logo2

ugm-logo

524 Bencana Landa Bogor Sepanjang 2022, Diprediksi Meningkat hingga Akhir Tahun

Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, mencatat 524 bencana alam hingga Agustus 2022. Dari jumlah itu terdapat 228 kali tanah longsor, 165 angin kencang dan 71 bencana banjir, dan pergerakan tanah yang belakangan terjadi di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang.

Wilayah Kabupaten Bogor secara geografis dan topografis cukup labil dan rawan longsor, angin puting beliung dan banjir. Setelah datangnya musim penghujan , potensi bencana alam diperkirakan kian tinggi.taboola mid article

Untuk mengantisipasi bencana itu, apel siaga bencana pun digelar, Kamis (29/9). "Apel ini kami lakukan untuk memantapkan kesiapsiagaan personel dan materiil, dalam mengantisipasi bencana alam, mengingat kian tingginya intensitas hujan dan angin di Kabupaten Bogor," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana.

Cegah Korban Jiwa

Dia berharap, BPBD dan unsur-unsur terkait dapat meningkatkan mitigasi bencana agar bisa mencegah timbulnya korban jiwa.

"Kami apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya pada seluruh jajaran personel gabungan yang terlibat dalam upaya menghadapi ancaman dan penanggulangan bencana alam pada tahun 2022 di Wilayah Kabupaten Bogor," jelas Sekda.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan menuturkan, Pemkab Bogor senantiasa bergerak cepat dalam menangani berbagai peristiwa bencana alam di Kabupaten Bogor.

"Kita sudah belajar melalui berbagai peristiwa, berkat kebersamaan aparat Alhamdulillah kita bisa menangani bencana alam di Kabupaten Bogor dengan baik. Melalui apel siaga hari ini kita mantapkan kesiapan, mengingat curah hujan yang tinggi di Oktober dan November ini," tandasnya. [yan]

Bencana Mengancam, Kementan Ingatkan Petani Palembang Siapkan Mitigasi

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian mengajak para petani dan stakeholder terkait di Palembang, Sumatera Selatan, untuk menyiapkan mitigasi bencana. Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menetapkan Palembang dalam status bencana hidrometeorologi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan status bencana hidrometeorologi bisa berdampak buruk buat pertanian.

"Dampak yang paling buruk adalah membuat pertanian menjadi gagal panen. Hal ini bisa mengganggu ketahanan pangan," tutur Mentan SYL.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, mengatakan mitigasi adalah hal penting.

"Bencana alam adalah hal yang tidak bisa diprediksi. Oleh sebab itu, petani harus menyiapkan langkah atau mitigasi untuk mengatasinya," katanya.

Ali menjelaskan, langkah terbaik untuk menjaga lahan adalah mengasuransikannya. "Asuransi akan membuat petani tetap tenang meski cuaca sedang tidak bersahabat," terang Ali.

Dijelaskannya, asuransi memiliki klaim yang akan dikeluarkan saat lahan gagal panen.

"Dengan klaim itu, petani tetap memiliki modal untuk tanam kembali. Sehingga petani terhindar dari kerugian dan kebutuhan tetap terpenuhi," katanya.

Status bencana hidrometeorologi merupakan kondisi daerah yang berpotensi mengalami banjir dan puting beliung akibat anomali cuaca. Kondisi alam tak menentu itu bisa memicu gagal panen saat musim tanam kedua berlangsung.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Palembang, Sayuti, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang masif menyosialisasikan mitigasi kebencanaan kepada petani. Pemkot mengantisipasi persoalan gagal panen akibat status bencana hidrometeorologi.

"Peningkatan curah hujan hingga awal tahun depan berpotensi memicu gagal panen. Petani di Palembang mulai diedukasi pencegahannya," ujarnya.(*)

More Articles ...