Kementerian Kesehatan RI menerbitkan buku Tsunami Aceh dalam Gambar pada 2026. Buku ini berisi dokumentasi tsunami Aceh, sejarah tsunami, pendahuluan, permasalahan, upaya yang dilakukan, kerjasama lintas sektor dan pembelajaran. Buku ini terdiri atas 163 halaman yang mayoritas berisi gambar. Sumber data dan informasi buku ini berasal dari unit-unit Departemen Kesehatan dan institusi serta organisasi terkait. Tsunami yang terjadi di Aceh memberikan pembelajaran pentingnya kesiapsiagaan bencana dan solidaritas serta kerjasama antar negara-negara tentang kesiapsiagaan bencana dan penanganan bencana secara global
Blog
Kebijakan Publik tentang Manajemen Risiko Banjir yang Berkelanjutan
Studi ini membandingkan strategi manajemen banjir di Malawi dan Belanda, dengan menekankan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Belanda terkenal di dunia dalam hal pertahanan terhadap banjir, dengan memprioritaskan pencegahan, keterlibatan para pemangku kepentingan, dan solusi berbasis alam melalui infrastruktur yang canggih dan pendekatan yang proaktif. Namun, tantangan di masa depan mungkin muncul dari ekspansi ekonomi dan tekanan perubahan iklim. Sebaliknya, Malawi, meskipun memiliki sumber daya yang lebih sedikit, membuat langkah maju dengan Strategi Ketahanan Nasionalnya, dengan fokus pada mitigasi risiko, pertanian berkelanjutan, dan sistem peringatan dini untuk memerangi kerentanan banjir dan kelaparan. Namun, Malawi menghadapi masalah yang signifikan dalam hal pembiayaan, manajemen, dan keberlanjutan jangka panjang proyek-proyek berbasis masyarakat.
Reportase “Training Public Health Emergency"
PKMK-Bogor. National Critical Care and Trauma Response Centre (NCCTRC), sebuah lembaga kesiapsiagaan bencana di bawah Pemerintah Australia bekerja sama dengan MULTHEOR (Multi Country Training and Knowledge Hub for Health Emergency Operational Readiness) Universitas Pertahanan Indonesia mengadakan pelatihan bertajuk “Training Public Health Emergency” pada 11-12 Desember 2024 bertempat di Aula Serbaguna Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI.
Gempa Bumi Myanmar 2025: Informasi Terkini dan Upaya Tanggap Darurat
Myanmar. Pada 28 Maret 2025 terjadi gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Myanmar dan sekitarnya. Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan pada rumah, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur yang ada. Tidak lama setelah itu, terjadi gempa susulan dengan kekuatan 6,4 SR yang semakin memperparah kondisi. Area paling terdampak dari bencana ini berada di wilayah Mandalay dan Sagaing yang memaksa warganya untuk mencari tempat pengungsian yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti air, sanitasi, pangan, dan Kesehatan.
Gempa Bumi Myanmar 2025: Informasi Terkini dan Upaya Tanggap Darurat
Myanmar. Pada 28 Maret 2025 terjadi gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Myanmar dan sekitarnya. Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan pada rumah, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur yang ada. Tidak lama setelah itu, terjadi gempa susulan dengan kekuatan 6,4 SR yang semakin memperparah kondisi. Area paling terdampak dari bencana ini berada di wilayah Mandalay dan Sagaing yang memaksa warganya untuk mencari tempat pengungsian yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti air, sanitasi, pangan, dan Kesehatan.
Sumber: German Federal Agency for Technical Relief. https://reliefweb.int/report/myanmar/earthquake-myanmar-viii-situation-report-2-april-2025
Dilansir dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN-OCHA) menyebutkan bahwa jumlah korban terdampak bencana gempa bumi Myanmar kurang lebih 17,2 juta jiwa dimana sekitar 9,1 juta jiwa terdampak berada di 7 wilayah paling terdampak gempa bumi. Bahkan sebelum bencana, diperkirakan 19,9 juta orang membutuhkan bantuan karena konflik yang sedang berlangsung, pengungsian, dan kesulitan ekonomi. Data pada 6 April 2025 menyebutkan bahwa terdapat sekitar 3.400 korban jiwa, 4.500 korban lainnya luka-luka, dan 200 orang hilang. Kebutuhan prioritas yang dibutuhkan oleh korban bencana gempa Myanmar antara lain seperti kesehatan, tempat pengungsian, pemenuhan nutrisi, air bersih, serta pendidikan.
Sumber: AHA Centre Situation Update 6 April 2025. https://reliefweb.int/report/myanmar/situation-update-no-5-m77-earthquake-myanmar-and-thailand-sunday-6-april-2025-2000-hrs-utc7
Laporan terbaru dari UN-OCHA pada 12 April 2025 menyebutkan bahwa lebih dari dua minggu sejak gempa bumi dahsyat melanda Myanmar bagian tengah, respons kemanusiaan terus meningkat dengan bantuan darurat dan penilaian kebutuhan yang sedang berlangsung. Gempa bumi telah mendorong 2 juta orang ke dalam kebutuhan kritis akan bantuan dan perlindungan. Berdasarkan data terbaru dari ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) 3.600 orang meninggal dunia, 4.800 orang luka-luka, dan 141 orang masih hilang. Saat ini dibutuhkan tempat penampungan darurat, makanan, air minum, perawatan kesehatan untuk keperluan rumah tangga, perawatan kesehatan, dan dukungan sanitasi. Akses berkelanjutan terhadap korban terdampak gempa bumi sangat penting untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa dan membantu masyarakat yang rentan pulih dari bencana. OCHA memfasilitasi penerjunan tim United Nations Disaster Assessment and Coordination (UNDAC) di Myanmar. Saat ini, 30 personel UNDAC dikerahkan di Yangon, Nay Pyi Taw, dan Mandalay. Sebanyak 31 tim Urban Search and Rescue dari 13 negara dikerahkan di Myanmar untuk upaya pencarian dan penyelamatan dan telah berangkat pada 8 April. Sementara itu, 16 Tim Medis Darurat internasional telah dikerahkan, mendirikan rumah sakit lapangan di Myanmar tengah untuk menyediakan layanan kesehatan penting.
Sumber: AHA Centre Situation Update 12 April 2025. https://reliefweb.int/report/myanmar/situation-update-no-8-m77-mandalay-earthquake-saturday-12-april-2025-2200-hrs-utc7
Laporan dari lapangan menyebutkan bawah telah terjadi penurunan kasus harian yang ditangani. EMT tipe 1 sudah mulai menangani pasien non-trauma walaupun masih menemukan kasus trauma yang belum dapat dirujuk. Untuk EMT tipe 2 sudah mengalami penurunan kasus harian. Wilayah Sagaing sebagai wilayah paling terdampak hanya terdapat 1 EMT tingkat internasional yaitu EMT dari Jepang (Peace Winds) yang melakukan layanan mobile clinic dan dikatakan 60% berupa kasus trauma, namun belum bisa dilakukan rujukan ke rumah sakit untuk layanan bedah karena fasilitas yang tidak memadai akibat bencana gempa bumi.
REFERENSI:
2025, 12 April. (2025, April 12). Myanmar: Earthquake response situation report no. 2 (as of 12 April 2025). United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN-OCHA). https://www.unocha.org/publications/report/myanmar/myanmar-earthquake-response-situation-report-no-2-12-april-2025
2025, 7 April. (2025, April 7). Myanmar: Earthquake response situation report no. 1 (as of 7 April 2025). United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN-OCHA). https://www.unocha.org/publications/report/myanmar/myanmar-earthquake-response-situation-report-no-1-7-april-2025