logo2

ugm-logo

Pemkab Bangun Penampungan Pengungsi di Ring Satu Lokasi Bencana

Pemkab Bangun Penampungan Pengungsi di Ring Satu Lokasi Bencana

Ponorogo - Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan memulai membangun tempat penampungan sementara bagi para pengungsi tanah longsor Banaran mulai, Jumat (7/4) besok.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ponorogo, Jamus Kunto, Kamis (6/4/2017) mengatakan, terdapat dua tempat yang akan digunakan lokasi pembangunan, yakni Pos Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo di ring satu serta di sebelah atas rumah Kepala Desa Banaran.

"Sesuai dengan hasil rapat dengan pak Bupati tadi malam dan sudah kami tindak lanjuti dengan kepala desa akhirnya sepakat untuk menentukan tempat pembangunan itu," katanya.

Penampungan sementara tersebut nantinya akan digunakan oleh sekutar 30 kepala keluarga yang menjadi korban bencana tanah longsor. Masing-masing lokasi akan dilengkapi dengan MCK dan sistem sanitasi yang memadai.

"Besok posko akan kami robohkan dan dibersihkan untuk selanjutnya dimulai proses pembangunan," ujarnya.

Terkait lokasi pembangunan yang masuk dalam ring satu lokasi bencana, Jamus mengaku tidak menjadi persoalan, karena telah mendapatkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Tidak masalah, sudah kami rekomendasikan ke sana (PVMBG) dan sudah diverifikasi," imbuhnya.

Sementara itu hingga saat ini Tim SAR gabungan belum berhasil menemukan kembali puluhan korban yang dinyatakan masih hilang. Sehingga tercatat mulai awal pencarian hingga Kamis malam baru tiga jasad korban yang berhasil ditemukan dari total 28 korban hilang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo, Sumani mengatakan sesuai dengan keputusan bupati, masa tanggap darurat berlangsung selama 14 hari, mulai dari tanggal 2 hingga 15 April 2017.

"Untuk proses pencarian pasti akan dilakukan evaluasi, ketika nanti di tengah jalan pihak keluarga meminta untuk dihentikan dan rekomendasi Basarnas juga demikian, maka akan dihentikan," katanya.

Namun menurutnya, hingga saat ini belum ada rekomendasi tersebut, sehingga proses pencarian masih dilakukan seperti biasa. Untuk memaksimalkan pencarian, pihaknya menambah beberapa alat penyemprot air.

Tim tanggap darurat juga mengoptimalkan alat berat, anjing pelacak, ribuan relawan serta para korban yang selamat sebagai penunjuk lokasi.
(bdh/bdh)

BPBD Banjarnegara Siapkan Relokasi Warga Terdampak Bencana

Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah sedang menyiapkan relokasi warga yang terdampak bencana tanah bergerak di Desa Kaliajir, awal Maret 2017.

"Hingga hari ini proses relokasi masih dilakukan, kami masih mencari tempat yang aman bagi warga yang terdampak bencana," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Rabu (5/4).

Dia menambahkan tempat baru untuk relokasi harus melalui kajian geologi dari Badan Geologi. "Apabila kajian geologi secara rinci dan lokasi lahan yang baru telah didapatkan maka proses relokasi segera dilakukan," katanya.

Kajian geologi tersebut, kata dia, sangat diperlukan agar lahan yang baru, dipastikan aman untuk ditinggali masyarakat.

Sebelumnya, telah terjadi bencana tanah bergerak di Dusun Bulukuning, Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara pada awal Maret 2017.

Bencana tanah bergerak tersebut telah merusak sekitar 100 rumah warga. Bahkan 41 diantaranya mengalami kerusakan berat.

Untuk itu, warga disekitar diminta terus waspada dengan ancaman bencana tanah longsor, terutama saat turun hujan.
Kepolisian sektor setempat, kata dia, juga terus melakukan patroli daerah rawan longsor dan melakukan sosialisasi agar warga terus waspada.

More Articles ...