logo2

ugm-logo

Banjir Parigi Moutong, Fasilitas Rumah Sakit Rusak

Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir menerjang Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dan merendam sebagian wilayah di kecamatan itu, Selasa (30/7). Hal itu disebut akibat hujan deras.

Wilayah yang terendam banjir itu diantaranya Desa Siavu dan Desa Silabia, Kecamatan Tinombo. Data sementara, sekitar lima rumah di kecamatan itu rusak dihantam banjir. Sejumlah infrastruktur rumah sakit Raja Tombolotutu Tinombo pun dikabarkan rusak.

"Banjir akibat luapan sungai Tinombo karena intensitas hujan cukup tinggi sejak Selasa pagi dan puncaknya pukul 13.00 WITA, dampak kerusakan akibat bajir bisa saja bertambah, " kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong Ariesto, dikutip dari Antara.

Diketahui, Kecamatan Tinombo terletak dibagian utara Parigi Moutong dan berjarak 86 kilometer dari Parigi, Ibu Kota Kabupaten tersebut.

Ariesto menyebut ketinggian rendaman air itu mencapai 75 sentimeter atau sekitar setinggi paha orang dewasa.

Rumah Sakit Tinombo menjadi salah satu sasaran banjir. Luapan air bercampur material lumpur meluap hingga ke teras dan sejumlah ruangan rumah sakit serta menghanyutkan satu sepeda motor milik pegawai. Akibatnya, para pasien panik.

"Ruang Radiologi rumah sakit rusak parah akibat dihantam banjir. Kondisi pasien saat ini sudah aman, tidak ada proses evakuasi pasien. Satu masjid di Desa Tinombo juga ikut terendam, " ungkap Aresto.

Tim reaksi cepat Tagana Dinas Sosial setempat sudah melakukan upaya identifikasi dan kordinasi lapangan dengan sejumlah pihak berwenang sejak siang.

Dari informasi diterima pihaknya, Ariesto menyebut terdapat kubangan di bagian hulu sungai. Saat hujan turun dengan intensitas tinggi, air tidak dapat terbendung. Badan sungai pun tidak mampu menampung aliran air yang deras. Air pun meluap hingga pemukiman warga.

"Kami masih melakukan evakuasi warga di wilayah terparah ke tempat aman. Untuk sementara situasi masih tetap kondusif," katanya menambahkan.

Camat Tinombo Hayati mengatakan hujan di wilayah itu sudah reda meski cuaca masih mendung. Ia menyebut hujan yang mengguyur selama dua hari berturut-turut memicu terjadinya luapan air.

"Situasi arus lalu lintas di jalur trans sulawesi masih tetap lancar, " ujar Hayati.

 

127 Gunung Aktif, Pemda Perlu Alokasi Dana Mitigasi Bencana

Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 127 gunung api aktif di Indonesia 19 di antaranya terletak di Pulau Jawa. Beberapa di antara aktivitas gunung tersebut meningkat seperti Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Tangkuban Parahu. Terakhir erupsi Gunung Tangkuban Perahu yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Jumat (26/7).

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, dan Pos Pemantau untuk terus memantau aktivitas gunung berapi tersebut. "Juga memberikan informasi terkini kepada masyarakat mengenai status terbaru gunung-gunung tersebut kepada masyarakat," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/7).

Kemudian Bamsoet juga mendorong BPBD dan Pemda untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bencana untuk masyarakat. Hal itu untuk menghadapi dampak yang ditimbulkan akibat meletusnya gunung berapi. Kemudian mendorong BNPP, Basarnas, BNPB, dan BPBD untuk melakukan sosialisasi dan simulasi evakuasi dan mitigasi bencana secara komprehensif kepada seluruh masyarakat.

"Tidak hanya kepada masyarakat yang berada di wilayah terjangkau, namun sampai kepada masyarakat di wilayah yang sulit terjangkau dan rawan bencana," ungkap politikus Partai Golkar itu.

Selain itu, Bamsoet juga mendorong Pemda mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk melakukan simulasi evakuasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat Indonesia. Sehingga sosialisasi itu sampai ke daerah yang wilayahnya yang sulit terjangkau dan rawan bencana. "Alokasi anggaran untuk membangun tempat evakuasi dan anggaran dalam menghadapi bencana," ucapnya.

Selanjutnya, Bamsoet mendorong Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Dinas Pariwisata untuk memberikan peringatan kepada wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian mengimbau masyarakat untuk aktif memperhatikan informasi terkini mengenai status gunung berapi yang disampaikan oleh PVMBG.

"Serta selalu tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita atau informasi yang belum diketahui kebenarannya jika terjadi bencana alam, dan selalu mengikuti arahan dari petugas di lapangan untuk evakuasi," tutup Bamsoet.

More Articles ...