logo2

ugm-logo

25 Desa di Aceh Jaya dan Aceh Besar Banjir, Ratusan Mengungsi

Banda Aceh, CNN Indonesia -- Intensitas hujan yang tinggi di sebagian wilayah di Aceh menyebabkan dua kabupaten, Aceh Jaya dan Aceh Besar terendam banjir

Dari data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Besar menyebabkan lima desa kebanjiran yakni Desa Lhoong, Pudeng, Krueng Kala, Geunteut dan Peukan Bada.

Ketinggian air di sana mencapai 60 cm dan masuk ke rumah warga. Sebanyak 412 jiwa warga mengungsi ke balai-balai desa.

"Dampak hujan yang mengguyur wilayah Aceh Besar menyebabkan terjadinya banjir luapan di beberapa titik lokasi, beberapa ruas jalan penghubung antar desa dan rumah warga juga tergenang," kata Kepala BPBD Aceh Besar Farhan AP, Rabu (11/8).

BPBD Aceh Besar telah menyiagakan seluruh personel di setiap pos untuk terus memantau kondisi dan situasi terkini wilayah Aceh Besar. Farhan mengimbau warga di lokasi banjir untuk tetap waspada terkait potensi banjir susulan.

"Kita imbau masyarakat untuk tetap tenang, siaga dan waspada dalam menyikapi perkembangan cuaca saat ini yang mana dapat berpotensi terjadinya banjir," katanya.

Sementara itu, banjir di Kabupaten Aceh Jaya juga merendam 20 Desa di tiga kecamatan. Ketinggian air di wilayah itu mencapai mencapai 2 meter.

Adapun daerah-daerah yang terdampak banjir ialah Desa Masen, Babah Dua, Baro L, Lam Tengoh, Panton Krueng, Ujong Rimba, Gunong Cut, Sayeung, Alue Gajah, Paya Santeut, Alue Gro, Seumantok, Ligan, Krueng Ayon, Cot Punti, Ranto Sabon, Jereungeh, Sapek, Muedheun dan Desa Gle Putoh.

"Ketinggian air dari 20 - 70 cm, bahkan di beberapa desa air sempat mencapai ketinggian 200 cm," kata Kepala BPBA, Ilyas.

Sementara ini warga yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Jaya mencapai 2.666 jiwa. Petugas BPBD di sana saat ini tengah mendata pengungsi yang terdampak banjir.

(dra/sur)

Banjir Landa Turki Utara Setelah Kebakaran Hutan di Selatan

REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL -- Banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang luar biasa deras melanda pantai utara Turki pada Rabu (11/8), meruntuhkan sebuah jembatan dan mematikan listrik di desa-desa. Sebelumnya, beberapa kebakaran hutan terbesar dalam sejarah menghancurkan bagian barat daya negara itu.

 
 

Penyiar negara, TRT Haber mengatakan, satu orang meninggal karena serangan jantung di provinsi utara Bartin, dan petugas darurat sedang mencari orang lain yang hilang. 

Sementara itu, berdasarkan data Manajemen Bencana dan Darurat Kepresidenan atau Disaster and Emergency Management Presidency (AFAD, 13 orang juga terluka setelah sebuah jembatan runtuh di Bartin dan terjadi pemadaman listrik di 12 desa.

Dilansir dari Reuters, di provinsi Sinop, 150 mil (240 km) timur Bartin, sebuah rumah runtuh karena banjir dan mobil-mobil terdampar di air. AFAD mengatakan, sebuah rumah sakit sedang dievakuasi dan beberapa jalan ditutup di Sinop, memperingatkan bahwa hujan lebat di daerah itu diperkirakan akan terus berlanjut.

Selain itu, hujan deras juga menyebabkan sungai meluap di Kastamonu, sekitar 70 km ke daratan, menyeret mobil dan puing-puing ke hilir. Bahkan, pembangkit listrik tenaga air jhga kebanjiran saat permukaan air naik, sehingga upaya untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di daerah itu terus berlanjut.

Diketahui, bagian utara Turki rentan terhadap banjir bandang di musim panas ketika hujan sangat deras.  Tahun lalu sedikitnya lima orang tewas dalam banjir di wilayah tersebut.

Turki juga telah berjuang melawan kebakaran hutan yang membakar puluhan ribu hektar hutan di sepanjang pantai selatannya selama dua minggu terakhir. Panel iklim PBB mengeluarkan peringatan mengerikan minggu ini bahwa tingkat gas rumah kaca dunia cukup tinggi untuk menjamin gangguan iklim selama beberapa dekade.

Pemanasan 1,1 derajat Celcius yang sudah tercatat sudah cukup untuk melepaskan cuaca buruk termasuk kebakaran di Turki, Yunani dan Amerika Serikat

More Articles ...