logo2

ugm-logo

Blog

SEMINAR KESIAPSIAGAAN SECTOR KESEHATAN DALAM MENGHADAPI BENCANA NON ALAM (NUKLIR)

asm bencana nuklir sesi1 1

Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana yang cukup tinggi. Selama ini, terdapat banyak pengalaman penanganan bencana alam, tetapi masih belum banyak pengalaman penanganan bencana non alam. Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia yang akan akan dimulai setelah 2025. Rencana pembangunan ini tentunya menekankan perlunya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sektor kesehatan dalam menghadapi bencana nuklir.

Selengkapnya

Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK)

Pokja Bencana FK-KMK UGM Menandatangani Pakta Integritas Tenaga Cadangan  KesehatanTenaga Cadangan Kesehatan (TCK) dicanangkan oleh Kemenkes untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan. Hal ini sesuai dengan transformasi kesehatan pilar ketiga yakni transformasi ketahanan sistem kesehatan yang bertujuan untuk memperkuat sekaligus melengkapi ketersediaan tenaga kesehatan yang saat ini masih sangat kurang dan  belum merata. Pencanangan TCK juga bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan penanganan bencana dan krisis kesehatan di masa mendatang. Keberadaan tenaga kesehatan maupun relawan kesehatan memegang peranan yang krusial dan penting untuk memberikan bantuan kegawatdaruratan saat terjadi bencana dan krisis kesehatan. Dalam merumuskan pencanangan TCK Kemenkes melibatkan banyak pihak termasuk organisasi relawan dan pihak akademisi terkait. Tentunya Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM turut serta dalam mengambil bagian untuk memberikan masukan, rekomendasi dan saran terkait pengembangan penanganan bencana dan krisis kesehatan pada pertemuan public hearing substansi TCK pada RUU Kesehatan.  Tim Divisi Manajemen Bencana Kesehatan menyampaikan masukan terkait langsung substansi TCK dan masukan terkait dengan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan secara umum pada batang tubuh RUU Kesehatan.

Selengkapnya

Article ASEAN Senior Officer Health Division Visit to AIDHM Secretariat

aidhm asean 1

AIDHM-Yogyakarta. ASEAN Senior Officer Health Division Socio-Culture Community Department, Jim P. Catampongan visiting to AIDHM Secretariat was welcomed by Dr. dr. Sudadi Sp.An., KNA., KAR Vice Dean for Cooperation, Alumni, and Community Service FK-KMK UGM, Dr dr Andreasta Meliala M.Kes, MAS, DPH Director of Health Policy and Management Department UGM, Sutono, S.Kp., M.Sc., M.Kep Chairman of the Disaster Working Group, apt. Gde Yulian, M.Epid Disaster Working Group Consultant and AIDHM team.

Selengkapnya

Pengetahuan, Sikap, dan Kesiapsiagaan Terhadap Penanggulangan Bencana

 Tenaga kesehatan diharapkan memiliki pengetahuan tentang pengobatan bencana dan siap menghadapi bencana obat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan, sikap, dan kesiapan praktik kedokteran bencana di kalangan petugas kesehatan di Uni Emirat Arab (UEA) dan mengetahui pengaruh faktor sosiodemografi terhadap praktik kedokteran bencana. Sebuah survei cross-sectional dilakukan di antara berbagai profesional kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan di UEA. Kuesioner elektronik digunakan dan didistribusikan secara acak di seluruh negeri. Data dikumpulkan dari Maret hingga Juli 2021. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di jurnal PLOS One

Selengkapnya

Reportase: Finalisasi Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Papua

pelatihan hdp papua h1

Sebagai tindak lanjut dari Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Papua yang didukung oleh UNICEF bekerjasama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pusat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-KMK UGM, kebali melakukan pendampingan kepada tim penyusun dinkes disaster plan Provinsi Papua untuk menyelesaikan dokumen dinkes disaster plan. Dalam waktu lebih dari satu bulan semenjak workshop yang pertama telah dilakukan pendampingan online via grup WhatsApp sehingga 75% dari dokumen sudah berhasil disusun.

Selengkapnya