logo2

ugm-logo

Blog

Reportase Kegiatan

Sosialisasi dan Pendampingan Penyusunan Dokumen Health Emergency Operation Center (HEOC) Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

April-Mei 2024

PKMK – Pada April-Mei 2024, Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama 2 pekan.. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas daerah dalam menanggulangi bencana dan krisis kesehatan.

heoc 1

Kegiatan dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan masing-masing Kabupaten dan Kota, yakni diawali dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo, dan terakhir dilaksanakan di Kabupaten Gunung Kidul. Peserta kegiatan ini adalah para staf, kepala bidang, dan ketua tim dinas kesehatan, perwakilan puskesmas, rumah sakit, dan Palang Merah Indonesia (PMI).

heoc 2

Konsultan PKMK FK-KMK UGM, antara lain dr. Bella Donna, M.Kes.; Madelina Ariani, SKM., MPH.; Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid.; Happy R. Pangaribuan, SKM., MPH.; memaparkan konsep HEOC, komponen dokumen HEOC, tata cara penyusunan dokumen HEOC, dan operasionalisasi HEOC. Beberapa daerah sudah memiliki rancangan awal dokumen dan SK tim HEOC, namun ada beberapa daerah belum memiliki. Ke depan, akan diagendakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk sesi pendampingan yang lebih intensif dengan tim perumus dari masing-masing Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati

Reportase “Launching Buku Pedoman Hospital Disaster Plan (HDP) dalam Rangkaian Kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024”

Reportase

“Launching Buku Pedoman Hospital Disaster Plan (HDP) dalam Rangkaian Kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024”


Jumat, 26 April 2024 

Padang, PKMK – Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) dan Kementerian Kesehatan RI telah menyusun dan menerbitkan buku pedoman Hospital Disaster Plan (HDP). Peresmian perilisan buku edisi pertama dilaksanakan di Padang dalam acara Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024 berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

bnpb 1

Dok: tim penyusun

Proses penulisan buku berjalan sejak September 2023 dengan melibatkan akademisi dan praktisi. Peneliti PKMK FK-KMK UGM dari divisi Manajemen Bencana Kesehatan berkontribusi menjadi tim penyusun, editor, serta penyunting buku tersebut. Keterlibatan berbagai pihak dalam penyusunan buku menjadikan buku pedoman ini menjadi lebih aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dalam membentuk fasilitas kesehatan yang aman bencana.

Dalam kegiatan perilisan buku, tim penyusun diwakili oleh Laksamana Pertama (TNI) Dr. dr. R. M. Tjahja Nurrobi, M.Kes., Sp.OT(K)Hand dan dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD hadir secara langsung di tempat acara dan mengenalkan buku pada seluruh hadirin di acara HKB 2024. Tim Penyusun dalam kesempatan tersebut juga membagikan cetak pertama buku kepada BNPB yang kemudian akan disebarluaskan kepada seluruh BPBD provinsi di seluruh Indonesia.

bnpb 2

Dok: tim penyusun

Peresmian buku pedoman ini menjadi langkah awal bagi tim penyusun pedoman untuk merealisasikan impian membentuk kesamaan cara pandang dan pemahaman dalam membentuk rumah sakit aman bencana yang selanjutnya akan diselenggarakan pelatihan bagi calon fasilitator, pelatih, dan asesor akreditasi RS di seluruh Indonesia. Membentuk fasilitas kesehatan yang resilien menjadi suatu bagian penting dalam mencapai ketahanan suatu wilayah dan negara dalam menghadapi krisis kesehatan.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati

Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta

Kota

Reportase

“Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta di Kota Yogyakarta”

Jumat, 1 Maret 2024


PKMK UGM – Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM menjadi narasumber dalam Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini diadakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Agenda ini diselenggarakan secara bertahap di masing-masing kabupaten dan kota di seluruh wilayah DIY. Kali ini, kegiatan dilaksanakan di Kota Yogyakarta bertempat di Aula Arjuna Gedung Mal Pelayanan Publik lantai 3 Kompleks Balai Kota Yogyakarta pada Jumat, 1 Maret 2024 pukul 08.30 - 11.30 WIB.

sosialisasi bencana 1

Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Waryono, A.Md.Nes., S.I.P., M.Kes. Waryono menyampaikan apresiasi kepada DInas Kesehatan Provinsi DIY yang menginisiasi kegiatan ini dan harapannya kepada para peserta agar dapat secara aktif berpartisipasi terlibat dalam sesi diskusi agar apa yang didapatkan pada kegiatan dapat diimplementasikan di wilayah masing-masing. dr. Fitri Indah Setiyawati, M.Sc. Kepala Seksi Mutu dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Rujukan Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selanjutnya menyampaikan mengenai konsep dasar krisis kesehatan dan bagaimana hubungannya dengan kebijakan yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta tujuan diadakannya kegiatan ini.

sosialisasi bencana 2

Materi pertama disampaikan oleh Kudiyana, SKM., M.Sc selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Kesehatan Dasar, Rujukan dan Kesehatan Khusus. Dalam paparannya, Kudiyana menjelaskan perbedaan antara bencana dan krisis kesehatan, bagaimana proses penetapan status tanggap darurat, kedudukan bidang kesehatan dalam bencana dan krisis kesehatan, kebijakan nasional dan daerah dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan, serta peran masyarakat dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Kudiyana menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dengan aparat setempat dalam upaya penanggulangan bencana dan krisis kesehatan.

sosialisasi bencana 3

Materi kedua terkait peran masyarakat dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan disampaikan oleh Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid dari PKMK FK-KMK UGM. Gde mengawali dengan berdiskusi bersama peserta mengenai permasalahan yang ditemukan di lapangan selama berdinamika dalam upaya penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Dari diskusi tersebut, ditemukan bahwa permasalahan yang sering terjadi adalah sistem rujukan, ambulans, dan keuangan dalam masa tanggap darurat. Gde kembali memantapkan pemahaman kepada prinsip bencana dan komponen-komponen di dalamnya. Dari setiap komponen tersebut kemudian diperinci pada poin-poin yang harus dipenuhi untuk mencapai ketahanan dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Terakhir, Gde dan Kudiyana menutup dengan upaya tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi ini. Masyarakat di Kota Yogyakarta yang dalam hal ini diwakili oleh Ketua Kelurahan Tanggap Bencana (KTB) akan mengirimkan usulan-usulan yang kemudian akan dikomunikasikan kepada BPBD agar menjadi bagian di dalam rencana kontijensi daerah.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati

Reportase

Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta di Kabupaten Gunung Kidul

Rabu, 6 Maret 2024


PKMK – Melanjutkan rangkaian kegiatan sebelumnya, pada Rabu, 6 Maret 2024 PKMK FK-KMK UGM kembali hadir menjadi narasumber dalam kegiatan “Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta di Kabupaten Gunung Kidul”. Kegiatan ini diikuti oleh 144 kader dari 72 kelurahan di seluruh wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan dilaksanakan di Aula PT BPR Bank Daerah Gunung Kidul pada 08.30 - 12.00 WIB.

sosialisasi bencana gk 1

Pada sesi sambutan dan pembukaan, drg. Diah Mayun Hartanti, MMR selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul. Diah menjelaskan bahwa Kabupaten Gunung Kidul memiliki beragam ancaman bencana alam dan non alam, mulai dari longsor, banjir, tsunami, dan angin puting beliung. Dari berbagai ancaman tersebut, kapasitas masyarakat dalam menghadapinya cukup beragam. Oleh karena itu, beliau berharap peningkatan pemahaman masyarakat dalam mitigasi bencana dan krisis kesehatan yang disampaikan dalam kegiatan hari ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Gunung Kidul.

sosialisasi bencana gk 2

Materi pertama disampaikan oleh Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid yang merupakan konsultan divisi manajemen bencana kesehatan PKMK FK-KMK UGM mengenai kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana dan krisis kesehatan. Gde mengajak para peserta untuk berdiskusi mengenai konsep bencana, ancaman, kapasitas, dan kerentanan. Setelah memahami komponen-komponen tersebut, Gde mengajak masyarakat mendefinisikan berbagai bencana dalam berbagai tingkatan strata sosial kemasyarakatan dan apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam mitigasi dan menghadapi kejadian tersebut. Gde mengakhiri paparan dengan mengajak masyarakat untuk membuat peta risiko di masing-masing kelurahan sehingga dapat memetakan kapasitas daerah yang dapat bermanfaat ketika terjadi situasi gawat darurat dan bencana.

sosialisasi bencana gk 1

Materi terakhir kemudian disampaikan oleh perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yakni Kudiyana, SKM., M.Sc. selaku Analis Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Kesehatan Dasar, Rujukan dan. Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Provinsi DIY. Kudiyana menganalogikan berbagai kejadian bencana dan pentingnya identifikasi suatu kejadian yang tidak mesti dianggap sebagai bencana. Masyarakat sebagai komponen terpenting dalam membangun ketahanan dalam krisis kesehatan memiliki peranan dalam membantu memetakan masyarakat, memberikan pertolongan pertama, dan membantu menghubungkan pihak yang membutuhkan pertolongan dengan pihak yang lebih ahli. Kudiyana juga menjelaskan tentang kebijakan manajemen kesehatan yang ada di Indonesia dan bagaimana menghubungkan komponen tersebut dengan kebutuhan masyarakat. Terakhir, Kudi menuturkan bahwa telah terdapat perubahan paradigma penanggulangan bencana yang berubah dari aksi tanggap darurat menjadi aksi mitigasi (memperbanyak upaya pencegahan).

Reporter: dr. Alif Indiralarasati

Reportase “Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta di Kabupaten Sleman”

Reportase

“Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta di Kabupaten Sleman”

Senin, 4 Maret 2024


PKMK – Pada Senin, 4 Maret 2024 pukul 08.30-13.00 WIB di Gedung Pangripta Kantor Bappeda Kabupaten Sleman tim Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM kembali hadir menjadi narasumber dalam “Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta di Kabupaten Sleman” dengan total peserta sebanyak 86 orang yang merupakan perwakilan Kader, Jogoboyo, dan Tagana dari Kelurahan Seluruh Kabupaten Sleman.

sosialisasi penanggulangan bencana 1

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Plt Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Sleman, Dini Melani SKM., S.ST., M.Keb. Selama satu dekade terakhir, Kabupaten Sleman telah mengalami beberapa kejadian baik yang akhirnya ditetapkan sebagai bencana maupun tidak. Pemerintah Kabupaten Sleman menyadari bahwa ketahanan di tingkat keluarga menjadi penting untuk ditingkatkan dalam menghadapi potensi bencana. Oleh karena itu, Pemerintah Sleman melalui SK Bupati 20.4 kemudian menginisiasi pembuatan “Buku Sakti Gerakan Keluarga Sehat Tanggap Tangguh Bencana (GKST2B)”. Bencana mungkin menjadi sesuatu yang tidak diharapkan, potensial terjadi, tapi masyarakat harus selalu siap. Dini menutup sambutan dengan harapan bahwa setelah mengikuti forum ini, para peserta dapat berkomitmen agar mampu melatih masyarakat dengan ilmu yang sudah didapatkan hari ini.

sosialisasi penanggulangan bencana 1

Sambutan sekaligus materi disampaikan oleh dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes. selaku Kepala Seksi Kesehatan Dasar, Rujukan Dan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai Kebijakan Pemerintah Provinsi DIY dalam Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan. Salah satu komponen yang dapat disiapkan dalam meningkatkan ketahanan bencana di tingkat keluarga adalah memastikan setiap anggota keluarga memiliki penjaminan/asuransi setidaknya BPJS Kesehatan. Setelah itu, keluarga juga harus memiliki kontak-kontak darurat yang dapat dihubungi jika dibutuhkan. Terakhir, koordinasi dengan berbagai pihak dan inisiatif kader, Jogoboyo, dan Tagana dalam memperhatikan kesejahteraan warga di sekitarnya menjadi penting untuk menunjang ketahanan di tingkat kelurahan dan kecamatan.

sosialisasi penanggulangan bencana

Materi terakhir disampaikan oleh Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid mengenai “Kesiapsiagaan Masyarakat pada Situasi Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/ atau Berpotensi Bencana”. Gde menjelaskan mengenai perbedaan krisis kesehatan dan bencana, komponen-komponen bencana, dan apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi risiko dan meningkatkan kapabilitas bencana di masing-masing keluarga dan wilayah. Tindak lanjut dari kegiatan ini diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan materi dan membantu masyarakat di lingkungannya mempersiapkan diri menghadapi kesiapsiagaan bencana.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati