logo2

ugm-logo

Hujan Deras Akibatkan Longsor dan Banjir di Sleman

Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hujan deras yang berlangsung kemarin sore (21/3) mengakibatkan berbagai macam kejadian bencana di Sleman. Diantaranya pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, hingga longsor.

Kepala Bagian Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan, hingga pagi ini setidaknya ada delapan titik kejadian bencana yang tercatat di posko BPBD. "Bencana yang kemarin akibat cuaca ekstrem. Hujan disertai angin dan petir berlangsung sekitar pukul 16.00," katanya, Rabu (22/3). Meski sempat berhenti beberapa saat, hujan kemudian turun kembali hingga hampir larut malam.

Adapun kejadian angin kencang terjadi di empat titik, meliputi tiga titik di Mlati dan satu titik di Gamping. Sementara banjir terjadi di Perumahan Amarta, Jombor. Genangan air setinggi betis dan lutut orang dewasa sempat memblokade jalan perumahan.

Sementara longsor terjadi di tiga titik. "Dua titik di Kecamatan Mlati dan satu titik di Kecamatan Depok," kata Makwan. Adapun bagian longsor merupakan tebing di pinggir sungai. Beruntungnya seluruh peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain di titik-titik tersebut, angin kencang yang mengakibatkan pohon rubuh juga terjadi di komplek kampus UGM. Sementara genangan air hingga sebetis orang dewasa terjadi di beberapa jalan raya seperti Jalan Kaliurang Perempatan UGM, Monjali, dan Jombor.

Adapun di komplek kampus UGM, pohon tumbang menimpa satu unit mobil honda berwarna abu-abu hingga ringesek. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Informasinya hanya ada satu mobil yang terkena pohon tumbang," kata Kepala Humas UGM, Iva Aryani.

Adapun mobil rusak tersebut merupakan kendaraan milik dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Syaiful Rochyanto. Selain itu, menurut Iva, hujan petir juga menyebabkan kerusakan di Fakultas Geografi UGM. "Satu kaca pecah di Fakultas Geografi karena getaran petir," katanya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap cuaca ekstream yang diprediksi akan terus berlangsung hingga awal April. Namun demikian, hal ini merupakan fenomena yang wajar di masa-masa pancaroba.

Denpasar Diguncang Gempa 6,4 SR, Warga Berlarian ke Luar Rumah

Denpasar Diguncang Gempa 6,4 SR, Warga Berlarian ke Luar Rumah

Denpasar - Denpasar, Bali, diguncang gempa cukup kuat dengan kekuatan 6,4 skala richter (SR). Gempa ini sempat membuat sejumlah warga di Denpasar berlarian ke luar menuju tempat terbuka.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rabu (22/3/2017), gempa terjadi pada pukul 07.10 WITa. Pusat gempa berada di 23 Km arah tenggara Denpasar, atau 8,88 lintang selatan dengan 115,24 bujur timur.

Gempa dengan kedalaman 117 Km ini disebut tidak berpotensi tsunami. Walau demikian, kekuatan guncangannya menyebabkan tak sedikit masyarakat di Pulau Bali sempat panik.

Mereka berlarian ke ruang terbuka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Astaga kencang sekali gempanya sampai ini di Sanur berlarian keluar rumah," ujar salah satu warga Denpasar bernama Astawa.

Kepanikan warga hanya diwarnai dengan lari ke tempat terbuka. Walau demikian, belum ada laporan kerusakan bangunan.

"Sempat terasa kuat, tapi kami hanya berlari keluar pintu rumah saja. Tidak lama, gempanya hilang dan kami kembali beraktivitas seperti biasa," kata warga Kuta, Heriawan, terpisah.
(vid/rna)

More Articles ...