logo2

ugm-logo

Blog

Banjir di Tebingtinggi Rendam Ribuan Rumah Penduduk

Banjir di Tebingtinggi Rendam Ribuan Rumah Penduduk

Medan, CNN Indonesia -- Banjir melanda wilayah Kota Tebingtinggi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pasca hujan deras sejak Minggu (15/12). Dari data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, ada 3.353 rumah atau 14.301 jiwa dari lima kecamatan yang terdampak banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus mengatakan lima kecamatan itu antara lain Kecamatan Tebingtinggi Kota ada 7.240 jiwa dan 1.448 KK.

"Kemudian Kecamatan Bajenis ada 245 rumah dan 1.988 jiwa, Kecamatan Padanghulu ada 1.540 rumah dan 5710 jiwa, Kecamatan Rambutan ada 87 rumah dan 233 jiwa, dan Kecamatan Padanghilir ada 33 rumah atau 80 jiwa," katanya Senin (16/12).

Wahid menyebutkan banjir disebabkan hujan deras yang turun sejak Minggu, kemudian diperparah oleh meluapnya sejumlah sungai.

"Dua sungai yang melintas kota meluap yakni Sungai Padang dan Bah Hilang. Sungai Padang tadi siang sudah berangsur surut, tapi Bah Hilang justru baru naik mulai jam 07.00 pagi," sebutnya.

Wajid menuturkan saat ini banjir belum surut. Ketinggian banjir berkisar 50-80 cm. Tim BPBD dan pihak kecamatan telah mendirikan lima tenda pengungsian untum warga.

"Dapur umum juga sudah kita buat, bahan makanan sudah kita distribusikan ke posko pengungsi, serta posko kesehatan. Tapi warga yang mengungsi lebih cenderung memilih rumah warga yang terdekat dan masjid," jelasnya.

Banjir tak hanya merendam permukiman warga. Lintasan kereta api ikut terendam. Akibatnya perjalanan kereta api tujuan Medan-Siantar atau sebaliknya dibatalkan.

"Benar, perjalanan kereta api tujuan Medan-Siantar dibatalkan sementara. Kami mohon maaf atas gangguan ini," kata Manager Humas PT Kereta Api (Persero) Divre I Sumut, Ilud Siregar.

Dia menyebutkan Kereta Api Siantar Ekpress (Sireks) Nomor KA U69 dan KA U70 relasi Siantar-Medan serta Medan-Siantar harus dibatalkan karena banjir menutupi areal KM 03 + 700 sampai dengan KM 06 +100 petak jalan Bajalingge Tebingtinggi dengan ketinggian air 30 cm dari kop rel/jalur kereta api.

"Selain itu, ada material longsor di jalur kereta api petak tepatnya di Jalan Bajalingge Tebingtinggi dengan panjang 12 meter dan kedalaman 1,5 meter," ujar Wahid.

Atas pembatalan perjalanan tersebut, PT KAI (Persero) Divre I Sumut akan mengembalikan 100 persen biaya tiket Kereta Api Siantar Ekspres. Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan yakni melakukan normalisasi jalur dengan menyiapkan petugas di lapangan.

"Kita akan lakukan penambahan batu balas, pengiriman kereta dan alat-alat berat," paparnya. (FNR) (fnr/wis)

Banjir genangi hampir semua wilayah Kota Tebing Tinggi

Tebing Tinggi (ANTARA) - Hingga pukul 09.30 WIB, Senin, sudah hampir seluruh wilayah Kota Tebing Tinggi termasuk daerah perkotaan di antaranya Jalan Suprapto, Thamrin, Pattimura, Sudirman, dan Bandar Sono, terendam banjir.

Akibatnya, sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua tidak dapat melintasi beberapa kawasan karena kedalaman air mencapai 30-50 cm.

Dari pantauan di lapangan, sejak pukul 7.30 WIB air terus bertambah naik dan sejumlah sekolah terpaksa memulangkan siswa karena sekolah dilanda banjir.

Akibat banjir tersebut ratusan warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Warga juga berharap Pemerintah Kota Tebing Tinggi segera menurunkan bantuannya.

Hujan yang turun sejak Minggu (15/12) malam juga mengakibatkan longsor di jalan lintas Tebing Tinggi-Pematang Siantar di daerah PTPN IV Pabatu, Kabupaten Serdang Bedagai.

Kapolres Tebing Tinggi AKBP Sunadi yang langsung turun ke lapangan bekerja sama dengan PTPN IV Pabatu langsung mengevakuasi pohon-pohon yang menutupi jalan lintas Tebing Tinggi - Pematangsiantar.

Akses jalan yang terputus akhirnya bisa dilalui kendaraan roda empat dengan sistem buka tutup, sementara kendaraan roda dua masih dilarang melintas karena air masih menggenangi jalan.

Gempa Goyang 3 Wilayah Indonesia Hari Ini

Gempa Bumi

Liputan6.com, Jakarta Gempa kembali menggoyang sejumlah wilayah Indonesia hari ini. Hingga pukul 22.00 WIB, lindu terjadi di Ibu Kota Manokwari, Papua Barat, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, dan Maluku.

Info Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa magnitudo 4,5 mengguncang Kota Manokwari, pada pukul 05:27:48 WIB, Jumat (13/12/2019).

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui dampak kerusakan atau potensi tsunami yang ditimbulkan.

Gempa kedua menggoyang Kabupaten Mamasa, Jumat siang, sekitar pukul 13:26:58 WIB. Getaran lindu terasa dalam skala II hingga III MMI di Mamasa.

Berikut deretan gempa yang tejadi:

Gempa Manokwari

Gempa di kota ini terjadi pada pukul 05:27:48 WIB dengan magnitudo 4,5. Lindu berpusat di darat atau sekitar 16 km barat laut Manokwari.

Lewat laman resminya BMKG melaporkan, gempa terletak pada koordinat 0,81 Lintang Selatan (LS) dan 133,9 Bujur Timur (BT).

Ada pun gempa berada pada kedalaman 22 kilometer.

Gempa Mamasa

Lindu yang terjadi di Provinsi Sulawesi Barat ini terjadi pada pukul 13:26:58 WIB.

Gempa bermagnitudo 3,5 menggoyang Mamasa dengan pusat lindu berada di darat atau sekitar 4 km timur laut Mamasa.

Sementara, koordinat titik gempa terletak pada 2,91 LS dan 119,43 BT dengan kedalaman 7 km.

Gempa Maluku

Maluku diguncang gempa magnitudo 5,0 pada pukul 19:43:16 WIB. Lokasi lindu berada pada 178 kilometer timur laut Maluku Barat Daya.

BMKG mengungkap lokasi gempa terletak pada koordinat -7,33 LS dan 129,17 BT. Kedalaman 161 kilometer.

Perilaku Peduli Lingkungan, Solusi Cegah Banjir Berulang

Banjir

Liputan6.com, Solok Selatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan, perilaku lebih peduli terhadap lingkungan adalah solusi tepat mencegah banjir berulang. Dalam hal ini, banjir berulang yang terus terjadi setiap tahunnya.

Pesan tersebut disampaikan Doni saat memberikan ceramah kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat, 13 Desember 2019. Ia juga berkesempatan meninjau dampak banjir dan menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) 500 juta untuk penanganan banjir di sana.

"Kesuksesan mengubah perilaku harus didukung oleh tiga tungku sajarangan, yaitu ninik mamak (penghulu dari lembaga adat), cadiak pandai (golongan orang Minangkabau yang dianggap cerdik dan ulama," terang Doni sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Minggu (15/12/2019).

"Seperti kita kita ketahui, orang Minangkabau memiliki filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Artinya, sudah sejak lama orang Minang diingatkan untuk tidak merusak alam sesuai dengan perintah Al-Qur'an."

Adanya perubahan vegetasi, lanjut Doni, seperti penebangan pohon dan penanaman sayur di kemiringan lebih dari 30 derajat bisa mengakibatkan longsor dan banjir.

Saat meninjau banjir bandang di Sigi, Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/12/2019), Doni juga berpesan masyarakat menjaga alam. Dengan mematuhi aturan untuk tidak merusak hutan.

"Jagalah alam supaya alam menjaga kita," pesan Doni.

Senada dengan Doni, Bupati Sigi, Irwan Lapata pun meminta masyarakat agar mematuhi aturan untuk terus menjaga alam. Masyarakat diimbau terus menjaga alam dengan baik.

"Saya mengimbau masyarakat terus menjaga alam. Jangan melakukan perambahan hutan dan patuhi ketentuan yang berlaku (tidak merusak alam)," ujarnya. 

Usai meninjau lokasi banjir bandang di Desa Bolapapu, Kulawi, Sigi, Sulawesi Tengah. Doni meminta aktivitas penebangan pohon liar dihentikan.

"Kita harus jaga bersama sama, bencana adalah urusan bersama. Setop tebang pohon liar," tutup Doni.

Gempa Magnitudo 6.9 di Mindanao Terasa Sampai Sulawesi Utara

EMPO.CO, Jakarta -  Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,9 terjadi pada Minggu, 15 Desember 2019, pukul 13.11.54 WIB akibat sesar lokal di Mindanao, Filipina, guncangannya terasa hingga Melonguane, Sulawesi Utara.

"Setelah dimutakhirkan kekuatan gempa menjadi magnitudo 6,8," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Episenter gempa terletak pada koordinat 6.64 LU dan 125.24 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 334 km arah Barat Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 37 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal di wilayah Mindanao.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser mendatar (Strike Slip Fault).

Guncangan gempa dirasakan di daerah Sangihe II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk lewat).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Di Filipina sendiri, gempa itu menyebabkan seorang bocah perempuan berusia enam tahun meninggal ketika dinding rumahnya runtuh saat gempa.

Walikota Matanao Vincent F. Fernandez mengatakan bahwa korban jiwa ada di dalam rumah mereka di Barangay Asinan, Matanao, Davao del Sur, ketika dinding rumah mereka yang roboh megenai kepalanya. Dia dilarikan ke Pusat Bencana tetapi dinyatakan meninggal pada saat kedatangan.

Fernandez mengatakan kotanya mengalami kerusakan parah, termasuk dua jembatan dan setengah dari balai kota yang runtuh. Gempa susulan dirasakan di daerah itu setiap 30 menit,  kata Fernandez seperti dikutip Manila Bulletin.