logo2

ugm-logo

Blog

Keren! Pemerintah Jepang Lakukan Hal Ini untuk Hadapi Bencana Alam Seperti Gempa Bumi dan Tsunami

JURNAL SOREANG - Untuk mengurangi dampak kerusakan akibat bencana alam, Pemerintah Jepang berikan panduan luas tentang cara bertahan hidup saat terjadi gempa bumi atau tsunami.

Seperti yang diketahui, Jepang merupakan negara yang rentan akan bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi.

Jepang juga sudah membangun sistem darurat ketika bencana besar seperti gempa bumi dan tsunami yang bisa terjadi di posko pengungsian.

Lalu setiap warga Jepang menyiapkan ransel darurat untuk menyiapkan hal-hal penting seperti lampu senter, obat-obatan, makanan, selimut dan lainnya untuk bertahan hidup.

Bagi orang yang tinggal di Jepang, bencana alam gempa bumi kecil seakan-akan sudah menjadi teman sehari-sehari.

Untuk meminimalisasi kerusakan akibat gempa, Jepang mengambil langkah untuk mempersiapkan diri sebelum gempa bumi terjadi.

Pemerintah Jepang menetapkan kebijakan untuk setiap bangunan harus memenuhi dua syarat.

selengkapnya https://jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/

Mengenal PSC 119, Layanan Kilat Tanggap Darurat Kesehatan dan Bencana di Bonebol

Liputan6.com, Gorontalo - Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) kini memiliki Public Safety Center (PSC) 119 yang memberikan layanan cepat kesehatan untuk masyarakat secara gratis. Mulai dari ruang perawatan, ruang service center, hingga mobil operasional ambulans.

PSC 119 Bonebol merupakan PSC kedua di Provinsi Gorontalo, yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bonebol dan sudah digunakan mulai Jumat (14/1/2022).

Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengungkapkan, dibangunnya PSC 119 ini merupakan salah satu upaya pemerintah, untuk menghadirkan layanan cepat kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan kesehatan.

Tidak hanya layanan kesehatan, inovasi ini juga bisa digunakan saat ketika terjadi bencana alam di daerah tersebut. Layanan inilah yang kemudian dengan cepat melayani warga yang membutuhkan.

“Misalnya ada masyarakat yang terkena serangan jantung, dan masyarakat awam yang tidak memiliki pengetahuan dasar, maka mereka bisa menghubungi PSC 119,” kata Hamim.

"Tidak hanya layanan kesehatan cepat, ini juga bisa memitigasi korban ketika dalam keadaan darurat, misalkan terjadi bencana alam secara tiba-tiba," tuturnya.

Jangkau Pelosok

Dengan layanan ini kata Hamim, bahwa masyarakat bakal dipandu langsung oleh petugas sebelum mereka mendapatkan pertolongan. Namun hal ini masih akan disosialisasikan di masyarakat hingga tingkatan dusun.

“Di tengah pandemi Covid-19, mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat. Terutama bagi warga miskin yang tidak punya biaya transportasi ke rumah sakit,” jelas Hamim.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Dr. Meyrin Kadir mengaku jika layanan PSC 199 ini bisa menjangkau masyarakat hingga sampai pelosok.

“Dengan adanya PSC ini kami berharap semua masyarakat yang jauh berada di pelosok akan terlayani dengan cepat. Kiranya ini akan beroperasi 1 kali 24 jam,” ia menandaskan.

Banjir di Cirebon Rendam 138 Rumah di Dua Kecamatan

Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir merendam empat desa di dua kecamatan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 138 rumah warga terdampak akibat banjir pada Kamis (6/1).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi. Kemudian, derasnya hujan memicu debit air Sungai Temyang dan Sungai Pulaseran meluap. Kondisi tersebut diperparah dengan jebolnya tanggul.

"Empat desa terdampak yaitu di Desa Marikangen dan Kebarepan yang berada di Kecamatan Plumbon, sedangkan Desa Kasugengan Lor dan Warugede di Kecamatan Depok," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/1).

Abdul menambahkan, berdasarkan data BPBD Kabupaten Cirebon, 148 kepala keluarga (KK) atau 459 jiwa terdampak. Data sementara, tujuh warga mengungsi, dua di antaranya balita.

Selain merendam 138 rumah warga, banjir juga merendam satu mushola, satu rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang. Sedangkan infrastruktur berupa dua titik tanggul di Sungai Temayang dan Pulaseran jebol.

"BPBD bersama TNI, Polisi, pemerintah desa dan kecamatan telah merespons kondisi banjir di wilayah terdampak. Tim gabungan bersiaga selama musim hujan yang berada pada puncak musimnya di bulan ini hingga Februari," jelasnya.

Merespons bencana di dua kecamatan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan siaga terhadap banjir susulan. Prakiraan cuaca harian di dua kecamatan pada hari ini (8/1) dan esok (9/1) masih berpeluang hujan ringan hingga sedang.

Di sisi lain, sudah ada tanggul yang jebol di dua titik. Sementara itu, Kecamatan Plumbon dan Depok, pada lusa (10/1), wilayahnya berpotensi hujan lebat pada siang hari.

Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Cirebon memiliki 39 kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Dua kecamatan terdampak, Plumbon dan Depok, termasuk dalam kecamatan dengan potensi tersebut.

"BNPB mengimbau seluruh pihak untuk melakukan kesiapsiagaan mengantisipasi dampak buruk pada puncak musim hujan. Berbagai upaya dapat dilakukan, baik pemerintah daerah dan masyarakat, seperti pengecekan dan perbaikan tanggul, persiapan tempat evakuasi sementara, atau pun persiapan tas siaga bencana di setiap keluarga," pungkasnya.

Pekan Depan Curah Hujan Meningkat, Berpotensi Banjir dan Tanah Longsor

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan adanya potensi curah hujan dalam sepekan, mulai 9-15 Januari. BMKG juga memperkirakan intensitas hujan sedang hingga lebat akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Dilansir dari Antara, menyusul adanya potensi hujan lebat, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.

Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

"Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, seperti dikutip dari Antara.

Potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Kemudian berpotensi pula di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Guswanto mengatakan BMKG tengah memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini mengindikasikan adanya potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia.

Menurut hasil analisis perkembangan musim hujan hingga Desember 2022 menunjukkan bahwa 96,8% wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.
Periode puncak musim hujan diprediksikan umumnya terjadi pada periode Januari 2022.

Kemudian di Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sukawesu Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara.

Selain itu masyarakat diharap waspada dengan potensi peningkatan angin kencang di Nusa Tenggara Barat.

Sementara itu dari hasil analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya potensi sirkulasi siklonik di selatan Jawa dan Australia bagian utara.

Kondisi tersebut dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.

 Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan fenomena angin kencang kembali mengakibatkan sejumlah kerusakandi Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Sabtu (8/1), pukul 16.00 waktu setempat.

Peristiwa yang berlangsung bersamaan dengan hujan lebat ini berdampak di dua desa, yaitu Desa Raja dan Lengkong, Kecamatan Bua.

Angin kencang mengakibatkan sejumlah kerusakan rumah warga, dengan rincian rumah rusak berat 14 unit dan rusak ringan 16 unit. Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu menyebutkan tidak ada korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa ini.

Selain itu, sebanyak 120 jiwa mengungsi ke tempat kerabat terdekat.

BNPB juga melaporkan sebanyak 28 Rumah warga di Purwakarta, Jawa Barat, rusak diterjang angin kencang.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta pada hari ini, Sabtu (8/1), mencatat wilayah rumah rusak berat 3 unit dan rusak ringan 25 unit, sedangkan masjid rusak ringan 1 unit.

Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik hingga mengganggu akses di jalan Industri Maracang.

2.886 Jiwa Terdampak Banjir di Malinau Kalimantan Utara

JAKARTA - Banjir yang menerjang Kabupaten Malinau Kalimantan Utara dini hari tadi, Minggu 9 Januari 2022, sekira pukul 02.00 Wita, diakibatkan hujan lebat mengguyur kawasan ini yang menyebabkan debit air Sungai Malinau, Sungai Mentarang dan anak Sungai Bengalun meluap.

“BPBD Kabupaten Malinau mencatat sekitar 2.886 jiwa terdampak namun tidak ada pengungsian akibat kejadian ini,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (9/1/2022).

Sementara itu, dari pantauan pada malam ini sekira pukul 18.00 Wita, banjir mulai surut, sedangkan cuaca sore tadi masih mendung. Selain itu, sebanyak 571 unit rumah warga dan 1 fasilitas pendidikan terdampak banjir.

Wilayah yang terdampak banjir berada di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan, di antaranya Desa Malinau Kota, Seluwing dan Pelita Kanaan di Kecamatan Malinau Kota, Desa Sempayang dan Sesua di Kecamatan Malinau Barat, serta Desa Pulau Sapi di Kecamatan Mentarang.

Melihat banjir yang telah surut di dua provinsi tersebut, BNPB tetap mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada. Prakiraan cuaca pada esok hari (10/1) di tiga kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan hingga hujan petir. Sedangkan di tiga kecamatan di Kabupaten Malinau berpeluang cerah hingga cerah berawan.

Namun demikian, semua pihak diharapkan untuk tetap waspada dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang pada puncak musim hujan di bulan ini hingga Februari nanti.