logo2

ugm-logo

Blog

Call for Papers: Global Assessment Report on Disaster Risk Reduction 2019

gar 2019

Call for Papers merupakan salah satu agenda yang dilakukan GAR19. Hasil penelitian yang lolos seleksi akan ikut berkontribusi pada GAR19. Hasil penelitian tersebut juga akan tersedia secara online sebagai lampiran resmi kegiatan GAR19 pada Mei 2019. Batas waktu pengajuan abstrak untuk kegiatan tersebut yaitu 3 Juni 2018 yang terdiri dari 300 kata atau lebih, ditranslasikan dalam bahasa inggris dan dikirimkan ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. dan chiara.menchise-intern@un. Peserta abstrak yang lolos seleksi akan diumumkan pada 15 Juni 2018.

SELENGKAPNYA

Gunung Merapi mengalami Erupsi freatik

Selamat berkunjung kembali pada seluruh pembaca di nusantara. Penyakit infeksius merupakan salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai karena kemungkinananya untuk menyebar secara cepat di masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, penyakit infeksius semakin mudah menyebar. Minggu ini kami menyajikan beberapa informasi menarik seputar penyakit infeksius antara lain:

letusan freatik gunung merapi diy

Gunung Merapi mengalami Erupsi freatik, Jumat (11/5/2018) pukul 07.32 WIB dengan durasi kegempaan 5 menit dengan ketinggian kolom 5500 meter di atas puncak. Erupsi freatik (dominasi uap air) merupakan letusan yang berupa gas atau hembusan asap material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan tanah. Erupsi ini berlangsung satu kali dan tidak diikuti dengan erupsi susulan, sebelum erupsi freatik, telah terjadi jaringan seismik gunung Merapi dan tidak terekam adanya peningkatan kegempaan. Namun demikian, sempat teramati peningkatan suhu kawah secara singkat pada pukul 06.00 WIB. Pasca erupsi kegempaan yang terekam tidak didapati perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.

SELENGKAPNYA

Kejadian Luar Biasa dan Penyakit Infeksius di Asia-Pasifik

penyakit asiaWilayah Asia-Pasifik disebut sebagai hot spot untuk penyakit infeksius baru maupun yang berulang. Terdapat banyak jenis parasit yang menyebabkan penyakit infeksius baru serta menyebabkan terjadinya kejadian luar biasa di wilayah Asia-Pasifik. Berdasarkan investigasi yang telah dilakukan, biodiversity diketahui berpengaruh terhadap persebaran suatu penyakit infeksi dan kejadian luar biasa di suatu wilayah. Biodiversity yang dimaksud adalah berbagai jenis burung dan mamalia, hutan, dan lain-lain. Jumlah penyakit infeksius secara positif berhubungan dengan ragam jenis burung dan mamalia di suatu daerah, sedangkan jumlah penyakit yang dibawa oleh vektor berkorelasi negatif dengan adanya hutan. Biodiversity merupakan sumber adanya suatu patogen, sehingga dapat menjadi salah satu faktor penting dalam penanggulangan penyakit infeksius saat ini.

SELENGKAPNYA

 

Pelatihan Influenza Sentinel Surveillance

influence sentinelWorld Health Organization kembali membuka kesempatan bagi pemberi layanan kesehatan untuk dapat mengikuti pelatihan terkait dengan surveillance influenza. Partisipan akan mendapatkan pembelajaran melalui kombinasi antara pembelajaran online dengan media interaktif. Pembelajaran juga didukung dengan adanya penugasan dengan menggunakan skenario untuk membantu partisipan untuk lebih memahami konten pembelajaran. Semua bahan pembelajaran dapat di download sebagai bahan pembelajaran selanjutnya. Materi pembelajaran terdiri dari langkah utama dan konsep dalam surveillance kesehatan masyarakat terkait dengan influenza.

SELENGKAPNYA

Erupsi Freatik Gunung Merapi, Warga Diminta Tetap Tenang

letusan freatik gunung merapi diy

Yogyakarta, 11 Mei 2018

Gunung Merapi mengalami Erupsi freatik, Jumat (11/5/2018) pukul 07.32 WIB dengan durasi kegempaan 5 menit dengan ketinggian kolom 5500 meter di atas puncak. Erupsi freatik (dominasi uap air) merupakan letusan yang berupa gas atau hembusan asap material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan tanah. Erupsi ini berlangsung satu kali dan tidak diikuti dengan erupsi susulan, sebelum erupsi freatik, telah terjadi jaringan seismik gunung Merapi dan tidak terekam adanya peningkatan kegempaan. Namun demikian, sempat teramati peningkatan suhu kawah secara singkat pada pukul 06.00 WIB. Pasca erupsi kegempaan yang terekam tidak didapati perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.

Dampak kejadian Erupsi freaktik gunung Merapi adalah hujan abu di wilayah kecamatan Turi, Pakem dan Cangkringan serta angin membawa partikel abu ke arah selatan atau kota Yogyakarta. Belum ada laporan terkait korban jiwa dan kerusakan. Masyarakat yang berada di sekitar gunung Merapi telah melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman. BPBD kabupaten Sleman beserta komunitas relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan di wilayah terdampak.

Kondisi gunung Merapi berstatus “Normal” pada pukul 09.44 WIB rekaman seismik gunung Merapi sudah landai kembali (sumber BPPTKG). Pada pukul 09.35 WIB lokasi 5 KM dari puncak hujan abu sudah reda dan radius diturunkan menjadi 2 KM. Pengungsian sementara di barak Purwobinangun kurang lebih 190 Jiwa terdiri dari kelompok rentan, balita dan anak-anak yang lain masih bertahan dirumah masing-masing. Klaster kesehatan bencana Yogyakarta melakukan pendistribusian masker di Posko Kesehatan Utama Pakem, Tim PSC 119 Dinkes DIY membagikan masker di 3 dusun yaitu, Dusun Sumberan, Boyong dan Kemiri, PMI Yogyakarta membagikan masker di Fly over Jombor, menyiagakan Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sleman, dan mencatat pesebaran pengungsi di barak Brayut, Wukirsari, Girikerto, Purwobinangun dan Hargobinangun.

Pemerintah menghimbau untuk masyarakat tidak panik dengan kejadian tersebut, jika terpaksa mengungsi diharapkan ke tempat yang sudah disediakan dan tetap tenang. Bila memiliki hewan peliharaan atau ternak, harap dibawa ke tempat tertutup. Menutup sumber air atau sumur agar terlindung dari abu vulkanik; Tidak menjemur pakaian, bahan makanan dan lainnya saat terjadi hujan abu vulkanik. Aktivitas di luar ruangan sebaiknya menggunakan masker untuk melindungi pernafasan dan tidak menggunakan softlens.

Sumber informasi: BPPTKG, BMKG, BPBD Sleman, TRC BPBD DIY, Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta, komunitas relawan, warga masyarakat dan lembaga terkait.

 

Disusun oleh Intan Anatasia (Pokja Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM)

 

Video amatir letusan freatik gunung merapi