, sedangkan meninggal dunia 299 orang dan hilang sebanyak 25 orang dan luka-luka 458 orang,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya yang diterima (3/10/2020).

Raditya mengatakan, BNPB mencatat bencana yang mendominasi hidrometeorologi diantaranya bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.

“Paling banyak terjadi yakni sebanyak 799 akibat peristiwa banjir. Kemudian diikuti dengan angin puting beliung sebanyak 589 kejadian, tanah longsor sebanyak 389 kejadian, gelombang pasang dan abrasi sebanyak 26 kejadian, gempa bumi 13 kejadian dan erupsi gunung api 5 kejadian,” jelasnya.

 

Foto: BNPB

BNPB juga mencatat terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 318 kejadian, dan 22 kejadian kekeringan terjadi sepanjang 2020.

Sementara itu, tercatat sebanyak 1.141 kejadian bencana melanda Pulau Jawa. Dimana tiga Provinsi di Pulau Jawa yang tercatat paling banyak kejadian bencana terjadi di Jawa Barat 384 kejadian, Jawa Tengah dengan 369 kejadian, dan di Jawa Timur sebanyak 314 kejadian bencana.

Dan tercatat sebanyak 494 kejadian bencana terjadi di Pulau Sumatera, di Kalimantan 207 kejadian bencana, kemudian di Sulawesi terjadi 188 kejadian, di Bali terjadi 26 kali kejadian bencana, di Nusa Tenggara sebanyak 39 kejadian, dan di Maluku juga Papua terjadi 48 kali kejadian bencana selama 2020.

Sementara itu, dampak bencana sekitar 33.282 rumah rusak dengan rincian 6.961 rumah rusak berat, 5.012 rumah rusak sedang dan 21.309 rumah rusak ringan.

Sebanyak 1.423 fasilitas umum juga mengalami kerusakan dengan rincian 632 fasilitas pendidikan, 663 fasilitas peribadatan, dan 128 fasilitas kesehatan rusak, 129 kantor rusak dan 351 jembatan mengalami kerusakan akibat bencana.

Sementara dampak dari bencana non alam epidemi Covid-19 hingga 2 Oktober 2020 tercatat sebanyak 295.499 kasus positif. Dimana sebanyak 10.972 orang meninggal dunia dan 221.340 pasien Covid-19 yang sembuh.

More Articles ...